8 Tokoh yang Kerap Mengkritik Pemerintah
Sabtu, 04 Juli 2020 - 10:05 WIB
Sejak tak lagi ditunjuk menjadi juru bicara (jubir) Partai Gerindra, Fadli bahkan menyebut dirinya sebagai 'Jubir Rakyat'. Maka, tak heran pria kelahiran Jakarta 1 Juni 1971 ini kerap menyuarakan kegelisahan rakyat.
"Pd akhirnya yg utama bagi sebuah negara adalah kepentingan nasional (national interest). Trump melarang pekerja asing agar pekerja AS tdk menganggur. RI mendatangkan pekerja RRC sementara banyak orang Indonesia masih menganggur. Lebih nasionalis mana?". Begitu salah satu kritiknya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini juga mengkritisi banyaknya perwira polisi yang ditempatkan di berbagai kementerian dan lembaga. Menurutnya, ini bukan "Dwifungsi" lagi tapi "Multifungsi".
3. M Amien Rais
Tokoh Reformasi kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 26 April 1944 ini dikenal sebagai orang yang kerap mengkritik Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, belakangan kritik tersebut makin santer dia lontarkan di berbagai forum.
Dalam sebuah kesempatan, mantan Ketum PP Muhammadiyah ini mengkritik pemerintah yang dinilai memberi keistimewaan bagi tenaga kerja asing asal China. "(Pemerintah) Membuka gerbang lebar-lebar untuk ratusan ribu TKA China di wilayah Indonesia dengan masif. TKA itu bukan hanya mencaplok lapangan kerja buruh, tapi menyangkut keamanan Indonesia di masa yang akan datang," ujar Amien dalam diskusi daring bertema 'Indonesia Dalam Ancaman Krisis Ekonomi, Sosial, dan Politik', Senin (22/6/2020) malam.
Dan, dalam dua hari terakhir, mantan Ketua MPR RI ini pun ikut komentar tentang kemarahan Jokowi terhadap para menterinya yang berujung ancaman reshuffle. Melalui video yang diunggah di akun Instagram @amienraisofficial, Rabu (1/7/2020) malam, Amien menyatakan, saat Soeharto berkuasa, para menteri hanya memujinya.
"Saya ingatkan ya kepada Pak Jokowi, ingatlah nasib Pak Harto. Pak Harto 32 tahun berkuasa, Tidak ada menteri yang tidak memuji, sehingga terbuai. Tapi ketika gerakan rakyat sudah mengepung katakanlah kekuasaan, sepertinya Pak Harto sulit untuk bertahan, semua menterinya itu meninggalkan, balik kanan, berputar, sudah tidak lagi di pikirannya (para menteri) membela Pak Harto," papar Amien Rais. ( ).
4. Mardani Ali Sera
Pria kelahiran Jakarta 9 April 1968 ini dikenal sebagai orang yang menggaungkan tagar #2019 Ganti Presiden. Bersama partainya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dia pun berada dalam barisan pendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
"Pd akhirnya yg utama bagi sebuah negara adalah kepentingan nasional (national interest). Trump melarang pekerja asing agar pekerja AS tdk menganggur. RI mendatangkan pekerja RRC sementara banyak orang Indonesia masih menganggur. Lebih nasionalis mana?". Begitu salah satu kritiknya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini juga mengkritisi banyaknya perwira polisi yang ditempatkan di berbagai kementerian dan lembaga. Menurutnya, ini bukan "Dwifungsi" lagi tapi "Multifungsi".
3. M Amien Rais
Tokoh Reformasi kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 26 April 1944 ini dikenal sebagai orang yang kerap mengkritik Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, belakangan kritik tersebut makin santer dia lontarkan di berbagai forum.
Dalam sebuah kesempatan, mantan Ketum PP Muhammadiyah ini mengkritik pemerintah yang dinilai memberi keistimewaan bagi tenaga kerja asing asal China. "(Pemerintah) Membuka gerbang lebar-lebar untuk ratusan ribu TKA China di wilayah Indonesia dengan masif. TKA itu bukan hanya mencaplok lapangan kerja buruh, tapi menyangkut keamanan Indonesia di masa yang akan datang," ujar Amien dalam diskusi daring bertema 'Indonesia Dalam Ancaman Krisis Ekonomi, Sosial, dan Politik', Senin (22/6/2020) malam.
Dan, dalam dua hari terakhir, mantan Ketua MPR RI ini pun ikut komentar tentang kemarahan Jokowi terhadap para menterinya yang berujung ancaman reshuffle. Melalui video yang diunggah di akun Instagram @amienraisofficial, Rabu (1/7/2020) malam, Amien menyatakan, saat Soeharto berkuasa, para menteri hanya memujinya.
"Saya ingatkan ya kepada Pak Jokowi, ingatlah nasib Pak Harto. Pak Harto 32 tahun berkuasa, Tidak ada menteri yang tidak memuji, sehingga terbuai. Tapi ketika gerakan rakyat sudah mengepung katakanlah kekuasaan, sepertinya Pak Harto sulit untuk bertahan, semua menterinya itu meninggalkan, balik kanan, berputar, sudah tidak lagi di pikirannya (para menteri) membela Pak Harto," papar Amien Rais. ( ).
4. Mardani Ali Sera
Pria kelahiran Jakarta 9 April 1968 ini dikenal sebagai orang yang menggaungkan tagar #2019 Ganti Presiden. Bersama partainya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dia pun berada dalam barisan pendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
tulis komentar anda