Puisi SBY Gambarkan Suasana Kebatinannya yang Gundah Gulana

Sabtu, 20 Maret 2021 - 11:30 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto/Dok SINDO
JAKARTA - Puisi Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjudul 'Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Terlambat, Tapi Pasti' menyedot perhatian. Ada kegelisahan digambarkannya di dalam puisi yang dibuat pada 15 Maret 2021 dan ditayangkan di media sosial Facebook, YouTube SBY dan akun Instagram istrinya, Ani Yudhoyono in Memoriam.

"Sangat jelas puisi ini menggambarkan suasana kebatinan SBY yang gundah gulana, gelisah, sampai tidak bisa tidur. Sangat mungkin karena kondisi Partai Demokrat terkini," ujar Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab kepada SINDOnews, Sabtu (20/3/2021).

Lebih dari itu, menurut Fadhli, kemungkinan yang lebih berat lagi akan dihadapi Keluarga Cikeas jika konflik internal partai berlambang mercy itu terus terjadi. Bisa jadi, kata dia, kubu Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, yang dipimpin Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko mengurai aib keluarga Cikeas sebagai bargain politiknya.



Karena, lanjut dia, selama ini Cikeas atau keluarga SBY terlihat bersih tanpa noda di hadapan publik. Apalagi, sambung Fadhli, beberapa eks fungsionaris Partai Demokrat mulai dari eks Ketua umum sampai eks Bendahara Umum Muhammad Nazaruddin berada di kubu KLB pimpinan Moeldoko.



"Mereka ini tentunya sedikit banyak tahu betul boroknya Partai Demokrat dan keluarga Cikeas dan bukan tidak mungkin mereka akan jadi senjata. Jadi ranah pertarungannya akan bergeser ke wilayah hukum," tuturnya.



Fadhli pun melihat kemunculan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto di kubu Cikeas ada kaitannya, termasuk menangkis serangan-serangan dari eks fungsionaris Partai Demokrat yang kini berada di kubu Moeldoko itu.

"Saya kira kegelisahan terbesar SBY ada di pertarungan kasus hukum masa lalu yang bisa saja menyeret namanya dan keluarga Cikeas. Ini akan dimainkan untuk melemahkan posisi SBY dan AHY," pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(zik)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More