ASEAN Benteng Stabilitas Indo-Pasifik

Senin, 11 September 2023 - 07:38 WIB
Paman Sam juga secara halus berusaha menarik Indonesia head to head dengan China. Langkah ini seperti dilakukan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin usai MoU komitmen pembelian pesawat F-15 beberapa waktu. Secara sepihak Austin mengaku bersama Menhan Prabowo mengeluarkan pandangan sama bahwa klaim maritim China yang ekspansif di Laut China Selatan tidak konsisten dengan hukum internasional. Untung saja China mengidentifikasi pernyataan itu tidak pernah ada.

baca juga: Para Kepala Negara Sepakat Ubah Nama ASEAN Secretariat Jadi Markas Besar ASEAN

Berangkat dari pertarungan yang kian mengeras antara dua kekuatan besar dunia tersebut, muncul pertanyaan apakah sikap ASEAN seperti disampaikan Jokowi relevan untuk menjadi peredam atau penangkal potensi meledaknya pertarungan di LCS menjadi medan laga? Langkah seperti apa yang urgen dilakukan,terutama di internal negara-negara ASEAN, agar perdamaian di kawasan Indo-Pasifik bisa terwujud?

Deklarasi Bangkok

ASEAN yang didirikan Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand pada 8 Agustus 1967 dibentuk berdasar keinginan kuat anggota pendiri untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara damai, aman, stabil, dan sejahtera. Namun upaya mewujudkan harapan tersebut tidaklah mudah. Dengan latar waktu perang dingin, tarik-menarik kepentingan blok barat yang dipimpin AS dan blok timur yang kala itu dikomandoi Uni Sovyet sangat kuat.

Dinamika yang mewarnai perang dingin kala itu antara lain ekspansi AS ke Vietnam untuk membendung perluasan pengaruh komunisme di kawasan, invansi Indonesia ke Timor Leste yang mendapat restu dari AS untuk mencegah lahirnya rezim pro-komunis di negeri yang berbatasan darat dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu, juga berdirinya pangkalan AS di Cubic Filipina.

Indikator masuknya intervensi asing ke Asia Tenggara juga ditandai dengan berdirinya Five Power Defense Arrangement (FPDA) pada 1971 yang di dalamnya melibatkan Malaysia, Singapura, Selandia Baru, dan Inggris. Selain AS, Sovyet, Inggris, China juga tak luput menancapkan pengaruhnya di kawasan ini, terutama di beberapa negara Indo-China.

Walapun kehadiran kekuatan global sudah sangat kuat di kawasan Asia Tenggara, sejak berdirinya ASEAN hampir tidak ada catatan konflik yang melibatkan internal anggota dan intervensi negara eksternal ke dalamnya. ASEAN pun mencatatkan diri sebagai kawasaan paling stabil, bahkan menjadi katalis bagi perdamaian.

baca juga: Tumbuh Bersama Negara ASEAN
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More