Pramuka, Karakter Bangsa, dan Peradaban Dunia
loading...
A
A
A
Jika karakter ini menjadi karakter komunal yang dimiliki oleh bangsa ini, tentu bangsa kita akan memiliki modal besar untuk terus maju bersama menjadi negara yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini, yaitu bangsa yang berkarakter yang berdiri sama tinggi dengan bangsa lain dan sebagai bangsa yang berani menegakkan keadilan dan menentang kedzaliman.
Atas hal ini, Pramuka harus memiliki fleksibilitas dan kontekstualisasi sehingga dapat menghindarkan para anggota Pramuka dari kejenuhan. Hanya saja, hal tersebut harus digali dengan lebih beragam lagi untuk kegiatan-kegiatan yang dibutuhnkan dalam konteks lokal, nasional hingga global. Tentu 'kurikulum kepramukaan' harus didesain secara komprehensif yang melibatkan para pengurus dan pemerhati Pramuka hingga para ahli pendidikan di Indonesia.
Gerakan Pramuka sendiri sudah membuktikan diri sebagai sebuah organisasi dinamis. Dasa darma Pramuka sendiri misalnya sebagai sebuah pedoman berprilaku bagi anggota Pramuka juga telah mengalami perubahan sebanyak empat kali. Sekali ia dibuat pada Orde Lama, dua kali pada masa Orde Baru, dan sekali pada masa reformasi.
Pramuka idealnya bermetamorfosis sebagai sikap literate atas perkembangan zaman. Para murid dalam kepramukaan juga harus mengembangkan sikap nasionalisme yang berakar pada budaya bangsa dan memiliki wawasan global secara bersamaan. Globalitas adalah sesuatu yang tak terhindarkan dan berpikir global adalah salah satu ciri khas Pramuka sejak awal mula berdirinya.
Kegiatan Pramuka pun mencerminkan bahwa kegiatan ini memiliki jejaring global yang baik untuk saling mengenal dan bertukar cerita tentang budaya masing-masing dengan kegiatan jambore internasional yang diadakan secara rutin misalnya. Gerakan pramuka bisa menjadi dialog kebudayaan untuk membangun peradaban yang lebih terbuka yang berasaskan keadilan, kesetaraan dan saling menghormati. Akhirnya, Pramuka haruslah menjadi gerakan yang mampu menciptakan generasi unggul, berwawasan global dan pembentuk karakter bangsa.
Menggagas Pramuka Masa Depan
Atas hal itu, Pramuka idealnya tak lagi menjadi rutinitas nirmakna apalagi hanya diartikan peraturan baris berbaris (PBB) yang tak lagi urgen kecuali Gerakan Pramuka dimaknai sebagai paramiliter sebuah negeri. Baris berbaris jikapun diadakan harusnya dipahami sebagai melatih kedisiplinan anggotanya. Sehingga kegiatan kepramukaan juga harus berkembang. Apa yang diajarkan pada masa lalu bisa jadi tak lagi cukup untuk diajarkan dalan Gerakan Pramuka.Atas hal ini, Pramuka harus memiliki fleksibilitas dan kontekstualisasi sehingga dapat menghindarkan para anggota Pramuka dari kejenuhan. Hanya saja, hal tersebut harus digali dengan lebih beragam lagi untuk kegiatan-kegiatan yang dibutuhnkan dalam konteks lokal, nasional hingga global. Tentu 'kurikulum kepramukaan' harus didesain secara komprehensif yang melibatkan para pengurus dan pemerhati Pramuka hingga para ahli pendidikan di Indonesia.
Gerakan Pramuka sendiri sudah membuktikan diri sebagai sebuah organisasi dinamis. Dasa darma Pramuka sendiri misalnya sebagai sebuah pedoman berprilaku bagi anggota Pramuka juga telah mengalami perubahan sebanyak empat kali. Sekali ia dibuat pada Orde Lama, dua kali pada masa Orde Baru, dan sekali pada masa reformasi.
Pramuka idealnya bermetamorfosis sebagai sikap literate atas perkembangan zaman. Para murid dalam kepramukaan juga harus mengembangkan sikap nasionalisme yang berakar pada budaya bangsa dan memiliki wawasan global secara bersamaan. Globalitas adalah sesuatu yang tak terhindarkan dan berpikir global adalah salah satu ciri khas Pramuka sejak awal mula berdirinya.
Kegiatan Pramuka pun mencerminkan bahwa kegiatan ini memiliki jejaring global yang baik untuk saling mengenal dan bertukar cerita tentang budaya masing-masing dengan kegiatan jambore internasional yang diadakan secara rutin misalnya. Gerakan pramuka bisa menjadi dialog kebudayaan untuk membangun peradaban yang lebih terbuka yang berasaskan keadilan, kesetaraan dan saling menghormati. Akhirnya, Pramuka haruslah menjadi gerakan yang mampu menciptakan generasi unggul, berwawasan global dan pembentuk karakter bangsa.
(abd)