Menjaga Geliat Konsumsi Masyarakat

Senin, 27 November 2023 - 15:32 WIB
Mitigasi Dampak Dinamika Ekonomi Pada Industri

Di tengah penurunan daya beli dan melemahnya nilai tukar Rupiah yang mempengaruhi produksi, industri pengolahan masih terus berkontribusi terhadap perekonomian nasional. BPS merilis bahwa pada periode ini sektor industri pengolahan tumbuh 5,20% (yoy), melampaui pertumbuhan ekonomi yang sebesar 4,94% pada periode yang sama. Angka tersebut cukup membuktikan bahwa Indonesia tidak sedang dalam proses deindustrialisasi dini.

Industri manufaktur tetap tumbuh positif dan mengesankan dibanding dengan industri manufaktur negara tetangga lainnya. Bahkan pertumbuhannya melampaui pertumbuhan ekonomi nasional, hal ini sekaligus menjadi sumber terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2023.

Sektor industri kembali menduduki peringkat pertama atau menyumbang investasi terbesar yaitu 41,2% terhadap realisasi investasi nasional (sebesar Rp433,9 triliun) sepanjang Januari – September 2023. Angka tersebut naik 18,8% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Di sisi ketenagakerjaan, sektor industri pengolahan juga menyerap 19,35 juta atau 13,83% dari total pekerja. Akan tetapi, meski saat ini kinerja sektor industri menunjukkan tren positif, namun pemerintah tetap perlu waspada tatkala ancaman pelemahan ekonomi global belum usai.

Kondisi ekonomi global dan iklim perdagangan dunia secara langsung dapat berpengaruh terhadap volume perdagangan sektor industri, terutama yang bergerak di bidang ekspor, akibat berkurangnya permintaan global akibat pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor melambat dan harga komoditas. Artinya, pada kondisi saat inipenting bagi peran pemerintah untuk melakukan mitigasi dampak dinamika ekonomi pada kinerja industri yang dapat menyebabkan penurunan upah tidak dapat diabaikan.

Saat industri mengalami perubahan cepat, terutama karena faktor perubahan dalam tata global, maka peran pemerintah menjadi sangat krusial. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan kebijakan yang mendukung pekerja dan industri yang terdampak.

Penurunan kinerja industri seringkali berimplikasi langsung pada penurunan tingkat pekerjaan dan upah. Data menunjukkan bahwa saat industri menghadapi tantangan, seringkali melakukan pemangkasan biaya yang melibatkan pemotongan pekerjaan atau pengurangan upah.

Selanjutnya, sektor yang menyerap banyak tenaga kerja adalah pilar utama dalam struktur ekonomi, tidak hanya memberikan mata pencaharian kepada banyak masyarakat tetapi juga membentuk dasar pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Oleh sebab itu, pentingnya menjaga keberlanjutan sektor ini menjadi suatu kewajiban yang mutlak diperlukan.

Adapun keberlanjutan dalam hal ini mencakup manajemen yang bijak terhadap sumber daya, perlindungan hak pekerja, dan ketahanan sektor terhadap perubahan dinamika pasar.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More