Kiat MNC Radio Network ke Generasi Muda: Kita Hadir di Platform yang Mereka Suka
loading...
Pemred MNC Radio Network, Gaib Maruto Sigit dalam Podcast Aksi Nyata Perindo bertajuk Eksistensi Jurnalisme Radio di Era 4.0, Senin (20/2/2023). Foto/MPI
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan radio sebagai salah satu media informasi, dinilai kurang diminati oleh Generasi milenial maupun Gen Z. Pasalnya, peran radio saat ini tenggelam oleh informasi yang beredar melalui media digital, yaitu media sosial (medsos).
Pemimpin Redaksi (Pemred) MNC Radio Network, Gaib Maruto Sigit menyatakan, pihaknya terus mengupayakan untuk mendekatkan diri kepada generasi tersebut.
"Untuk mendekatkan kita dengan generasi muda maka kita hadir di platform-platform yang mereka sukai," kata Gaib dalam Podcast Aksi Nyata Perindo bertajuk 'Eksistensi Jurnalisme Radio di Era 4.0', Senin (20/2/2023).
Baca juga: Hari Penyiaran Nasional, Pendengar Radio Tumbuh saat Pandemi
Ia menyebutkan, pendekatan yang dilakukan pihaknya melalui aplikasi Tiktok. Ia menyebutkan, saat pembacaan putusan Ferdy Sambo pada kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Novriansyah Yosua Hutabarat,dengan menggelar siaran langsung melalui aplikasi Tiktok dan mendapatkan respons yang positif.
Ia melanjutkan, hadirnya radio di berbagai platform digital juga merupakan wujud memerangi hoaks. Menurutnya, sebagai media jurnalistik, pihaknya selaku memastikan kebenaran sesuatu peristiwa sebelum disebarluaskan.
"Radio ini bukan hanya akan didengarkan milenial, tapi harus didengarkan (milenial), karena satu kita itu anti hoaks," ujarnya.
Pemimpin Redaksi (Pemred) MNC Radio Network, Gaib Maruto Sigit menyatakan, pihaknya terus mengupayakan untuk mendekatkan diri kepada generasi tersebut.
"Untuk mendekatkan kita dengan generasi muda maka kita hadir di platform-platform yang mereka sukai," kata Gaib dalam Podcast Aksi Nyata Perindo bertajuk 'Eksistensi Jurnalisme Radio di Era 4.0', Senin (20/2/2023).
Baca juga: Hari Penyiaran Nasional, Pendengar Radio Tumbuh saat Pandemi
Ia menyebutkan, pendekatan yang dilakukan pihaknya melalui aplikasi Tiktok. Ia menyebutkan, saat pembacaan putusan Ferdy Sambo pada kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Novriansyah Yosua Hutabarat,dengan menggelar siaran langsung melalui aplikasi Tiktok dan mendapatkan respons yang positif.
Ia melanjutkan, hadirnya radio di berbagai platform digital juga merupakan wujud memerangi hoaks. Menurutnya, sebagai media jurnalistik, pihaknya selaku memastikan kebenaran sesuatu peristiwa sebelum disebarluaskan.
"Radio ini bukan hanya akan didengarkan milenial, tapi harus didengarkan (milenial), karena satu kita itu anti hoaks," ujarnya.
(maf)
Lihat Juga :
