Politik Memanas, Ekonomi Harus Tetap Bergerak

Senin, 05 Februari 2024 - 06:35 WIB
loading...
Politik Memanas, Ekonomi Harus Tetap Bergerak
Candra Fajri Ananda, Staf Khusus Menteri Keuangan RI. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Menteri Keuangan RI

PERHELATAN politik lima tahunan di Indonesia sudah menuju puncaknya, tinggal menghitung hari. Pesta demokrasi melalui Pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif akan digelar secara serentak. Banyak yang percaya bahwa gelaran pemilu 2024 akan menjadi dasar yang kuat bagi bangsa Indonesia memasuki lompatan mengejar cita-cita Indonesia emas 2045. Masyarakat pun turut terhanyut dalam kegiatan “pesta demokrasi” ini, hal tersebut menjadi wajar selama aturan hukum dan aturan main bisa dijalankan secara adil dan fair.

Pada sisi ekonomi, pengusaha maupun investor disinyalir memilih “menarik rem” sejenak atau membatasi kegiatan bisnis agar terhindar dari potensi buruk yang saja terjadi. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi nasional selama perhelatan Pemilu yang puncaknya dijadwalkan berlangsung pada 14 Februari 2024, diperkirakan akan mengalami tantangan cukup berat.

Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh tantangan. Pasalnya, kondisi global masih bergejolak, baik dalam politik internasional, ketegangan geopolitik, maupun stabilitas harga komoditas yang berimbas pada volatilitas perekonomian baik dunia maupun Indonesia.

Sejumlah lembaga menyebutkan bahwa ekonomi tahun 2024 belum tentu akan lebih baik dari tahun lalu, bahkan diprediksi cenderung melemah. Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi global untuk 2024 menjadi 2,4% dari sebelumnya 2,7%. IMF juga merevisi pertumbuhan global untuk 2024 menjadi 2,9% dari sebelumnya 3,0%.

Tak sedikit sejumlah kalangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 akan sedikit terkoreksi atau setidaknya terdapat kemungkinan akan mengalami stagnasi. Di sisi lain, beberapa kalangan meyakini bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh meski dalam situasi politik dan sosial yang berada pada “tensi” tinggi. Hal tersebut lantaran kegiatan konsumsi masyarakat masih akan terjadi atau bahkan meningkat.

Asa Ekonomi Indonesia di Tahun Politik
Memasuki tahun 2024, tersemat berbagai harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Meski demikian, pandangan realistis masih diperlukan dalam melihat kondisi saat ini, terutama dalam hal perekonomian. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5,2%, sedangkan Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 pada kisaran 4,7-5,5%.

Proyeksi serupa juga dikeluarkan oleh beberapa lembaga dunia. Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2024 tumbuh sebesar 4,9%, IMF sebesar 5,0%, dan Asian Development Bank (ADB) sebesar 5,0%. Hal tersbeut menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diramal bakal masih berada di level positif.

Tantangan ekonomi di tingkat domestik memainkan peran krusial dalam menggambarkan prospek pertumbuhan Indonesia di tahun 2024 di tengah ketidakpastian ekonomi global. Alhasil, pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini kian mengandalkan faktor domestik sebagai fokus utama. Momentum pertumbuhan ekonomi di Indonesia diproyeksikan akan lebih tergantung pada faktor-faktor internal karena adanya estimasi perlambatan permintaan global di tahun 2024.

Konsumsi diperkirakan masih menjadi sumber utama dalam pertumbuhan ekonomi di tahun 2024. Pemilihan umum biasanya berdampak positif bagi perekonomian melalui peningkatan konsumsi masyarakat dan lembaga nonprofit rumah tangga. Pada peningkatan ekonomi pemilu, dampak hajatan politik ini terhadap pertumbuhan ekonomi terbagi dua, yakni dampak langsung berupa meningkatnya konsumsi pemerintah, sedangkan dampak tidak langsung berupa konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan konsumsi rumah tangga.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1128 seconds (0.1#10.140)