Forum Aktivis Nasional: Program Makan Siang Gratis untuk Bangun Manusia Unggul

Kamis, 16 Mei 2024 - 21:17 WIB
loading...
Forum Aktivis Nasional: Program Makan Siang Gratis untuk Bangun Manusia Unggul
Ketua Umum Forum Aktivis Nasional (FAN) Bursah Zarnubi mengatakan, Program Makan Siang dan Susu Gratis untuk membangun 80 juta manusia unggul. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Program Makan Siang dan Susu Gratis yang menjadi program utama presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto mendapat sambutan positif. Program tersebut akan berdampak positif bagi ekonomi dan masa depan generasi penerus bangsa.

Ketua Umum Forum Aktivis Nasional (FAN) Bursah Zarnubi program yang diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp421 triliun ini dalam rangka menciptakan 80 juta manusia unggul Indonesia di masa yang akan datang.

“Program ini senyatanya sangat mulia, mengapa? Karena program ini akan berdampak sangat positif pada pertumbuhan kesehatan dan kognitif-kecerdasan generasi muda kita. Dengan demikian, program ini bertujuan meningkatkan sumber daya anak-anak sekolah kita dan pasti akan memajukan masa depan bangsa Indonesia, ini Program Pembangunan Manusia Indonesia," ujar Bursah, Kamis (16/5/2024).



Hal tersebut disampaikan Bursah saat memberikan pengantar diskusi bertajuk “Makan Siang dan Susu Gratis dalam Pelaksanaan dan Tantangan” di bilangan Tegal Parang, Jakarta Selatan, Kamis (16/5/2024).

Narasumber diskusi Forum Aktivis Nasional (FAN) yang dihadiri ratusan aktivis lintas generasi ini adalah anggota DPD RI Angelo Wake Kako, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah, Peneliti Setyo Budiantoro, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi.



Menurut Bursah, program utama makan siang dan susu gratis Prabowo ini mendapat kritik dari berbagai kalangan dan menimbulkan perdebatan. Bagi Bursah, hal tersebut adalah sesuatu yang biasa karena ini mencerminkan negara demokratis.

Justru kritik dan perdebatan ini akan menambah khasanah intelektual agar memperoleh suatu perspektif dari sudut pandang positif dan konstruktif bagi keberlangsungan program yang mulia ini pada masa mendatang.

“Perdebatan muncul seputar dari mana anggaran Rp421 triliun itu. Sementara fiskal kita ruangnya semakin sempit, posturnya sudah tampak seperti anggaran sebelumnya, belum tampak anggaran Rp421 triliun itu. Sementara defisit kita semakin membengkak mendekati 3%. Apakah program ini akan dibiayai oleh utang?” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)
pixels