Tantangan dan Peluang Media Komunitas dalam Digitalisasi Ruang Publik
Jum'at, 17 Mei 2024 - 14:07 WIB
Ketiga, media komunitas dapat melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah dan lembaga swasta untuk mengatasi kendala manajemen media . Organisasi media komunitas di tingkat daerah dan nasional dapat menjadi jejaring yang mengoptimalkan kiprah media komunitas. Sebagai contoh , media komunitas yang bergerak di bidang kesehatan dapat menjalin kemitraan program dengan Kementerian Kesehatan, dinas kesehatan tingkat daerah, rumah sakit, puskesmas, dan lembaga terkait. Dukungan lembaga mitra dapat dimanifestasikan dalam bentuk kerja sama program media, hibah, sponsor iklan layanan masyarakat, dan pengembangan kapasitas pengelola media komunitas.
Pengelola media komunitas dapat membangun jejaring media komunitas dengan jaringan sosial di media internet. Kemudahan memperoleh mitra kerja dari media sosial selaras dengan strategi konvergensi media komunitas. Pada dasarnya jejaring sosial berbasis komunitas lebih mudah dibentuk karena komunitas tumbuh dengan partisipasi mandiri dan bersifat organik.
Dari uraian tersebut, media komunitas tetap memiliki kesempatan berkembang dan mempertahankan eksistensi di era digitalisasi ruang publik. Sesuai dengan realitas media komunitas di Indonesia, maka eksistensi media komunitas dapat diakomodasi di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki ribuan pulau, daerah terpencil dan perbatasan negara tetangga. Penguatan peran media komunitas terletak pada regulasi dalam pengelolaan media komunitas, pemanfaatan konvergensi media komunikasi, ikatan sosial media dan khalayak, partisipasi masyarakat dan kapabilitas media komunitas sebagai mediator program pemerintah.
Pengelola media komunitas dapat membangun jejaring media komunitas dengan jaringan sosial di media internet. Kemudahan memperoleh mitra kerja dari media sosial selaras dengan strategi konvergensi media komunitas. Pada dasarnya jejaring sosial berbasis komunitas lebih mudah dibentuk karena komunitas tumbuh dengan partisipasi mandiri dan bersifat organik.
Dari uraian tersebut, media komunitas tetap memiliki kesempatan berkembang dan mempertahankan eksistensi di era digitalisasi ruang publik. Sesuai dengan realitas media komunitas di Indonesia, maka eksistensi media komunitas dapat diakomodasi di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki ribuan pulau, daerah terpencil dan perbatasan negara tetangga. Penguatan peran media komunitas terletak pada regulasi dalam pengelolaan media komunitas, pemanfaatan konvergensi media komunikasi, ikatan sosial media dan khalayak, partisipasi masyarakat dan kapabilitas media komunitas sebagai mediator program pemerintah.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda