Seminar Pancasila: G20 Bali Berhasil Bawa Pancasila untuk Dunia
Senin, 21 November 2022 - 20:02 WIB
Dari sesi pertahanan, Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Brigjen TNI Heru Langlang Buana mengatakan, para prajurit yang dikirim ke kawasan konflik telah mampu membawa nilai-nilai Pancasila bagi perdamaian Dunia.
“Secara operasional, TNI memiliki peran khusus, melaksanakan perdamaian dunia di negara konflik sebagai etalase Bangsa Indonesia, seperti melakukan negosiasi yang berdampak besar,” ujarnya.
Heru juga menuturkan, melalui para prajurit yang bertugas, negara-negara lain mengapresiasi bangsa Indonesia dengan semangat perdamaian, persatuan, dan keadilan yang terkandung dalam ideologi Pancasila.
“Kita di sini sudah mempunyai Pancasila yang sudah teruji kesaktiannya. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengimplementasikannya,” tuturnya.
Sementara itu, penulis buku 'Pancasila dari Indonesia untuk Dunia' Bernada Rurit menjabarkan isi dari buku yang tengah disusunnya.Dalam buku tersebut, Rurit memaparkan, tertuang sejarah lahirnya Pancasila, pemikiran-pemikirin para pendiri bangsa, hingga kutipan dari Bung Karno.
“Pancasila sudah dikenalkan Bung Karno dalam sidang PBB tahun 1960. Bung Karno menawarkan Pancasila sebagai nilai yang mendamaikan dan menyatukan,” tuturnya.
Rurit berharap, dari perhelatan G20, para pemimpin dunia terkesan dengan keramahan dan penyambutan bangsa Indonesia sehingga mereka mencari tahu nilai-nilai yang masyarakat Indonesia pedomani.
“Globalisasi menjadikan kita semua terhubung. Anak muda perlu merepresentasikan Pancasila dengan menunjukan sikap toleran dan terbuka. Melakukan sinkronisasi antara tindakan dan kata-kata itu lebih penting,” pungkasnya.
Nara Masista Rakhmatia, Diplomat RI sekaligus Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, menyoroti keberhasilan Indonesia dalam presidensi G20 yang telah membuka pintu negara-negara berkembang lainnya, berperan juga dalam presidensi G20 selanjutnya.
“Upaya negara G20 mengesampingkan ego negara masing-masing sebagai bentuk penghormatan kepada Indonesia sebagai keketuaan KTT G20,” katanya.
“Secara operasional, TNI memiliki peran khusus, melaksanakan perdamaian dunia di negara konflik sebagai etalase Bangsa Indonesia, seperti melakukan negosiasi yang berdampak besar,” ujarnya.
Heru juga menuturkan, melalui para prajurit yang bertugas, negara-negara lain mengapresiasi bangsa Indonesia dengan semangat perdamaian, persatuan, dan keadilan yang terkandung dalam ideologi Pancasila.
“Kita di sini sudah mempunyai Pancasila yang sudah teruji kesaktiannya. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengimplementasikannya,” tuturnya.
Sementara itu, penulis buku 'Pancasila dari Indonesia untuk Dunia' Bernada Rurit menjabarkan isi dari buku yang tengah disusunnya.Dalam buku tersebut, Rurit memaparkan, tertuang sejarah lahirnya Pancasila, pemikiran-pemikirin para pendiri bangsa, hingga kutipan dari Bung Karno.
“Pancasila sudah dikenalkan Bung Karno dalam sidang PBB tahun 1960. Bung Karno menawarkan Pancasila sebagai nilai yang mendamaikan dan menyatukan,” tuturnya.
Rurit berharap, dari perhelatan G20, para pemimpin dunia terkesan dengan keramahan dan penyambutan bangsa Indonesia sehingga mereka mencari tahu nilai-nilai yang masyarakat Indonesia pedomani.
“Globalisasi menjadikan kita semua terhubung. Anak muda perlu merepresentasikan Pancasila dengan menunjukan sikap toleran dan terbuka. Melakukan sinkronisasi antara tindakan dan kata-kata itu lebih penting,” pungkasnya.
Nara Masista Rakhmatia, Diplomat RI sekaligus Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, menyoroti keberhasilan Indonesia dalam presidensi G20 yang telah membuka pintu negara-negara berkembang lainnya, berperan juga dalam presidensi G20 selanjutnya.
“Upaya negara G20 mengesampingkan ego negara masing-masing sebagai bentuk penghormatan kepada Indonesia sebagai keketuaan KTT G20,” katanya.
tulis komentar anda