Vonis Ringan Bukan Ukuran Buruknya Kinerja KPK

Jum'at, 29 Mei 2020 - 18:41 WIB
Dengan kata lain vonis hakim yang lebih ringan dari penuntut merupakan manifestasi dari indepedensi kekuasaan kehakiman. Hal ini sebagaimana dijamin UUD 1945 bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang bebas dan merdeka.

Bila kita terjebak dengan persoalan vonis ringan yang senyatanya bukan hal baru – sebagaimana dalam kasus Imam Nahrawi yang diputus 1 tahun penjara atau Sofyan Basyir dan Safruddin Arsyad Temenggung yang diputus bebas oleh hakim – justru itu menunjukkan kegagapan dalam memahami kerja-kerja anti-korupsi yang lebih substansial.

Terlampau prematur manakala harus berkesimpulan vonis rendah terhadap pelaku kejahatan korupsi merefleksikan lemahnya kinerja penuntutan. Kesimpulan semacam itu tampak menunjukkan bila paradigma menghukum seberat-beratnya masih dominan dalam agenda antirasuah. Inilah yang mesti diubah, sebab ada tidaknya efek jerah pelaku korupsi parameternya bukan seberapa berat hukuman yang di terima.

Bagaimana juga persoalan korupsi bukan perkara simplistik yang dapat dipersonifikasi. Tidak! Persoalan korupsi adalah persoalan struktural yang karenanya agenda anti korupsi harus dipahami secara menyeluruh dan substantif, tidak parsial.

Yang mesti dipahami dalam hal ini adalah kita tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan, kebencian dengan kebencian, fitnah dengan fitnah. Bagaimana juga ini hanya akan menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, cenderung kurang produktif serta berpotensi mengganggu kesehatan.

Masih banyak pekerjaan anti korupsi yang menanti. Tantangan untuk itu juga semakin berat. Karenanya KPK sebagai sala satu warisan reformasi yang relatif lebih baik harus bersama-sama kita dorong ke arah yang jauh lebih progresif yang tidak hanya terjebak dalam kerja-kerja penindakan semata, melainkan bersinergi dengan aspek pencegahan.

Soliditas adalah kunci bagi agenda antikorupsi. Begitulah semestinya kita menjalani hidup dan menata jiwa mengarungi kehidupan. Bukan dengan cara mempertebal syak wasangka dan menebar fitnah yang tentunya miliki dampak buruk bagi kerja-kerja anti korupsi. Mengedepankan akal sehat agar tetap senantiasa berpikir positif akan memudahkan kita dalam menggapai kemenangan di medan perjuangan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(poe)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More