Mawar Merah Tanda Cinta untuk Mbah Hardjo, Jemaah Tertua Berusia 110 Tahun
loading...
A
A
A
MADINAH - Senyum semringah Hardjo Mislan menghiasi wajah keriputnya setelah tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Jemaah haji Indonesia tertua asal Ponorogo berusia 110 tahun ini mendapat sambutan istimewa dari petugas Bandara AMAA Madinah pukul 15.20 Waktu Arab Saudi, Kamis 16 Mei 2024.
Setangkai mawar merah diberikan oleh petugas yang menyambutnya di Gate Fast Track Bandara AMAA. Saat tiba, Hardjo yang tergabung dalam kloter SUB 19 Surabaya terlihat sehat menggunakan kursi roda.
Hardjo sendiri sebenarnya bisa berjalan meski usianya 110 tahun. Namun, khawatir kecapaian, Mbah Hardjo harus menggunakan kursi roda.
Hardjo mengaku senang sekali bisa tiba di Tanah Suci dengan selamat untuk menunaikan ibadah haji. "Umur 110 tahun. Alhamdulilah sehat, kaki tidak sakit. Perut juga tidak sakit," kata Mbah Hardjo.
Mbah Hardjo mengatakan beribadah haji bersama tiga anggota keluarganya. Dia didampingi oleh anaknya Sirmad, menantu dan besannya.
Mbah Hardjo merupakan kelahiran tahun 1913 dan mendaftar haji saat 2019. Artinya, Mbah Hardjo membutuhkan waktu lima tahun untuk berhaji. "Sudah sampai Arab merasa senang. Istri sudah meninggal lama. Yang mendaftarkan anak, sesuai keinginan saya," katanya.
Setangkai mawar merah diberikan oleh petugas yang menyambutnya di Gate Fast Track Bandara AMAA. Saat tiba, Hardjo yang tergabung dalam kloter SUB 19 Surabaya terlihat sehat menggunakan kursi roda.
Hardjo sendiri sebenarnya bisa berjalan meski usianya 110 tahun. Namun, khawatir kecapaian, Mbah Hardjo harus menggunakan kursi roda.
Hardjo mengaku senang sekali bisa tiba di Tanah Suci dengan selamat untuk menunaikan ibadah haji. "Umur 110 tahun. Alhamdulilah sehat, kaki tidak sakit. Perut juga tidak sakit," kata Mbah Hardjo.
Mbah Hardjo mengatakan beribadah haji bersama tiga anggota keluarganya. Dia didampingi oleh anaknya Sirmad, menantu dan besannya.
Mbah Hardjo merupakan kelahiran tahun 1913 dan mendaftar haji saat 2019. Artinya, Mbah Hardjo membutuhkan waktu lima tahun untuk berhaji. "Sudah sampai Arab merasa senang. Istri sudah meninggal lama. Yang mendaftarkan anak, sesuai keinginan saya," katanya.
(cip)