Strategi Perang Asimetris ala Hamas Menggempur Israel
loading...
A
A
A
Adapun untuk alutsista, seperti pernah dilaporkan TRT Word berdasar pengamatan intelijen Israel, Hamas memiliki 5.000-6.000 roket yang hanya bisa menjangkau Gaza dengan jarak tembak 45-55 km.Namun Hamas juga memiliki puluhan roket berdaya tembak 100-160 km, dan ratusan roket berdaya tembak sejauh 70-80 km yang bisa mencapai Tel Aviv.
Sedangkan Israel tak perlu dipertanyakan lagi. Pada 2023 ini menempati posisi 18 dari kekuatan militer dunia veri Global Fire Power dengan skor PwrIndx 0,2757 (skor pada 0,0000 dan dianggap sempurna). Berbagai senjata yang dimiliki merupakan state of the art, sehingga seringkali dijadikan banch marktentang alutsista ideal yang harus dimiliki militer suatu negara.
2.Serangan Mendadak
Israel benar-benar tidak pernah menduga sehari setelah peringatan 50 tahun Perang 1973 atau Perang Yon Kippur, Hamas melakukan serangan besar-besaran. Serangan yang dimulai sekitar pukul 06.30 waktu setempat dengan menembakkan 3000 roket, yang diikuti infiltrasi mendadak Hamas ke wilayah yang dikuasai Israel.
Suksesnya operasi Badai Al-Aqsa pun menandai kegagalan besar intelijen Israel yang dianggap memiliki jaringan terluas dan tercanggih di kawasan Timur Tengah. Jurnalis BBC, Frank Gardner, mengilustrasikan di pengujung hari raya Yahudi itu mereka (intelijen Israel) tengah tertidur di belakang kemudi.
baca juga: 7 Fakta Pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin
Mereka tidak menduga Hamas yang beberapa tahun ini diam dan terlihat lemah ternyata telah mengonsolidasikan kekuatan yang dahsyat dan mampu membuat kejutan.Dengan demikian, Hamas mampu merahasiakan konsolidasi kekuatan dan rencana serangan dengan sempurna.
Selain mampu menyembunyikan informasi, Hamas juga memanfaatkan penggunaan terowongan dan fasilitas bawah tanah untuk membantu penyembunyian persiapan dari intelijen Israel hingga persiapan serangan mampu disembunyikan, yang oleh badan intelijen sebagai background noise.
3.Teknologi-Metode Kreatif dan Tidak Lazim
Secara teoritis mustahil Hamas bisa mendobrak sistem pertahanan Iron Dome yang sangat canggih dan sempurna melindungi wilayah Israel sejak 2006 dengan nilai investasi miliaran US dolar. Namun faktanya, Hamas menemukan celah dan menaklukkannya dengan teknologi sangat murah.
Sedangkan Israel tak perlu dipertanyakan lagi. Pada 2023 ini menempati posisi 18 dari kekuatan militer dunia veri Global Fire Power dengan skor PwrIndx 0,2757 (skor pada 0,0000 dan dianggap sempurna). Berbagai senjata yang dimiliki merupakan state of the art, sehingga seringkali dijadikan banch marktentang alutsista ideal yang harus dimiliki militer suatu negara.
2.Serangan Mendadak
Israel benar-benar tidak pernah menduga sehari setelah peringatan 50 tahun Perang 1973 atau Perang Yon Kippur, Hamas melakukan serangan besar-besaran. Serangan yang dimulai sekitar pukul 06.30 waktu setempat dengan menembakkan 3000 roket, yang diikuti infiltrasi mendadak Hamas ke wilayah yang dikuasai Israel.
Suksesnya operasi Badai Al-Aqsa pun menandai kegagalan besar intelijen Israel yang dianggap memiliki jaringan terluas dan tercanggih di kawasan Timur Tengah. Jurnalis BBC, Frank Gardner, mengilustrasikan di pengujung hari raya Yahudi itu mereka (intelijen Israel) tengah tertidur di belakang kemudi.
baca juga: 7 Fakta Pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin
Mereka tidak menduga Hamas yang beberapa tahun ini diam dan terlihat lemah ternyata telah mengonsolidasikan kekuatan yang dahsyat dan mampu membuat kejutan.Dengan demikian, Hamas mampu merahasiakan konsolidasi kekuatan dan rencana serangan dengan sempurna.
Selain mampu menyembunyikan informasi, Hamas juga memanfaatkan penggunaan terowongan dan fasilitas bawah tanah untuk membantu penyembunyian persiapan dari intelijen Israel hingga persiapan serangan mampu disembunyikan, yang oleh badan intelijen sebagai background noise.
3.Teknologi-Metode Kreatif dan Tidak Lazim
Secara teoritis mustahil Hamas bisa mendobrak sistem pertahanan Iron Dome yang sangat canggih dan sempurna melindungi wilayah Israel sejak 2006 dengan nilai investasi miliaran US dolar. Namun faktanya, Hamas menemukan celah dan menaklukkannya dengan teknologi sangat murah.