Latihan Gabungan Militer dan Diplomasi Pertahanan
Senin, 18 September 2023 - 05:18 WIB
TNI bisa disebut beruntung bisa menggelar latgab yang melihatkan banyak negara atau diajak bergabung dengan latgab berskala besar yang digelar negara sahabat. Pada 2023 ini misalnya, selain Super Garuda Shield, Indonesia juga berpartisipasi dalam Latgab Talisman Sabre tahun 2023 yang digelar Australia. Latihan ini juga melibatkan Jepang, Korea Selatan, Inggris, Kanada, Jerman, Perancis, dan Selandia Baru.Semakin intens TNI melibatkan prajurit dalam berbagai latgab, prajurit tentu akan semakin profesional.
baca juga: Latgab Super Garuda Shield, Pasukan TNI dan Amerika Dalami Teknik Ambush
Selain mendapat knowledge perkembangan alutsista dan meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dalam berbagai jenis medan laga, latgab juga memiliki makna lain yang tak kalah penting. Apa itu? Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi saat merespons Latgab Garuda Shield pada 2021 lalu menyebut ajang tersebut sebagai wujud kongkret diplomasi pertahanan. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apa yang dimaksud dan untuk apa diplomasi pertahanan digelar?
Membangun Kesamaan Pandangan
Dalam referensi seperti termuat dalam www.dictio.id yang bertajuk ‘’Apa yang Dimaksud dengan Diplomasi Pertahanan?’’ Disebutkan bahwa diplomasi pertahanan diarahkan pada sejumlah tujuan. Tujuan dimaksud yakni, sebagai memperbaiki hubungan dengan negara bekas musuh untuk mengembangkan confidence building measures, berkontribusi pada upaya perdamaian dunia, dan membentuk persepsi bersama terhadap suatu masalah danmind-setmiliter negara.
Dalam sejarahnya, diplomasi pertahanan lazimnya dilakukan dalam bentuk kerja sama pertahanan dan bantuan militer. Diplomasi atau kerja sama pertahanan diarahkan manifestasi realpolitik internasional dengan arah membangun perimbangan kekuatan untuk meraih kepentingan nasional.
Arah kerja sama pertahanan demikian diwujudkan dengan menyediakan bantuan kepada negara lain dengan tujuan mengimbangi atau menggentarkan musuh, mengelola perluasan pengaruh, dan mendukung rezim yang bersahabat dalam menekan lawan politik domestik, atau memposisikan kepentingan komersial.
Pasca-perang dingin, pemahaman diplomasi pertahanan mengalami pergeseran. Kerja sama pertahanan dilakukan untuk memenuhi tujuan kebijakan luar negeri dan keamanan yang lebih luas seperti membangun hubungan yang lebih kooperatif dengan bekas musuh atau musuh potensial (strategic engagement), mempromosikan kontrol sipil demokratis untuk mendukungdemokrasiliberal dan good governance, dan untuk mendukung mitra mengembangkan kapasitasnya agar dapat berkontribusi dalam operasipeace keepingdanpeace enforcement.
Bagaimanakan persepsi Indonesia tentang diplomasi pertahanan? Buku Putih Pertahanan Indonesia yang dirilis pada 2015 menyebutkan, prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan pertahanan negara Indonesia selalu mendorong terciptanya perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan dalam pergaulan dunia melalui politik luar negeri yang bebas aktif disertai prinsip menjaga kemurnian sebagai negara nonblok. Prinsip ini berlandas pada UUD 1945 yang menjadi basis hukum bernegara negeri ini.
baca juga: Super Garuda Shield Momentum Asah Fisik dan Skill Bahasa Prajurit TNI
baca juga: Latgab Super Garuda Shield, Pasukan TNI dan Amerika Dalami Teknik Ambush
Selain mendapat knowledge perkembangan alutsista dan meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dalam berbagai jenis medan laga, latgab juga memiliki makna lain yang tak kalah penting. Apa itu? Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi saat merespons Latgab Garuda Shield pada 2021 lalu menyebut ajang tersebut sebagai wujud kongkret diplomasi pertahanan. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apa yang dimaksud dan untuk apa diplomasi pertahanan digelar?
Membangun Kesamaan Pandangan
Dalam referensi seperti termuat dalam www.dictio.id yang bertajuk ‘’Apa yang Dimaksud dengan Diplomasi Pertahanan?’’ Disebutkan bahwa diplomasi pertahanan diarahkan pada sejumlah tujuan. Tujuan dimaksud yakni, sebagai memperbaiki hubungan dengan negara bekas musuh untuk mengembangkan confidence building measures, berkontribusi pada upaya perdamaian dunia, dan membentuk persepsi bersama terhadap suatu masalah danmind-setmiliter negara.
Dalam sejarahnya, diplomasi pertahanan lazimnya dilakukan dalam bentuk kerja sama pertahanan dan bantuan militer. Diplomasi atau kerja sama pertahanan diarahkan manifestasi realpolitik internasional dengan arah membangun perimbangan kekuatan untuk meraih kepentingan nasional.
Arah kerja sama pertahanan demikian diwujudkan dengan menyediakan bantuan kepada negara lain dengan tujuan mengimbangi atau menggentarkan musuh, mengelola perluasan pengaruh, dan mendukung rezim yang bersahabat dalam menekan lawan politik domestik, atau memposisikan kepentingan komersial.
Pasca-perang dingin, pemahaman diplomasi pertahanan mengalami pergeseran. Kerja sama pertahanan dilakukan untuk memenuhi tujuan kebijakan luar negeri dan keamanan yang lebih luas seperti membangun hubungan yang lebih kooperatif dengan bekas musuh atau musuh potensial (strategic engagement), mempromosikan kontrol sipil demokratis untuk mendukungdemokrasiliberal dan good governance, dan untuk mendukung mitra mengembangkan kapasitasnya agar dapat berkontribusi dalam operasipeace keepingdanpeace enforcement.
Bagaimanakan persepsi Indonesia tentang diplomasi pertahanan? Buku Putih Pertahanan Indonesia yang dirilis pada 2015 menyebutkan, prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan pertahanan negara Indonesia selalu mendorong terciptanya perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan dalam pergaulan dunia melalui politik luar negeri yang bebas aktif disertai prinsip menjaga kemurnian sebagai negara nonblok. Prinsip ini berlandas pada UUD 1945 yang menjadi basis hukum bernegara negeri ini.
baca juga: Super Garuda Shield Momentum Asah Fisik dan Skill Bahasa Prajurit TNI
Lihat Juga :
tulis komentar anda