Tren Kasus Covid-19 Alami Penurunan karena Penanganan Semakin Baik
Rabu, 16 Maret 2022 - 16:37 WIB
Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menilai banyaknya angka kesembuhan dari Covid-19 jangan sampai menyurutkan pemerintah untuk terus mengatasi penyebaran virus tersebut. Namun, Nurhadi mengaku senang mendengar kabar angka kesembuhan yang jauh lebih banyak dibandingkan kasus baru Covid-19.
"Kabar menggembirakan ini jangan sampai membuat kita menurunkan tingkat kewaspadaan. Protokol kesehatan tetap harus dijaga dan ditaati oleh siapa pun," ujarnya.
Selain itu, dia mengingatkan tentang pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengungkapkan bahwa tingkat penularan varian Omicron lebih cepat dan tinggi namun hospitalisasi dan tingkat keparahannya rendah. "Meski tingkat keparahan Omicron tergolong rendah, upaya-upaya pencegahannya harus terus dilakukan secara sungguh-sungguh mengingat penularan varian baru itu berlangsung sangat cepat," kata Nurhadi.
Kemudian, menurut dia, tidak boleh lupa juga bahwa tingkat kesembuhan itu adalah capaian sementara karena pandemi Covid-19 belum berakhir, bahkan masih menjadi ancaman serius bagi dunia. Kata dia, capaian sementara itu tidak boleh membuat terlena, tetapi harus menjadi pemacu semangat untuk terus meningkatkan kerja sama dan kesadaran bersama dalam menghadapi pandemi ke depan.
"Salah satu upaya yang harus menjadi concern bersama kita sebagai bangsa ke depan ialah menyukseskan program vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity)," ungkapnya.
Menurut dia, kepatuhan masyarakat yang menentukan apakah Lebaran tahun ini bisa berlangsung seperti masa sebelum pandemi Covid-19 atau tidak. Dia menuturkan kepatuhan tidak hanya dalam hal menyukseskan vaksinasi, tetapi lebih dari itu harus patuh melaksanakan protokol kesehatan.
"Tidak mungkin kita dapat merayakan Lebaran seperti pada masa sebelum pandemi bila tingkat penularan pandemi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali. Untuk itu perlu kerja keras dan kerja sama semua pihak dari pusat hingga daerah agar badai pandemi dapat sesegera kita atasi," pungkasnya.
"Kabar menggembirakan ini jangan sampai membuat kita menurunkan tingkat kewaspadaan. Protokol kesehatan tetap harus dijaga dan ditaati oleh siapa pun," ujarnya.
Selain itu, dia mengingatkan tentang pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengungkapkan bahwa tingkat penularan varian Omicron lebih cepat dan tinggi namun hospitalisasi dan tingkat keparahannya rendah. "Meski tingkat keparahan Omicron tergolong rendah, upaya-upaya pencegahannya harus terus dilakukan secara sungguh-sungguh mengingat penularan varian baru itu berlangsung sangat cepat," kata Nurhadi.
Kemudian, menurut dia, tidak boleh lupa juga bahwa tingkat kesembuhan itu adalah capaian sementara karena pandemi Covid-19 belum berakhir, bahkan masih menjadi ancaman serius bagi dunia. Kata dia, capaian sementara itu tidak boleh membuat terlena, tetapi harus menjadi pemacu semangat untuk terus meningkatkan kerja sama dan kesadaran bersama dalam menghadapi pandemi ke depan.
"Salah satu upaya yang harus menjadi concern bersama kita sebagai bangsa ke depan ialah menyukseskan program vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity)," ungkapnya.
Menurut dia, kepatuhan masyarakat yang menentukan apakah Lebaran tahun ini bisa berlangsung seperti masa sebelum pandemi Covid-19 atau tidak. Dia menuturkan kepatuhan tidak hanya dalam hal menyukseskan vaksinasi, tetapi lebih dari itu harus patuh melaksanakan protokol kesehatan.
"Tidak mungkin kita dapat merayakan Lebaran seperti pada masa sebelum pandemi bila tingkat penularan pandemi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali. Untuk itu perlu kerja keras dan kerja sama semua pihak dari pusat hingga daerah agar badai pandemi dapat sesegera kita atasi," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda