Erick Thohir, Revolusi Mental, dan Kebangkitan Bangsa
loading...
A
A
A
Arief Rosyid Hasan
Dewas Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia
Ketum PB HMI 2013-2015
TANGGAL 20 Mei adalah peringatan Hari Kebangkitan Nasional, hari yang mengingatkan kita pada perjuangan pemuda melawan penjajahan. Tepat hari itu juga, pada 1908 berdirilah Boedi Oetomo, sebuah organisasi yang dipandang sebagai tonggak pergerakan pemuda dalam perjuangan melawan penjajahan.
Organisasi itu lahir dari kegelisahan sekelompok intelektual pemuda yang melihat penjajahan di negerinya. Gerak perjuangannya berporos pada pendidikan dan pemuda. Boedi Utomo lahir dari ketidakpuasan pada golongan tua dalam melawan penjajahan Belanda.
Dinamika pergerakan nasional khususnya di bidang pendidikan, sosial-budaya, dan ekonomi pada masa itu hanya berporos pada kepentingan kekuasaan Pemerintahan Belanda.
Setelah itu, banyak organisasi lain yang bergerak dalam berbagai aspek, seperti organisasi politik, keagamaan, wanita, dan pemuda. Salah satunya adalah organisasi pemuda. Organisasi pemuda yang pertama ikut berperan dalam perjuangan rakyat Indonesia adalah Tri Koro Dharmo yang kemudian berubah menjadi Jong Java.
Peranan pemuda dalam organisasi pemuda yang ingin menyatukan organisasi pemuda menjadi organisasi yang berbasis nasional diwujudkan dalam Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II yang diikuti oleh semua organisasi pemuda menjadi satu kekuatan nasional, lalu melahirkan Sumpah Pemuda dengan semangat satu tanah air, satu bahasa, dan satu bangsa.
Foto/istimewa
Setelah Indonesia merdeka pandangan tentang posisi Boedi Oetomo sebagai organisasi yang menandai tonggak pertama sejarah kebangkitan dan pergerakan nasional semakin mengalami kristalisasi dengan ditetapkannya tanggal berdirinya Boedi Oetomo, tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang selalu diperingati secara seremonial setiap tahun.
Pada dasarnya peringatan Hari Kebangkitan Nasional merupakan peringatan perjuangan bagi seluruh pemuda di negeri ini. Pemuda yang telah gugur dalam medan perjuangan kemerdekaan Indonesia, ataupun pemuda yang hari ini telah memperjuangkan dan mengangkat harkat-martabat bangsanya.
Pada Hari Kebangkitan Nasional tahun ini, tidak berlebihan jika kita memberikan penghargaan itu sebesar-besarnya dan sehormat-hormatnya pada Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 yang berlaga pada SEA Games 2023 di Kamboja. Pada tanggal 16 Mei lalu, setelah menanti 32 tahun, akhirnya Timnas Indonesia U-22 menjadi juara dan merebut emas setelah menekuk Thailand dengan skor 5-2.
Meskipun sempat terjadi ketegangan dan keributan di tengah pertandingan, namun para supporter, dan pemain mampu menyelesaikannya dengan kepala dingin. Bahkan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir yang hari itu menonton secara langsung ikut turun ke lapangan menenangkan pemain.
Dewas Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia
Ketum PB HMI 2013-2015
TANGGAL 20 Mei adalah peringatan Hari Kebangkitan Nasional, hari yang mengingatkan kita pada perjuangan pemuda melawan penjajahan. Tepat hari itu juga, pada 1908 berdirilah Boedi Oetomo, sebuah organisasi yang dipandang sebagai tonggak pergerakan pemuda dalam perjuangan melawan penjajahan.
Organisasi itu lahir dari kegelisahan sekelompok intelektual pemuda yang melihat penjajahan di negerinya. Gerak perjuangannya berporos pada pendidikan dan pemuda. Boedi Utomo lahir dari ketidakpuasan pada golongan tua dalam melawan penjajahan Belanda.
Dinamika pergerakan nasional khususnya di bidang pendidikan, sosial-budaya, dan ekonomi pada masa itu hanya berporos pada kepentingan kekuasaan Pemerintahan Belanda.
Setelah itu, banyak organisasi lain yang bergerak dalam berbagai aspek, seperti organisasi politik, keagamaan, wanita, dan pemuda. Salah satunya adalah organisasi pemuda. Organisasi pemuda yang pertama ikut berperan dalam perjuangan rakyat Indonesia adalah Tri Koro Dharmo yang kemudian berubah menjadi Jong Java.
Peranan pemuda dalam organisasi pemuda yang ingin menyatukan organisasi pemuda menjadi organisasi yang berbasis nasional diwujudkan dalam Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II yang diikuti oleh semua organisasi pemuda menjadi satu kekuatan nasional, lalu melahirkan Sumpah Pemuda dengan semangat satu tanah air, satu bahasa, dan satu bangsa.
Foto/istimewa
Setelah Indonesia merdeka pandangan tentang posisi Boedi Oetomo sebagai organisasi yang menandai tonggak pertama sejarah kebangkitan dan pergerakan nasional semakin mengalami kristalisasi dengan ditetapkannya tanggal berdirinya Boedi Oetomo, tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang selalu diperingati secara seremonial setiap tahun.
Pada dasarnya peringatan Hari Kebangkitan Nasional merupakan peringatan perjuangan bagi seluruh pemuda di negeri ini. Pemuda yang telah gugur dalam medan perjuangan kemerdekaan Indonesia, ataupun pemuda yang hari ini telah memperjuangkan dan mengangkat harkat-martabat bangsanya.
Pada Hari Kebangkitan Nasional tahun ini, tidak berlebihan jika kita memberikan penghargaan itu sebesar-besarnya dan sehormat-hormatnya pada Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 yang berlaga pada SEA Games 2023 di Kamboja. Pada tanggal 16 Mei lalu, setelah menanti 32 tahun, akhirnya Timnas Indonesia U-22 menjadi juara dan merebut emas setelah menekuk Thailand dengan skor 5-2.
Meskipun sempat terjadi ketegangan dan keributan di tengah pertandingan, namun para supporter, dan pemain mampu menyelesaikannya dengan kepala dingin. Bahkan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir yang hari itu menonton secara langsung ikut turun ke lapangan menenangkan pemain.