Respons Jokowi soal Polemik Paskibraka Lepas Jilbab: Kita Harus Hormati Keberagaman
loading...
A
A
A
PENAJAM PASER UTARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara perihal anggota paskibraka nasional putri yang dipaksa melepas jilbab pada saat pengukuhan. Jokowi menekankan, semua pihak harus menghormati keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia.
"Kita harus menghormati keberagaman, kita harus menghormati kebhinnekaan. Karena negara ini negara besar, sukunya berbeda, ras-nya berbeda, agamanya berbeda, adat istiadatnya berbeda, jadi tidak bisa diseragamkan," kata Jokowi di Kompleks Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024).
Menurut Jokowi, perbedaan merupakan anugerah yang patut disyukuri oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Keberagaman itu adalah sesuatu kekayaan yang harus kita syukuri untuk persatuan, bukan untuk perbedaan," kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengklaim bahwa pihaknya tidak memaksa para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2024 melepas jilbab ketika pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Yudian merespons berkembangnya wacana di publik terkait tuduhan kepada BPIP melakukan pemaksaan lepas jilbab kepada 18 Paskibraka Nasional putri pada saat pengukuhan Paskibraka.
"BPIP menegaskan, tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab,” tegasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (14/8/2024).
"Kita harus menghormati keberagaman, kita harus menghormati kebhinnekaan. Karena negara ini negara besar, sukunya berbeda, ras-nya berbeda, agamanya berbeda, adat istiadatnya berbeda, jadi tidak bisa diseragamkan," kata Jokowi di Kompleks Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024).
Menurut Jokowi, perbedaan merupakan anugerah yang patut disyukuri oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga
"Keberagaman itu adalah sesuatu kekayaan yang harus kita syukuri untuk persatuan, bukan untuk perbedaan," kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengklaim bahwa pihaknya tidak memaksa para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2024 melepas jilbab ketika pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Yudian merespons berkembangnya wacana di publik terkait tuduhan kepada BPIP melakukan pemaksaan lepas jilbab kepada 18 Paskibraka Nasional putri pada saat pengukuhan Paskibraka.
"BPIP menegaskan, tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab,” tegasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (14/8/2024).
(maf)