Perlu Lebih Hati-Hati Menulis Sejarah Kepanduan
Kamis, 18 April 2024 - 16:06 WIB
Baca Juga
Ini juga kesalahan yang cukup fatal. Sesungguhnya, gerakan kepanduan pertama kali masuk pada 1912 di Batavia (sekarang Jakarta), bukan di Bandung. Hal itu telah cukup jelas diuraikan dalam dua buku penting yang diterbitkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka beberapa tahun silam. Kedua buku itu adalah Berbakti Tanpa Henti – Catatan Perjalanan 60 Tahun Gerakan Pramuka 1961-2021 (ISBN 978-979-8318-51-1) dan Mengabdi Tanpa Batas – 110 Tahun Gerakan Kepanduan di Indonesia (ISBN 978-979-8318-67-3). Kedua buku itu mendokumentasikan catatan sejarah perjalanan Gerakan Pramuka secara mendalam.
Demikian pula mengenai kehadiran NIPV yang disebutkan pada 1916. Sebenarnya, NIPV telah ada sejak 1914. Bila yang disebut angka tahun 1916 itu adalah pendirian Javaansche Padvinders Organisatie (JPO), suatu organisasi kepanduan yang dibentuk oleh Sri Mangkunegara VII dari Solo. Ini juga sekaligus dicatat sebagai organisasi kepanduan pertama yang seluruhnya–mulai dari pengurus, Pembina, dan peserta didiknya– adalah kaum bumiputera.
Selanjutnya di paragraf ketiga tulisan tersebut, disampaikan, "Gerakan pramuka yang berdasar pada kegiatan kepanduan dirasakan benar urgensinya sejak lama, bahkan sebelum bangsa ini Merdeka. Setelah Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) berdiri, lalu berturut-turut muncul berbagai Gerakan kepanduan di Tanah Air, seperti Javaansche Padvinders Organisatie, Pandu Ansor, Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, El-Hilaal, Al Wathoni, Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia, dan Kepanduan Masehi Indonesia."
Dalam artikel tersebut sama sekali tidak disebut Pandu Rakyat dan Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo) yang kemudian menjadi fusi/federasi berbagai organisasi kepanduan di Indonesia. Ipindo secara tak langsung dapat disebut sebagai upaya penyatuan awal beragam organisasi kepanduan setelah Indonesia merdeka, sebelum akhirnya benar-benar disatukan ke dalam wadah tunggal, Gerakan Pramuka.
Jadi, marilah kita lebih berhati-hati bila ingin menuliskan sejarah kepanduan atau kepramukaan. Salam Pramuka!
(zik)
tulis komentar anda