Beban Ganda Kesehatan Masyarakat
Senin, 13 Februari 2023 - 14:11 WIB
Stunting juga merupakan salah satu indikator gagal tumbuh pada balita akibat kurangnya asupan gizi kronis pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kemenkes, prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebanyak 24,4% pada 2021. Angka ini memang menurun dibanding 2019 yang sebesar 27,7%. Namun, angka tersebut masih jauh dari target yang dicanangkan Kemenkes pada 2024 sebesar 14%.
Selain stunting, masalah lain yang perlu diwaspadai adalah adanya tren obesitas pada anak. Kondisi ini menjadikan beban ganda lain karena di satu sisi ada masalah kurang gizi, dan di sisi lain ada ada kasus sebaliknya.
Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah salah satu sendi dasar kehidupan manusia. Setiap orang punya hak dan juga tanggung jawab untuk hidup sehat.
Untuk itu, pembangunan kesehatan bertujuan mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Beban ganda penyakit yang merupakan masalah penting perlu ditanggulangi dengan sisi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Akan tetapi, juga harus dingat bahwa selain penyakit, program kesehatan juga dipengaruhi aspek lain, yaitusocial determinant of health, antara lain karena perilaku , perubahan pola demografi, aspek sosio budaya dan bahkan sisi ekonomi dan politik.
Patut diingat bahwa program kesehatan bukanlah hanya mengobati orang sakit. Justru yang lebih penting adalah menjaga mereka yang sehat tetap dalam keadaan sehat, tegasnya adalah konsep “Paradigma Sehat”.
Dalam konteks ini kita kenal istilah promotif preventif yang lebih bersifat menjaga kesehatan tubuh dan mencegah terjadinya penyakit. Ini harus berjalan seiring dengan konsep kuratif rehabilitatif yang bertujuan mengobati dan menangani mereka yang sudah sakit dan atau cacat.
Kegiatan promotif-preventif ini harus benar-benar diimplementasikan secara nyata di lapangan. Apabila ada masalah penyakit katastrofik misalnya, maka pengedaliannya tentu bukan hanya dengan membangun rumah sakit spesialistik, tetapi juga kegiatan di lapangan untuktuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kemenkes, prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebanyak 24,4% pada 2021. Angka ini memang menurun dibanding 2019 yang sebesar 27,7%. Namun, angka tersebut masih jauh dari target yang dicanangkan Kemenkes pada 2024 sebesar 14%.
Selain stunting, masalah lain yang perlu diwaspadai adalah adanya tren obesitas pada anak. Kondisi ini menjadikan beban ganda lain karena di satu sisi ada masalah kurang gizi, dan di sisi lain ada ada kasus sebaliknya.
Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah salah satu sendi dasar kehidupan manusia. Setiap orang punya hak dan juga tanggung jawab untuk hidup sehat.
Untuk itu, pembangunan kesehatan bertujuan mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Beban ganda penyakit yang merupakan masalah penting perlu ditanggulangi dengan sisi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Akan tetapi, juga harus dingat bahwa selain penyakit, program kesehatan juga dipengaruhi aspek lain, yaitusocial determinant of health, antara lain karena perilaku , perubahan pola demografi, aspek sosio budaya dan bahkan sisi ekonomi dan politik.
Patut diingat bahwa program kesehatan bukanlah hanya mengobati orang sakit. Justru yang lebih penting adalah menjaga mereka yang sehat tetap dalam keadaan sehat, tegasnya adalah konsep “Paradigma Sehat”.
Dalam konteks ini kita kenal istilah promotif preventif yang lebih bersifat menjaga kesehatan tubuh dan mencegah terjadinya penyakit. Ini harus berjalan seiring dengan konsep kuratif rehabilitatif yang bertujuan mengobati dan menangani mereka yang sudah sakit dan atau cacat.
Kegiatan promotif-preventif ini harus benar-benar diimplementasikan secara nyata di lapangan. Apabila ada masalah penyakit katastrofik misalnya, maka pengedaliannya tentu bukan hanya dengan membangun rumah sakit spesialistik, tetapi juga kegiatan di lapangan untuktuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.
(ynt)
tulis komentar anda