Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud Kenalkan Slogan Kegerus untuk Strategi Stabilisasi Harga Pangan

Sabtu, 04 November 2023 - 14:52 WIB
Sandiaga mengatakan lewat strategi Kegerus ini dirinya sukses menstabilkan harga pangan murah di Ibu Kota ketika dirinya memimpin DKI Jakarta.

"Saya menyebutnya sebagai Kegerus dan ini saya bicara karena saya punya pengalaman," ungkap Sandiaga yang juga menjabat Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud ini.

"Saya dulu Wakil Gubernur DKI, saya terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI dan menerapkan ini dan di DKI Alhamdulillah di masa kepemimpinan kami, harga-harga semua stabil terjangkau masyarakat," sambungnya.

Sandiaga melanjutkan langkah pertama adalah Keroyok dalam menjaga ketahanan pangan di antaranya menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah produsen pangan sehingga harga pangan dapat terjaga lewat terpenuhinya pasokan pangan.

"Keroyoknya bagaimana caranya? Harga telur mahal, harga beras mahal karena kurangnya pasokan, betul apa betul? Padahal negeri kita negeri yang subur nggeh? negeri kita subur, jadi kita harus keroyok semuanya," jelasnya.

"Waktu itu saya sampai turun mencari suplai beras dari Jakarta itu ke pusat-pusat produksi, sehingga kita bisa mengikat kerja sama untuk jangka panjang," sambungnya.

Langkah kedua adalah Gerilya. Sandiaga Uno menekankan pentingnya menjaga rantai distribusi pangan sehingga menutup celah adanya spekulan yang merusak harga pasar. Dengan begitu, harga pangan dapat tetap stabil, mulai dari tingkat produsen hingga ke tangan konsumen.

"Gerilya itu kita harus pastikan secara bergerilya kita hadirkan harga-harga yang terjangkau. Kalau pasokan sudah cukup, maka rantai distribusinya itu harus lancar," ungkapnya.

"Dengan kita bergerilya Insya Allah rantai distribusinya lancar, sehingga yang ada di pasar sama yang ada dijual petani maupun produsen itu tidak terlalu harganya jomplang," imbuhnya.

Langkah terakhir adalah Urai, caranya dengan mengurai satu per satu permasalahan dari setiap komoditas pangan. Bersamaan dengan hal tersebut, Sandiaga menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah ataupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penghasil komoditas.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More