Epidemiolog: Penanganan Covid-19 Indonesia secara Keseluruhan Cukup Baik

Kamis, 11 Mei 2023 - 01:03 WIB
loading...
Epidemiolog: Penanganan...
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai bahwa secara keseluruhan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia masuk kategori cukup baik. Foto/Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai bahwa secara keseluruhan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia masuk kategori cukup baik. Salah satu kunci sukses Indonesia mengendalikan pandemi adalah partisipasi terutama di masyarakat yang memiliki semangat gotong royong tinggi.

Kunci sukses yang kedua adalah pembentukan imunitas masyarakat lewat program vaksinasi. "Secara keseluruhan cukup baik respons terhadap pandemi, khususnya sebagai salah satu negara yang awal mengakses vaksin," ujar Dicky, Rabu (10/5/2023).

Dicky mengatakan, vaksinasi menjadi salah satu kunci Indonesia melawan pandemi Covid-19 yang membuat akhirnya imunitas masyarakat terbentuk. Terbentuknya imunitas masyarakat dari vaksinasi itu juga efektif mengurangi beban kematian di rumah sakit.





Kendati demikian, dia mengingatkan, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia pun cukup tinggi. "Itu yang saya amati dan tapi selalu saya ingatkan keberhasilan ini juga tak bisa melupakan soal catatan kematian," tuturnya.

Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO secara resmi mengakhiri status darurat kesehatan global untuk Covid-19, Jumat, 5 Mei 2023. Akan tetapi, WHO tetap mengingatkan bahwa pencabutan ini bukan berarti dunia sudah bebas dari serangan Covid-19.

Salah satu negara yang berjibaku melawan Covid-19 adalah Indonesia. Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan untuk melindungi masyarakat, di antaranya memberikan vaksinasi gratis, pembatasan mobilitas, dan kampanye disiplin protokol kesehatan (prokes).

Indonesia pun telah bersiap bertransisi dari pandemi ke endemi. WHO melihat persiapan Indonesia dalam upaya transisi ke endemi sudah baik. Kendati status kegawatdaruratan pandemi sudah dicabut, pemerintah tetap mengedepankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

WHO juga menegaskan perlunya masa transisi untuk penanganan Covid-19 jangka panjang. Di antaranya dengan surveilans kesehatan di masyarakat, dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan, serta menyiapkan kebijakan kesehatan lainnya, sebagai upaya ketahanan kesehatan nasional, dan kesiapsiagaan atas kemungkinan adanya pandemi di masa yang akan datang.

Selain itu. masyarakat diimbau agar tetap memperhatikan dan menjalankan prokes. Upaya vaksinasi juga terus dijalankan terutama untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko.

“Virus Covid-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap waspada. Kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta masih memiliki risiko paling tinggi, sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1910 seconds (0.1#10.140)