Internalisasi Sumpah Pemuda di Era Disrupsi Informasi

Sabtu, 02 November 2024 - 12:54 WIB
loading...
Internalisasi Sumpah...
Pengamat media sosial, Enda Nasution. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Tantangan pemuda di Abad XXI bukan lagi terkait kolonialisme, melainkan melibatkan isu-isu global yang jauh lebih kompleks. Salah satu tantangan utama adalah infiltrasi budaya asing dan berkembangnya ideologi ekstrem berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Pemuda semakin rentan terpapar gagasan-gagasan ekstrem melalui internet dan media sosial, yang sering menjadi sarana bagi kelompok radikal untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan propaganda.

Pengamat media sosial, Enda Nasution mengatakan fenomena ini diperparah oleh arus informasi yang begitu deras membuat generasi muda tidak memiliki kemampuan kritis untuk memilah informasi yang benar. Keterbatasan literasi digital menjadikan generasi muda lebih mudah percaya pada informasi palsu, teori konspirasi, atau narasi ekstremis. Hal ini tentunya dapat membuka peluang masuknya ideologi dan budaya luar yang mengancam eksistensi budaya dan kearifan lokal bangsa.

"Ide-ide ekstremis, radikal, konspirasi teori, cocoklogi, hoaks, dapat meracuni pola pikir seseorang, Kalau kita tidak punya disiplin untuk mengkonsumsi informasi yang baik, akan menimbulkan persoalan," kata Enda Nasution dikutip, Sabtu (1/11/2024).

Enda mengatakan minimnya keahlian dalam memilah informasi tidak hanya mengancam identitas budaya bangsa, tetapi juga dapat memicu krisis jati diri. Seseorang yang terlalu banyak menelan informasi tanpa diselaraskan dengan fokus pengembangan diri akan menyebabkan munculnya kemalasan, atau memantik berbagai persoalan kesehatan mental.

"Anxiety, kegelisahan, depresi, penyakit mental bermunculan yang diakibatkan terlalu banyaknya informasi yang diterima," ungkap Enda.

Enda menganalogikan tantangan anak muda masa kini laiknya dihadapkan pada meja makan. Derasnya arus informasi seperti banyak makanan yang disajikan. Apabila seseorang tidak dapat menahan hasratnya, ia akan memakan semua makanan yang tersaji. Jika hal ini dilakukan terus menerus, maka akan memunculkan berbagai masalah kedepannya, misalnya masalah keracunan, pencernaan, obesitas, dan lainnya. Demikian pula dengan arus informasi, terlalu banyak mengonsumsi informasi tanpa seleksi dapat menyebabkan pola pikir yang tidak sehat.

"Bagaimana caranya kita bisa menyaring dan mengkonsumsi informasi yang sehat yang sesuai dengan porsinya," ucap Enda.

"Setidaknya kita bisa melakukan re-check, dan tidak menutup perspektif atau hanya percaya dalam satu sumber saja," katanya.

Oleh karena itu, sosok yang dikenal sebagai Bapak Blogger Indonesia ini menyatakan pentingnya memiliki keahlian digital bagi para pemuda dalam mencerna informasi. Keseimbangan antara konsumsi informasi dan fokus pengembangan diri menjadi kunci bagi generasi muda untuk bertahan dan tumbuh di era disrupsi teknologi yang serba cepat. Dengan kemampuan digital yang baik, Enda menambahkan, dapat menginisiasi atau membangun kolaborasi antar pemuda untuk menyelesaikan permasalahan anak bangsa.

"Berkolaborasi, bergerak bersama dengan lebih cepat, dan bisa lebih luas, dengan adanya perangkat digital," kata Enda.

Enda berharap dengan momentum Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober lalu, semangatnya dapat diinternalisasi oleh para pemuda untuk menghadapi tantangan zaman dan bahaya ideologi luar yang mampu menggerus nilai nilai persatuan bangsa.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ijtihad Tepuk Nyamuk:...
Ijtihad 'Tepuk Nyamuk': Logika Radikal-Terorisme
Perkuat Sinergi Ketahanan...
Perkuat Sinergi Ketahanan Pangan, Kemenekraf Berkolaborasi dengan Pemuda Tani
Kapolri Minta Pemuda...
Kapolri Minta Pemuda Jadi Inisiator Wujudkan Indonesia Emas 2045
Wamendes Riza Patria...
Wamendes Riza Patria Dorong Pemuda Kembangkan Usaha dari Desa
Yusril Sebut Pemulangan...
Yusril Sebut Pemulangan Reynhard Sinaga dan Hambali bukan Prioritas Pemerintah
Mayor Teddy, Rahayu...
Mayor Teddy, Rahayu Saraswati, Angga Raka, hingga Abraham Sridjaja Masuk Daftar Pemuda Paling Berpengaruh
HIPMI Cetak Pengusaha...
HIPMI Cetak Pengusaha Muda lewat Pelatihan Kewirausahaan
ICITES 2025, Pertukaran...
ICITES 2025, Pertukaran Pengetahuan soal Terorisme di Eropa, Asia, dan Afrika
Luncurkan World Terrorism...
Luncurkan World Terrorism Index, ReCURE Berharap Perkuat Pemahaman Ancaman Terorisme
Rekomendasi
Jurus Pramono Bereskan...
Jurus Pramono Bereskan Parkir Liar dengan Sistem Digitalisasi Tanpa Uang Tunai
Apartemen di Kemayoran...
Apartemen di Kemayoran Kebakaran, Api Terlihat di Balkon
Pertokoan di Malang...
Pertokoan di Malang Kebakaran, Sejumlah Kendaraan Hangus
Berita Terkini
Cegah Keracunan, Badan...
Cegah Keracunan, Badan Gizi Nasional Benahi SOP Pelaksanaan MBG
17 menit yang lalu
Mensos: Soeharto dan...
Mensos: Soeharto dan Gus Dur Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional 2025
32 menit yang lalu
5 Pangdam Lulusan Akmil...
5 Pangdam Lulusan Akmil 1991 Teman Satu Angkatan Panglima TNI
1 jam yang lalu
Jebolan Sepa dan Akpol...
Jebolan Sepa dan Akpol 1993 Tembus Bintang 3 Polri, Nomor 1 Wakil Kepala BSSN
6 jam yang lalu
Laporkan Ahmad Dhani...
Laporkan Ahmad Dhani ke Bareskrim, Rayen Pono Bawa 3 Bukti
11 jam yang lalu
Ahmad Dhani Dilaporkan...
Ahmad Dhani Dilaporkan ke Bareskrim terkait Dugaan Penghinaan Marga
11 jam yang lalu
Infografis
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved