Apa Arti Baret Merah Kopassus? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Baret Merah yang menjadi ciri khas dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), memiliki arti yang cukup dalam. Pasukan ini dibentuk pada 16 April 1952 oleh Panglima Tentara Territorium III/Siliwangi Kolonel AE Kawilarang atas gagasan Letkol Slamet Riyadi.
Dikutip dari Kopassus.mil.id, Senin (13/5/2024), Baret Merah Kopassus memiliki arti laksana api yang membara, yakni memiliki keberanian, kecekatan, dan keterampilan sebagai prajurit komando yang mencakup kemampuan di bidang operasi darat, laut, dan udara.
Dalam perjalanan sejarahnya, awal dibentuknya Kopassus bermula dari operasi penumpasan RMS di Maluku. Adanya korban yang tidak sedikit dari pihak TNI, mengilhami Letkol Slamet Riyadi mempelopori pembentukan satuan pemukul yang bisa digerakkan cepat dan tepat.
Tragedi terjadi, sebelum mewujudkan rencana tersebut, Letkol Slamet Riyadi gugur saat pertempuran di sekitar kota Ambon. Langkah ini dilanjutkan oleh Kolonel A E Kawilarang, melalu instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/instr/PDS/52 tanggal 16 April 1952 dibentuklah Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT).
Pada 9 Februari 1953, Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah KSAD. Pada 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari Komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD). Pada 25 Juli 1955 organisasi KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada 1959 unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, Jakarta Timur.
Kemudian di tanggal 12 Desember 1966 RPKAD berubah menjadi Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD). Nama Puspassus AD hanya bertahan lima tahun. Pada 17 Februari 1971, Puspassus AD berubah menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Seiring reorganisasi di tubuh ABRI, sejak 26 Desember 1986 Kopassandha berubah menjadi Kopassus hingga kini.
Struktur dalam organisasi group Kopassus ada beberapa bagian, yakni Makopassus yang berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Pataka Tribuana Chandraca Satya Dharma.
Group-1/Parako, berkedudukan di Serang dengan sesanti Dhuaja Eka Wastu Baladika. Kemudian Group-2/Sandha, erkedudukan di Solo dengan sesanti Dhuaja Dwi Dharma Bhirawayudha.
Selanjutnya Group-3/Sandha, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja Tri Kottaman Wira Naraca Byuha. Serta pudiklatpassus, berkedudukan di Batujajar dengan sesanti Sempana Tri Yudha Cakti dan Sat-81/Gultor, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja Siap Setia Berani.
Lihat Juga: 7 Letjen TNI AD Bertugas di Mabes TNI, Nomor 4 Gabungkan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama Akmil 1993
Dikutip dari Kopassus.mil.id, Senin (13/5/2024), Baret Merah Kopassus memiliki arti laksana api yang membara, yakni memiliki keberanian, kecekatan, dan keterampilan sebagai prajurit komando yang mencakup kemampuan di bidang operasi darat, laut, dan udara.
Dalam perjalanan sejarahnya, awal dibentuknya Kopassus bermula dari operasi penumpasan RMS di Maluku. Adanya korban yang tidak sedikit dari pihak TNI, mengilhami Letkol Slamet Riyadi mempelopori pembentukan satuan pemukul yang bisa digerakkan cepat dan tepat.
Tragedi terjadi, sebelum mewujudkan rencana tersebut, Letkol Slamet Riyadi gugur saat pertempuran di sekitar kota Ambon. Langkah ini dilanjutkan oleh Kolonel A E Kawilarang, melalu instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/instr/PDS/52 tanggal 16 April 1952 dibentuklah Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT).
Pada 9 Februari 1953, Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah KSAD. Pada 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari Komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD). Pada 25 Juli 1955 organisasi KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada 1959 unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, Jakarta Timur.
Kemudian di tanggal 12 Desember 1966 RPKAD berubah menjadi Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD). Nama Puspassus AD hanya bertahan lima tahun. Pada 17 Februari 1971, Puspassus AD berubah menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Seiring reorganisasi di tubuh ABRI, sejak 26 Desember 1986 Kopassandha berubah menjadi Kopassus hingga kini.
Struktur dalam organisasi group Kopassus ada beberapa bagian, yakni Makopassus yang berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Pataka Tribuana Chandraca Satya Dharma.
Group-1/Parako, berkedudukan di Serang dengan sesanti Dhuaja Eka Wastu Baladika. Kemudian Group-2/Sandha, erkedudukan di Solo dengan sesanti Dhuaja Dwi Dharma Bhirawayudha.
Selanjutnya Group-3/Sandha, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja Tri Kottaman Wira Naraca Byuha. Serta pudiklatpassus, berkedudukan di Batujajar dengan sesanti Sempana Tri Yudha Cakti dan Sat-81/Gultor, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja Siap Setia Berani.
Lihat Juga: 7 Letjen TNI AD Bertugas di Mabes TNI, Nomor 4 Gabungkan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama Akmil 1993
(maf)