Keberadaan Istri Paslon Dinilai Beri Elektoral Signifikan Capres-Cawapres 2024

Jum'at, 29 Desember 2023 - 21:13 WIB
loading...
Keberadaan Istri Paslon...
Keberadaan dukungan istri dan keluarga pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024 dinilai memberi elektoral signifikan bagi capres-cawapres, Jumat (29/12/2023). Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Keberadaan dukungan istri dan keluarga dari pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024 dinilai memberi elektoral signifikan bagi capres-cawapres. Pandangan ini disampaikan oleh pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto.

Apalagi kata Gun Gun, saat ini profil pendamping para paslon ini kerap menghiasi keberadaan paslon dalam berinteraksi dengan publik, baik itu dalam kapabilitas mendampingi, bahkan terjun langsung membantu kampanye paslon.

Ditambah lagi, publik juga ingin tahu sejauh mana para pendamping calon pemimpin mereka punya kapabilitas untuk mendampingi kelak jika jadi pemimpin negara ini.

"Kalau (debat/diskusi) non formal menarik tuh. Bisa menambah insentif elektoral," kata Gun Gun, Jumat (29/12/2023).

Dikatakannya, faktor para istri paslon bisa menjadi insentif elektoral kuat karena menampilkan harmonisasi keluarga, influence ke keluarga-keluarga muda dan juga basis massa perempuan. Apalagi jika tema debat/diskusi ini terkait dan menyentuh pada isu-isu di atas.

"Bisa menjadi insentif elektoral kalau tepat guna dan sasaran, misalnya kalau anak-anak paslon untuk mempengaruhi milenial dan gen Z," ucap Gun Gun.

Soal ini, caleg perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil Jawa Barat (Jabar) 3, Camelia Panduwinata menyambut baik jika wacana debat/diskusi istri paslon Pemilu 2024 secara nonformal ini digelar.

"Sah-sah saja sih jika ingin mengadakan debat atau diskusi istri-istri capres atau cawapres. Mungkin publik nantinya bisa melihat bagaimana cara atau kesiapan para pendamping ini untuk menyertai sang suami mengemban tugas-tugasnya dalam melaksanakan visi misinya untuk negeri ini," ujar wanita yang akrab disapa Camel Petir ini.

"Setiap istri calon pemimpin memiliki latar belakang, pengalaman, dan pemikiran yang berbeda-beda, sehingga setiap debat atau diskusi dapat menarik perhatian publik dengan cara yang berbeda pula. Publik dapat memiliki preferensi berdasarkan pemahaman mereka tentang isu-isu yang relevan dan kemampuan istri calon pemimpin dalam mengatasi tantangan yang ada," tambahnya.

Terpisah, mantan presenter berita (anchor) di sejumlah TV nasional, Astri Megatari melihat, keluarga paslon yang di dalamnya ada para istri paslon merupakan sebuah side story yang menarik untuk disajikan pada publik.

"Side story ini bisa dikembangkan tim kampanye paslon dalam rangka membangun imej atau mem-branding diri mereka sendiri agar related dengan target audience mereka," ujar Astri.

Wanita yang kini menjadi anggota KPU DKI Jakarta ini menyatakan, jika cara-cara membangun imej dengan cara-cara populis bisa saja dilakukan asal tidak melanggar aturan Pemilu.

"Yang pasti kami sebagai penyelenggara pemilu hanya mengatur yang ditetapkan sebagai peserta Pemilu," pungkas Astri.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)