10 Tahun Wali Kota Risma, Infrastruktur Surabaya Berkembang Pesat

Jum'at, 27 November 2020 - 14:33 WIB
Demi mengendalikan air di Surabaya supaya tidak ada genangan, Erna memastikan bahwa Wali Kota Risma juga sudah membangun 59 rumah pompa dan menyiapkan 111 unit genset sebagai antisipasi listrik padam. Bahkan, sejak awal kepemimpinannya, kapasitas pompa yang kurang maksimal banyak diganti. “Hampir semua pompa ditambah kapasitasnya. Saat ini sudah banyak pompa air yang memiliki kapasitas 5 meter kubik, sehingga sangat cepat menyedot air, ada pula pompa yang bisa kami setting kapasitasnya, jadi tergantung banyaknya air yang ingin kita alirkan,” kata dia.

Di samping itu, Wali Kota Risma juga terus memperbanyak pembangunan jembatan. Pada tahun 2010, jumlah jembatan di Kota Surabaya hanya 6 jembatan, setelah itu setiap tahunnya ada pembangunan dan hingga saat ini sudah ada 134 jembatan. “Tahun ini, kami fokus pada pembangunan Jembatan Joyoboyo, kami targetkan tahun ini selesai. Nantinya, jembatan ini akan menjadi salah satu ikon baru di Kota Surabaya,” ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin menambahkan, selama 10 tahun kepemimpinan Wali Kota Risma juga banyak membangun taman, karena sejak awal dia ingin Surabaya menjadi kota seribu taman. Perlahan dia pun mewujudkannya. Setidaknya, saat ini sudah ada 573 taman kota yang tersebar di berbagai titik di Surabaya, termasuk Taman Harmoni yang merupakan bekas tempat pembuangan akhir (TPA).

“Sedangkan luas taman hingga tahun 2020 ini mencapai 1.651,24 hektar. Sementara luas ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya sudah mencapai 7.356,24 hektar atau 21,99 persen dari luas Kota Surabaya, sehingga RTH publik kami sudah di atas target minimal sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan,” kata Anna.



Kemudian pengelolaan sampah juga terus disempurnakan. Saat ini sudah ada sebanyak 533 bank sampah, sudah ada 9 lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recyle), dan ada pula 28 rumah kompos. Bahkan, pengelolaan sampah di Surabaya sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo. “Kampung-kampung juga diajari cara mengolah sampah, sehingga sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo tidak terlalu banyak meski pertumbuhan penduduk semakin meningkat,” kata dia.

Sementara itu, Ahli Permukiman dan Perkotaan yang merupakan Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Prof. Johan Silas mengatakan Wali Kota Risma ini memang membangun Kota Surabaya dalam kurun waktu 10 tahun masa jabatannya. Namun lebih dari itu, sejatinya ia telah membangun Kota Surabaya lebih dari 10 tahun ke depan, karena kemajuan dan pembangunannya sangat pesat.

“Ke depan Surabaya harus menjadi bagian dari sistem tata kota dunia. Saya yakin Surabaya bisa mencapai itu dan terus menjadi kota terbaik di Indonesia dan bahkan dunia,” pungkasnya. (ADV)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ars)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More