Waspada Infeksi Ganda Covid-19 dan Dengue

Kamis, 26 November 2020 - 05:27 WIB
Hal lain yang juga menarik adalah kebijakan lockdown pada Covid-19 yang menutup tempat kerja dan melarang kerumunan sehingga orang lebih banyak berada di lingkungan rumahnya. Peneliti dari Singapura meneliti kemungkinan dampak kebijakan tersebut terhadap terjadinya dengue di Singapura, Malaysia, dan Thailand, yang hasilnya dilaporkan di jurnal ilmiah pada Oktober 2020. Hasilnya menunjukkan peningkatan kasus dengue yang nyata di Thailand, tapi tidak terjadi di Singapura dan Malaysia, walaupun data lanjutan menunjukkan bahwa tampaknya ada kenaikan juga di Singapura. Tim peneliti ini berpendapat bahwa perbedaan kebijakan social distancing dan perbedaan pola struktur rumah dan tempat kerja di tiga negara ini membuat hasil yang berbeda dari dampak lockdown pada kejadian dengue di masyarakat.

Laporan-laporan ilmiah ini dan beberapa tulisan ilmiah berikutnya menunjukkan perlunya kewaspadaan yang tinggi untuk mendeteksi dan membedakan antara dengue dan Covid-19 serta mengantisipasi kemungkinan infeksi ganda, apalagi kedua penyakit ini menimbulkan gejala demam dan ada pula pemeriksaan laboratorium penunjang yang hampir sama, misalnya trombositopenia. Belum lagi kalau satu pasien harus menderita dua penyakit sekaligus, tentu keadaan klinisnya jadi makin berat.

Dari sudut kesehatan masyarakat, kalau kita terpaksa harus menghadapi kedua wabah ini sekaligus maka, tentu pelayanan kesehatan akan jadi sangat kewalahan. Tidak berlebihan kalau banyak pakar yang memberi istilah khusus pada masalah bersamaan kedua penyakit ini, dengue dan Covid-19. Ada yang menyebutnya sebagai “double punches”, “double dangers”, “cross-reaction and coinfection”, “coepidemic”, epidemi simultan, dll.

“2 X 3M”

Kita tahu bahwa pola pencegahan penting Covid-19 adalah “3M”, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sementara itu, pola pencegahan DBD adalah “3M plus”, yaitu menguras, menutup dan menyingkirkan/mendaur ulang, plus cara-cara lain. M pertama adalah menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi/WC, drum dll, minimal seminggu sekali. M kedua adalah menutup rapat-rapat penampungan air (gentong air, tempayan, tangki air, drum dll), sedangkan M ketiga adalah menyingkirkan/mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat membuat air hujan tergenang.

Ada 3 “plus” dalam 3M plus, yaitu menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik pada tempat penampungan air yang sulit dikuras, dan memasang ovitrap/larvitrap/perangkap nyamuk di dalam maupun di luar rumah/bangunan.

Kita punya pengalaman di tahun-tahun yang lalu bahwa jika wabah DBD berkembang luas maka rumah sakit bisa penuh dan kewalahan menangani pasien DBD. Sementara itu, dalam beberapa bulan ini kita juga mendengar sebagian rumah sakit dan petugas kesehatan amat terbebani dengan pasien Covid-19 yang terus berdatangan. Tentu kita tidak ingin terjadi masalah berganda DBD dan Covid-19. Jangan sampai kedua wabah harus dihadapi bersamaan. Karena itu, hal yang amat diperlukan adalah upaya pencegahan.

Untuk mencegahnya kita harus menjalankan 3M untuk mencegah Covid-19 dan menjalankan 3M plus untuk mencegah dengue dan DBD. Sudah banyak bukti ilmiah yang menjelaskan peran upaya pencegahan dalam kerangka penanganan wabah dan atau pandemi, jadi kita tinggal melaksanakannya dengan baik.

Kampanye 3M untuk Covid-19 sudah gencar dilakukan, walau belum semua masyarakat patuh, dan ini harus terus dilakukan dengan menggunakan semua media yang ada. Kampanye 3M plus untuk mencegah dengue juga selalu digalakkan di tahun-tahun yang lalu, dan kini juga sudah mulai di tingkatkan lagi dalam antisipasi peningkatan kasus di musim hujan.

Menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjalankan keduanya bersamaan, dua kali 3M ini, apalagi di awal musim penghujan sekarang ini. “Dua kali 3M” adalah untuk kepentingan kita, kepentingan keluarga, dan kerabat kita serta kepentingan bangsa. Marilah kita lakukan bersama.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More