Rumor: Ada Orang-Orang yang Korupsi Katanya

Senin, 13 Januari 2025 - 11:58 WIB
loading...
A A A
Muncul berbagai penafsiran atas tindakan tersebut, apakah benar Bapak HK memiliki informasi perihal berbagai skandal, atau hanya sekadar "gertakan" pada sejumlah pihak, setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka KPK, atau memang tidak ingin "sendiri" sebagai tersangka. KPK dianggapnya tebang pilih.

Dalam artikel ini penulis tidak akan membahas aspek politis hukumnya atas penetapan tersangka Bapak HK oleh KPK. Penulis hanya ingin melihat satu isu setelah yang bersangkutan mengaku mempunyai "informasi rahasia" dan menyerahkannya pada Ibu Connie. Ini yang menjadi fokus artikel ini sehingga menimbulkan berbagai opini publik atas peristiwa tersebut, yang dalam ilmu komunikasi masuk kategori "rumor" seperti saya sampaikan di atas.

Kabar angin atau desas-desus di arena pasar gagasan "opini publik" saat ini dapat bertahan,dan tidak mungkin dikendalikan oleh pemerintah. Munculnya desas-desus biasanya berhubungan dengan iklim ketika organisasi yang dianggap penting bagi kultur koreksi pers yang "bebas", kelompok kepentingan atau pengadilan yang "murni" dipertanyakan.

Ketika krisis wibawa menggejala dibarengi dengan terbuka bebasnya saluran formal dan informal untuk mengkritik, maka di ruang publik dapat dipastikan akan merebak desas desus politik. Seperti "desas-desus" yang disampaikan Bapak HK perihal megaskandal yang dilakukan oleh para elite negeri ini, publik menanti informasi ini untuk dibuka.

Peristiwa demi peristiwa itu membuat publik mempunyai caranya sendiri memaknainya, apakah membuat isu politik, desas-desus, dan beropini ria lewat saluran-saluran podcast para pesohor, di-posting, dan opini-opini seperti ini tentunya sangat laku dijual pada publik.

Paling tidak dari berbagai peristiwa yang kita lihat dalam arena politik berskala nasional, menurut Ibrahim (1997), dapat dipilah dua wajah rumor atau gosip. Yang pertama, lahir dari bisik-bisik "man in the street", bisa jadi ketidakpuasan, kekecewaan, atau ketakutan sehingga desas-desus menjadi saluran paling memuaskan. Yang kedua, lahir karena konstruksi komunitas politik. Biasanya kalau dicermati, desas-desus jenis kedua sering tidak menunjukkan substansi persoalan dan tidak memiliki iklim kesahihan dalam ruang publik.

Munculnya desas-desus yang diwacanakan Bapak HK, perihal skandal elite politik, bisa jadi mewakili dua wajah rumor atau gosip yang dimaksud di atas. Awalnya bisik-bisik yang selanjutnya terbuka, karena saat ini kemudahan untuk mengakses berbagai jaringan media yang tengah mengalami involusi kreativitas, maka masyarakat kebanyakan (publik) akhirnya menjadikan masalah, sebagai perbincangan mereka di bilik-bilik, kantor, warung kopi, bus kota, kampus, atau tempat-tempat hiburan, menurut wajah humor dan gosipnya. Wallahualam bissawab.

Proses-proses politis yang beroperasi dalam suatu bangsa lebih luas dan lebih dalam daripada sekadar institusi formal yang dirancang untuk proses tersebut. Munculnya rumor, gosip, desas-desus, kabar angin, atau sejenisnya (yang bernuansa politik) setidaknya membuktikan betapa institusi formal yang ada tidak selamanya mampu menampung aspirasi yang mengendap dalam rahim masyarakat.

Di bawah pemerintahan yang begitu sudah terbuka ternyata masih ada rumor. Kita sering mendengar, "Ah, itu kan hanya isu, gosip atau kabar angin". Tidak jelas apakah itu berita yang benar-benar menjadi kabar angin atau kabar angin yang benar-benar menjadi berita. Karena menurut Rodney Tiffen, berita bukanlah rangkaian kebohongan, bukan pula cermin realitas. Benar kata pepatah adat Badui, "Bertutur haruslah diukur, berkata haruslah dipertimbangkan, jangan berkata sembarangan".
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ramai-ramai Advokat...
Ramai-ramai Advokat Desak KPK Hentikan Dugaan Intimidasi ke Febri Diansyah
Sidang Praperadilan...
Sidang Praperadilan Staf Hasto Ditunda, Pengacara Kusnadi Tuding KPK Mengulur Waktu
Bacakan Eksepsi, Hasto:...
Bacakan Eksepsi, Hasto: Pemeriksaan Saya Hanya Kedok untuk Rampas Barang Kusnadi
Nota Keberatan Hasto...
Nota Keberatan Hasto Kristiyanto Seret Nama Jokowi
Hasto Kristiyanto Tiba...
Hasto Kristiyanto Tiba di Ruang Sidang Tipikor, Bacakan Nota Keberatan
Hasto Kristiyanto Bacakan...
Hasto Kristiyanto Bacakan Nota Keberatan atas Dakwaan Jaksa
Ramai-ramai Pakai Rompi...
Ramai-ramai Pakai Rompi Bertuliskan Hasto Tahanan Politik di Ruang Sidang
Menag Tolak Tegas Praktik...
Menag Tolak Tegas Praktik Suap dalam Promosi Jabatan
Mantan Penyidik Yakin...
Mantan Penyidik Yakin KPK Tak Paksakan Kasus Hasto, Singgung Formula E: Anies Nggak Tersangka kan?
Rekomendasi
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Pendeta Papua Minta...
Pendeta Papua Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Isu Pelanggaran HAM
Berapa Tagihan Listrik...
Berapa Tagihan Listrik Masjidil Haram di Mekkah?
Berita Terkini
Jasa Marga Catat 158.488...
Jasa Marga Catat 158.488 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Via Tol MBZ
23 menit yang lalu
Ramai-ramai Advokat...
Ramai-ramai Advokat Desak KPK Hentikan Dugaan Intimidasi ke Febri Diansyah
31 menit yang lalu
Kasus Dugaan Korupsi...
Kasus Dugaan Korupsi LPEI, Jimmy Masrin Siap Kooperatif dan Terbuka
37 menit yang lalu
Jumhur Bersama 30 Komunitas...
Jumhur Bersama 30 Komunitas Ojol Siap Perjuangkan Aspirasi Pekerja Transportasi Daring
1 jam yang lalu
Tekan Penggunaan Kendaraan...
Tekan Penggunaan Kendaraan Pribadi, PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik Gratis
2 jam yang lalu
Prabowo dan Menlu Prancis...
Prabowo dan Menlu Prancis Perkuat Kerja Sama Pertahanan dan Modernisasi Alutsista
2 jam yang lalu
Infografis
Dewan Penasihat Danantara...
Dewan Penasihat Danantara Diisi Tokoh Asing, Ada Mantan PM Thailand
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved