Kepemimpinan 2 Jenderal TNI di Balik Penanganan Covid-19, Banyak Gagasan dan Terobosan

Rabu, 17 November 2021 - 20:55 WIB
Lulusan Akmil Angkatan 1986 ini dikenal berpengalaman dalam bidang infanteri. Ganip yang lahir di Magelang pada 23 November 1963, diketahui sosok berprestasi. Kaya dengan segudang pengalaman dalam berbagai posisi jabatan semasa di kesatuan. Namanya terus diperhitungkan sejak menjadi Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka. Sebagai Pangdam pertama di Kodam Merdeka, Andi mengatakan Ganip juga berhasil meletakkan sistem dan pengembangan infrastruktur Kodam Merdeka yang berlokasi di Manado, Sulawesi Utara.

Terus beranjak naik dengan dipercaya menduduki Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Kepala Staf Umum (Kasum TNI) hingga menjadi Kepala BNPB. "Semua jabatan yang dipercayakannya itu karena dilandasi oleh sikapnya yang humble, gigih, dan visioner," ucap Andi.

Gebrakan Ganip Warsito di akhir jabatannya adalah memasifkan penggunaan masker untuk menekan penularan Covid-19 melalui 'Gerakan Mobil Masker untuk Masyarakat' dan penegakan protokol kesehatan yang sampai saat ini gerakan tersebut masih terus dikembangkan dengan target hingga tingkat polosok daerah.

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua juga menjadi catatan penting Andi terhadap mantan atasannya itu. Meski sempat sejumlah atlit dan official dari salah satu kontingen daerah terpapar Covid-19, Ganip sigap dan tegas mengkarantina bahkan memulangkan mereka yang terpapar Covid-19. Tak hanya itu, di medan bencana pun Ganip menjadi terdepan mengusur rakyat yang menjadi korban bencana alam. Tak segan, Ganip turun ke lokasi bencana untuk mengetahui persis masalah yang dihadapi.

Begitu juga dengan Terawan yang dikenal banyak terobosan dan menjadi pembaru. Andi mencontoh di tangan Terawan, RSPAD bisa menjadi rumah sakit rujukan bagi presiden dan wakil presiden serta pejabat VVIP berobat. Sehingga rumah sakit ini mendapat status Rumah Sakit Kepresidenan dan berhasil menjadikan RSPAD dipimpin oleh seorang perwira TNI dengan pangkat Letjen. Bahkan Presiden Jokowi pada awal pembentukan kabinet menyatakan alasan memilih Terawan menjadi Menkes adalah karena karena keandalannya dalam pengelolaan, manajemen.

Terawan yang dikenal sebagai penemu metode cuci otak, atau brainwash untuk pengobatan pasien stroke, juga memiliki rekam jejak yang diakui dunia internasional, yaitu pernah didaulat menjadi Ketua International Committee on Military Medicine (ICMM), sebuah organisasi dokter militer dunia. "Jadi kedua jenderal bintang tiga yang kebetulan keduanya juga pernah saya dampingi ini, benar-benar memiliki talenta, terobosan, dan gebrakan yang bagus. Baik ketika menjalani tugasnya sebagai prajurit maupun ketika mendapat kepercayaan di BNPB maupun di Kemenkes," sebut Andi.

Kepada institusi TNI, Andi mengucapkan terima kasih karena lembaga pertahanan negara ini telah mencetak kader terbaik dan menempatkan pada posisi yang tepat. "Saya berharap para perwira muda di kesatuan TNI dapat mencontoh dan meneladani para seniornya dalam menjalankan tugas kedinasan dengahn sebaik-baiknya," kata Andi.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More