Radio Siaran Bagaikan Benalu
loading...
A
A
A
Banyak stasiun radio memiliki program bagus dan disukai masyarakat tetapi tidak terpublikasikan. Persaingan media baru begitu ketat sementara banyak pengelola radio siaran masih jalan di tempat. Alih-alih mempertahankan sifat radio sebagai media siaran, yang banyak terjadi ikutan main media lain.
Atas alasan saat ini-era konvergensi media-maka radio ditempelkan pada berbagai media baru. Bagus saja. Tetapi mana yang harus diutamakan, siaran suara atau tayangan? Bingung. Radio adalah suara tapi pengelolanya mengehar gambar ibarat televisi.
Ada yang menyanggah beda antara radio streaming dengan radio analog. Semestinya pengelola radio siaran tidak perlu memperdebatkan haram halal antara radio streaming dengan analog. Tidak ada perbedaan antara keduanya selain bentuk pemancarnya saja.
baca juga: Bangkitkan Industri Radio Indonesia, ROOV Gandeng PRSSNI
Yang satu pakai mesin pemancar dibantu antena dengan tower tinggi sedangkan satunya cukup menggunakan komputer laptop atau personal komputer dalam menyiarkan programnya. Lainnya sama. Ada penyiar, ada mixer audio, ruang studio dan sebagainya yang selama ini ada pada radio siaran.
Disebutkan radio siaran saat ini sunset. Artinya radio siaran baru akan tenggelam belum tenggelam habis. Upaya penyelamatan harus segera dilakukan agar tidak semakin tenggelam dan bisa kembali naik ke atas.
Radio siaran bukan matahari yang sunset tidak dapat ditarik ke atas lagi. Banyak radio siaran semaput akibat beban keuangan begitu berat, seperti untuk bayar listrik, perawatan alat dan sumber daya manusia cukup besar, mengapa tidak matikan saja teknik siaran model lama? Mengapa tidak pindah ke sistem streaming?
Sebetulnya banyak stasiun radio siaran juga sudah menggunakan konsep streaming. Tetapi keberanian meninggalkan teknik pemancar lama menjadi persoalan. Bisa dimengerti karena sudah miliaran rupiah uang untuk membeli dan membangun ruang pemancar, termasuk tower. Mosok harus ditinggalkan begitu saja?
Jika saja semua radio siaran analog berani pindah ke sistem siaran streaming maka beban keuangan jauh lebih ringan. Langkah ekstrem ini akan mengangkat kembali posisi radio siaran kepada kejayaannya. Sebab radio siaran merupakan media unik, bisa dinikmati sambil beraktifitas.
baca juga: Zionisme Muncul setelah Ditemukannya Sistem Wireless dan Radio
Atas alasan saat ini-era konvergensi media-maka radio ditempelkan pada berbagai media baru. Bagus saja. Tetapi mana yang harus diutamakan, siaran suara atau tayangan? Bingung. Radio adalah suara tapi pengelolanya mengehar gambar ibarat televisi.
Ada yang menyanggah beda antara radio streaming dengan radio analog. Semestinya pengelola radio siaran tidak perlu memperdebatkan haram halal antara radio streaming dengan analog. Tidak ada perbedaan antara keduanya selain bentuk pemancarnya saja.
baca juga: Bangkitkan Industri Radio Indonesia, ROOV Gandeng PRSSNI
Yang satu pakai mesin pemancar dibantu antena dengan tower tinggi sedangkan satunya cukup menggunakan komputer laptop atau personal komputer dalam menyiarkan programnya. Lainnya sama. Ada penyiar, ada mixer audio, ruang studio dan sebagainya yang selama ini ada pada radio siaran.
Disebutkan radio siaran saat ini sunset. Artinya radio siaran baru akan tenggelam belum tenggelam habis. Upaya penyelamatan harus segera dilakukan agar tidak semakin tenggelam dan bisa kembali naik ke atas.
Radio siaran bukan matahari yang sunset tidak dapat ditarik ke atas lagi. Banyak radio siaran semaput akibat beban keuangan begitu berat, seperti untuk bayar listrik, perawatan alat dan sumber daya manusia cukup besar, mengapa tidak matikan saja teknik siaran model lama? Mengapa tidak pindah ke sistem streaming?
Sebetulnya banyak stasiun radio siaran juga sudah menggunakan konsep streaming. Tetapi keberanian meninggalkan teknik pemancar lama menjadi persoalan. Bisa dimengerti karena sudah miliaran rupiah uang untuk membeli dan membangun ruang pemancar, termasuk tower. Mosok harus ditinggalkan begitu saja?
Jika saja semua radio siaran analog berani pindah ke sistem siaran streaming maka beban keuangan jauh lebih ringan. Langkah ekstrem ini akan mengangkat kembali posisi radio siaran kepada kejayaannya. Sebab radio siaran merupakan media unik, bisa dinikmati sambil beraktifitas.
baca juga: Zionisme Muncul setelah Ditemukannya Sistem Wireless dan Radio