Mampukah N219 Amphibious Sukses di Pasaran?

Selasa, 26 Desember 2023 - 05:03 WIB
loading...
A A A
Walaupun mengalami keterlambatan, pengembangan N219, termasuk versi amfibi, berjalan lancar. Sejak awal PT DI sudah mengumumkan ratusan pesawat sudah dipesan, terutama dari kalangan pemerintah daerah. Begitupun pengembangan N219 Amphibious tentu berasal dari perhitungan ekonomi yang matang. Benarkah hadirnya N219 Amphibious untuk menjawab kebutuhan pasar? Dan apakah pesawat berpenumpang 19 itu akan laris manis di pasaran?

Pertimbangan Pasar Realistis

Pengembangan pesawat N219 merupakan bagian dari tanggungjawab Lapan sebagai pemegang amanah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2018 tentang Kebijakan Industri Nasional dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Dibanding produk yang dikembangkan PT DI sebelumnya, yakni N245, maka N219 terkesan tidak ambisius. Paling tidak hal tersebut dilihat dari ukuran pesawat yang jauh lebih kecil. Keputusan bisnis yang diambil untuk memproduksi N219 dan N219 Amphibi mengindikasikan PT DI memilih realistis mengeluarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar negeri ini.

Dalam marketing, keputusan produksi secara sederhana mengacu pada tiga pertimbangan, yakni segmenting, targeting, dan positioning atau lazim disingkat STP. Model pemasaran dilakukan dengan pentahapan, yakni melakukan segmentasi pasar, menargetkan segmentasi pasar yang diyakini paling menguntungkan, serta memposisikan produk yang dijual dengan cara paling bernilai.

Bagaimana operasionalisasi STP tersebut? Untuk segmentasi pasar, keputusan diambil mempertimbangkan kondisi demografis, geografis, psikografis, dan perilaku. Adapun targeting mengarah pertimbangan ukuran segmentasi pasar, profitabilitas, aksesibilitas, fokus pada manfaat, dan ada perbedaan terukur antar-segmen. Sedangkan positioning mempertimbangkan penawaran solusi, identifikasi unique selling proposition, dan membuka kampanye spesifik pada segmentasi target pasar.

Bila dipahami, pemasaran STP ini mengarah pada auidens, bukan produk. Model ini fokus memilih segmen yang paling bernilai dalam bisnis. Dengan begitu, pengembangan produk bisa dilakukan dengan identifikasi peluang pertumbuhan pasar lebih tepat, mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, dan membuat perusahaan lebih kompetitif.

baca juga: Yonzipur 10 Divif 2 Kostrad Punya M3 Amphibious Pontoon, Apa Itu?

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan saat berbicara pada Indonesia Development Forum (IDF) 2023 yang diselenggarakan Kementerian PPN RI/Bappenas di Radisson Golf & Convention Center Batam, Kepulauan Riau, menekankan bahwa pengembangan pesawat N219, khususnya N219 Amphibious, diarahkan untuk peningkatan konektivitas antarpulau di Indonesia. Dengan begitu, kehadiran N219 Amphibious dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, serta penyebaran pusat-pusat pertumbuhan ke wilayah yang belum berkembang.

Saat memutuskan mengembangkan N219 Amphibious pada 2018, Lapan bekerja sama dengan PT DI dan BPPT telah melakukan feasibility study, baik berupa survei untuk pengoperasian pesawat amfibi, marketing, dan engineering.Lapan ingin mengembangkan pesawat yang mampu berperan multi fungsi. Karena itulah, dikembangkan N219 Amphibious yang bisa memenuhi kebutuhan dimaksud karena kemampuan amfibinya. Bukan hanya untuk kebutuhan penumpang dan kargo, tapi untuk keperluan militer dan disaster relief aircraft.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)