Hadapi Revolusi Industri 4.0, TNI AL Diminta Kuasai Teknologi Kemaritiman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angkatan Laut (AL) harus mampu menguasai teknologi kemaritiman dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan ancaman yang mengiringi datangnya era teknologi baru dimana ilmu pengetahuan dan teknologi kemaritiman merupakan bukti langsung kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0. dan gelombang baru kemajuan teknologi datang dengan fase yang sangat cepat. Bahkan domain maritim sekalipun bukan merupakan pengecualian dari era teknologi ini.
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, saat menyampaikan keynote speech pada kegiatan Web Seminar (Webinar) Network pada kegiatan 4th International Conference on Maritime Science and Technology (ICMST) 2020 yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) secara virtual, di Gedung Utama Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (24/9/2020). (Baca juga: KRI Usman Harun Tangkap Dua Kapal Ikan Vietnam di Laut Natuna Utara)
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Komandan STTAL Laksamana Pertama TNI Avando Bastari, yang diikuti seluruh Perwira Staf, Anggota Fakultas, para Perwira Siswa STTAL dan para peserta dari komunitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemaritiman yang juga dilaksanakan secara virtual di STTAL, Surabaya. (Baca juga: Jaga Laut Natuna, TNI AL Siagakan Empat Kapal Kombatan dan Pesawat Patroli)
Webinar ini juga menghadirkan pembicara dari dalam negeri dan luar negeri yakni KSAL ke-25 Periode 2014-2018 Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, Shannon Stambersky, Professor Ilmu Kemiliteran dari University Of California, Los Angeles, Amerika Serikat dan Professor Stuart Bruce Kaye, Direktur Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS) dari University of Wollongong, Australia. (Baca juga: Peringati HUT ke-75 TNI AL, Laksamana Yudo Margono Ziarah ke Makam Pahlawan)
Menurut Yudo, Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, kapabilitas teknologi kemaritiman yang tercanggih bukan lagi semata-mata kemewahan belaka, namun telah menjadi suatu kebutuhan yang bertujuan untuk mewujudkan visi maritim nasional dalam menjadikan bangsa Indonesia sebagai “Poros Maritim Dunia”.
Hal tersebut sebagai dasar pemikiran, upaya-upaya untuk memajukan pemahaman yang komprehensif serta implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi kemaritiman yang harus diprioritaskan dalam desain besar pengembangan kekuatan dan kemampuan Angkatan Laut.
“Dengan kompleksitas dan dinamika lingkungan strategis baik di tingkat regional maupun global khususnya di lingkungan maritim, kita sangat membutuhkan cara berpikir yang kritis dan pemikiran yang dapat memberikan kemampuan untuk mengubah sumber daya maritim nasional yang ada serta menjadikannya sebagai kemampuan strategis operasional guna menunjang kepentingan Angkatan Laut dan Negara,” katanya.
Yudo juga berharap konferensi ini mampu memberikan keluasan wawasan sekaligus pengalaman bagi seluruh partisipan khususnya para siswa melalui sudut pandang baru terhadap dunia baru kemajuan teknologi pada domain maritim.
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, saat menyampaikan keynote speech pada kegiatan Web Seminar (Webinar) Network pada kegiatan 4th International Conference on Maritime Science and Technology (ICMST) 2020 yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) secara virtual, di Gedung Utama Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (24/9/2020). (Baca juga: KRI Usman Harun Tangkap Dua Kapal Ikan Vietnam di Laut Natuna Utara)
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Komandan STTAL Laksamana Pertama TNI Avando Bastari, yang diikuti seluruh Perwira Staf, Anggota Fakultas, para Perwira Siswa STTAL dan para peserta dari komunitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemaritiman yang juga dilaksanakan secara virtual di STTAL, Surabaya. (Baca juga: Jaga Laut Natuna, TNI AL Siagakan Empat Kapal Kombatan dan Pesawat Patroli)
Webinar ini juga menghadirkan pembicara dari dalam negeri dan luar negeri yakni KSAL ke-25 Periode 2014-2018 Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, Shannon Stambersky, Professor Ilmu Kemiliteran dari University Of California, Los Angeles, Amerika Serikat dan Professor Stuart Bruce Kaye, Direktur Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS) dari University of Wollongong, Australia. (Baca juga: Peringati HUT ke-75 TNI AL, Laksamana Yudo Margono Ziarah ke Makam Pahlawan)
Menurut Yudo, Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, kapabilitas teknologi kemaritiman yang tercanggih bukan lagi semata-mata kemewahan belaka, namun telah menjadi suatu kebutuhan yang bertujuan untuk mewujudkan visi maritim nasional dalam menjadikan bangsa Indonesia sebagai “Poros Maritim Dunia”.
Hal tersebut sebagai dasar pemikiran, upaya-upaya untuk memajukan pemahaman yang komprehensif serta implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi kemaritiman yang harus diprioritaskan dalam desain besar pengembangan kekuatan dan kemampuan Angkatan Laut.
“Dengan kompleksitas dan dinamika lingkungan strategis baik di tingkat regional maupun global khususnya di lingkungan maritim, kita sangat membutuhkan cara berpikir yang kritis dan pemikiran yang dapat memberikan kemampuan untuk mengubah sumber daya maritim nasional yang ada serta menjadikannya sebagai kemampuan strategis operasional guna menunjang kepentingan Angkatan Laut dan Negara,” katanya.
Yudo juga berharap konferensi ini mampu memberikan keluasan wawasan sekaligus pengalaman bagi seluruh partisipan khususnya para siswa melalui sudut pandang baru terhadap dunia baru kemajuan teknologi pada domain maritim.
(cip)