Seru, Arumi Bachsin Blakblakan tentang Karier Politik Emil Dardak

Minggu, 21 Februari 2021 - 09:41 WIB
Saat bertemu dengan sejumlah komunitas, Emil bicara tentang apa yang harus dilakukan Depok agar maju. "Komunitas-komunitas ini melihat background Mas Emil, mereka sendiri yang cari tahu, gitu, Mas Emil kan memang background pendidikannya lebih pada pembangunan daerah, ekonomi pembangunan. Jadi akhirnya kalau ditanyain, wah kalau Depok harus gini-gini. Nah dari suara-suara kecil itu akhirnya timbullah isu Mas Emil jadi Wali Kota Depok aja," tutur Arumi.

Arumi mengatakan, kabar itu sudah muncul di sejumlah pemberitaan. Tiba-tiba, Bupati Trenggalek kala itu, Mulyadi WR, yang kebetulan ada di Jakarta dan kenal dengan ayah Emil, Hermanto Dardak, bertemu dengan Emil.



Baca juga: Pengurus DPD Kompak Dukung Emil Dardak Pimpin Partai Demokrat Jatim


"Mbak Arumi, Mas Emil, kalau memang ada rencana mau berpolitik, kenapa di Depok, karena kampung halamannya sendiri masih butuhin orang. Jadi kok nggak di sana aja," ujar Arumi, menirukan Mulyadi.

Sejak saat itu, kata Arumi, perjalanan Emil di dunia politik sudah seperti air mengalir. "Kita juga sungkan, Pak Bupati sendiri yang dateng, yang nawarin. Kalau minimal kita nggak ngecek lapangan dulu, ya kita masak langsung tolak, kayaknya sungkan. Jadi akhirnya Mas Emil coba terbang ke Trenggalek. Ternyata di sana itu sudah langsung ketemu pak kiai, ketemu sama tokoh-tokoh masyarakat, dan lain-lain, di situ kok ya serius banget. Jadi semenjak saat itu akhirnya berjalan kayak air sih, sudah bener-bener tiba-tiba kebangun, ketemu banyak orang. Dan Mas Emil mungkin pada saat itulah akhirnya ada calling," kenang Arumi.

Arumi juga mengatakan, ada satu hal lagi yang membuat suaminya akhirnya memutuskan terjun ke pilkada. Saat itu, ada yang bilang kalau orang pintar seperti Emil nggak mau balik kampung dan bangun daerahnya sendiri, mohon maaf jika nanti orang dari antah-berantah yang mungkin nggak punya kredibilitas, nggak punya kompetensi, yang cuma punya uang misalnya, kemudian maju, menempati posisi yang sangat strategis, tapi belum tentu ada perubahan dan pembangunan. "Mungkin hatinya kena," kata Arumi.



Arumi dan Emil berdiskusi. Anak-anak yang masih kecil sehingga tidak perlu pindah sekolah serta usia Emil yang masih muda (tahun 2015 Emil berusia 31 tahun), jadi pertimbangan. "Risikonya pun masih sangat sedikit. Dan kalaupun nggak jadi ke Trenggalek pun, Mas Emil untuk kembali ke profesional pun masih sangat muda, kesempatannya pun masih banyak," katanya.

Setelah deal, lanjut Arumi, Emil langsung turun ke Trenggalek. "Dan semua tiba-tiba udah pemilihan, dan tiba-tiba jadi. Wah..."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More