Krisis Kemanusiaan Ekstrem Hari Ini
loading...
A
A
A
Turki yang merupakan anggota NATO juga mengutuk kematian warga sipil yang disebabkan oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Erdogan juga mendesak pasukan Israel untuk menahan diri. Ankara sangat mengecam keras pemboman Israel di Gaza.
Berkali-kali Erdogan menegaskan bahwa “Hamas bukanlah organisasi teroris, mereka adalah kelompok pembebasan, ‘mujahidin’ yang melancarkan pertempuran untuk melindungi tanah dan rakyatnya,” katanya kepada anggota parlemen dari Partai AK dengan menggunakan bahasa Arab yang secara harfiah memiliki arti "mereka yang memperjuangkan keyakinan mereka".
Berbeda dengan sekutu NATO Uni Eropa, Turki tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris dan menjadi tuan rumah bagi anggota kelompok tersebut di wilayahnya. Ankara mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun itu.
Sangat tergantung pihak pihak yang bertikai. Berbagai pertanyaan timbul akan tundukkah mereka pada badan internasional PBB? Adakah sanksi untuk Israel? Akan adakah gencatan senjata? Kapan dan siapa yang akan memulai?
Atas semua pertanyaan tersebut bagi Indonesia, Indonesia telah memulai dan berbuat sangat berani. Itulah yang disampaikan oleh Ibu Retno Marsudi di hadapan Dewan Keamanan PBB beberapa hari lalu. Bravo Ibu Menlu RI.
Berkali-kali Erdogan menegaskan bahwa “Hamas bukanlah organisasi teroris, mereka adalah kelompok pembebasan, ‘mujahidin’ yang melancarkan pertempuran untuk melindungi tanah dan rakyatnya,” katanya kepada anggota parlemen dari Partai AK dengan menggunakan bahasa Arab yang secara harfiah memiliki arti "mereka yang memperjuangkan keyakinan mereka".
Berbeda dengan sekutu NATO Uni Eropa, Turki tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris dan menjadi tuan rumah bagi anggota kelompok tersebut di wilayahnya. Ankara mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun itu.
Sampai kapan tragedi kemanusian ekstrem ini berakhir?
Sangat tergantung pihak pihak yang bertikai. Berbagai pertanyaan timbul akan tundukkah mereka pada badan internasional PBB? Adakah sanksi untuk Israel? Akan adakah gencatan senjata? Kapan dan siapa yang akan memulai?
Atas semua pertanyaan tersebut bagi Indonesia, Indonesia telah memulai dan berbuat sangat berani. Itulah yang disampaikan oleh Ibu Retno Marsudi di hadapan Dewan Keamanan PBB beberapa hari lalu. Bravo Ibu Menlu RI.
(rca)