Klaim Kenabian: Absurd dan Nonsense

Jum'at, 21 Desember 2018 - 08:59 WIB
Klaim Kenabian: Absurd dan Nonsense
Klaim Kenabian: Absurd dan Nonsense
A A A
Faisal Ismail
Guru Besar Pascasarjana FIAI, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta

ALLAH menciptakan manusia sebagai hamba dan khalifah-Nya di bumi. Sebagai hamba Allah, misi manusia adalah berbakti, mengabdi, dan beribadah kepada-Nya. Sebagai khalifah Allah, misi manusia adalah memelihara, merawat, menata, dan memanfaatkan alam dan isinya demi kebaikan, kemaslahatan, serta kemakmuran hidup manusia. Allah mengutus para nabi dan rasul yang membawa ajaran-Nya sebagai petunjuk dan bimbingan bagi manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Secara garis besar, ajaran Allah yang disampaikan para nabi dan rasul kepada manusia berupa tuntunan mengatur hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan manusia.

Dalam Alquran dinyatakan banyak rasul yang diutus Allah kepada umat-umat terdahulu, tapi tidak semua nama rasul itu disebutkan. Ada 25 nabi dan rasul yang wajib diimani umat Islam (dari Nabi Adam sampai dengan Nabi Muhammad SAW). Adam adalah nabi pertama dan Muhammad adalah nabi terakhir. Semua nabi dan rasul menerima wahyu dari Allah yang berisi ajaran-Nya untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu yang diterima Nabi Muhammad selama 23 tahun (13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah) dikumpulkan menjadi satu kitab suci yang disebut Alquran. Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad sudah sempurna dan final (QS al-Maidah ayat 3) dan tidak ada nabi (baru) setelah Nabi Muhammad. Demikian menurut akidah Islam yang otentik dan benar.

Surat Pengakuan Kenabian
Baru-baru ini keluarga Hamdani di Garut membuat surat pernyataan yang mengakui Sensen Komara adalah nabi. Sungguh sangat absurd dan nonsense ! Sangat aneh dan sama sekali tidak masuk akal. Akal waras dan pikiran sehat tidak akan menerima pengakuan yang absurd dan nonsense ini. "Kenabian" Sensen Komara diakui hanya dengan surat pernyataan yang memakai meterai, baik yang mengklaim sebagai nabi maupun mengakui sebagai nabi sama-sama absurd dan nonsense . Pada 2012, Sensen diseret ke meja hijau, tetapi majelis hakim tidak menghukumnya karena menurut hasil pemeriksaan dokter, ia mengalami gangguan kejiwaan. Sensen selama satu tahun menjalani perawatan di rumah sakit jiwa. Baru-baru ini nama Sensen Komara muncul lagi dan diakui sebagai nabi oleh keluarga Hamdani dengan membuat surat pernyataan di atas meterai. Keluarga Hamdani sekaligus mengikrarkan diri sebagai pengikut "nabi" Sensen Komara.

Klaim kenabian yang absurd dan nonsense juga disuarakan Hadasari (perempuan asal Makassar). Pengakuannya sebagai nabi direkam dalam video dan disebar di YouTube dan media sosial lainnya. Perilaku "nabi" Hadasari ini menimbulkan kehebohan di masyarakat luas karena ia mengklaim sebagai sosok yang bangkit dari Adam dan Hawa serta diperintahkan Allah agar manusia di seluruh dunia bersatu serta tidak saling membenci.

Menurut Hadasari, sekarang ini kehidupan manusia memasuki dunia ketiga dan ia sedang melaksanakan misi untuk menata serta memperbaiki dunia yang kacau. Sama seperti ulah Hadasari, Ashriyanti Samuda (perempuan asal Kepulauan Sula, Maluku) dan Sri Hartati (wanita asal Pekalongan, Jawa Tengah) juga mengaku sebagai nabi. Mana ada nabi perempuan? Tidak ada. Semua nabi yang diutus Allah adalah laki-laki, tidak ada perempuan. Klaim kenabian yang diumbar ketiga perempuan ini sungguh sangat absurd dan nonsense .

10 Orang Mengaku Nabi
Selain "nabi-nabi" tersebut di atas, masih ada lagi yang lainnya. Sudah ada sepuluh orang mengklaim sebagai nabi atau mengaku menerima wahyu dari Tuhan. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah Lia Eden, Ahmad Musaddeq, Cecep Solihin, Gus Jari bin Supardi, Eyang Ended, Sutarmin, dan Abdul Muhjib. Akan halnya Lia Eden, pada 1998, ia mengaku sebagai Mesias yang muncul di dunia sebelum kiamat untuk membawa keamanan dan keadilan. Selain itu, Lia mengaku sebagai reinkarnasi Bunda Maria (ibu Yesus Kristus/Nabi Isa) dan menyebut anaknya (Ahmad Mukti) merupakan reinkarnasi Isa. Para pengikut Lia disebut Salamullah, kemudian berganti nama menjadi Komunitas Eden.

Selain mengklaim menerima wahyu dari Tuhan dengan perantaraan Malaikat Jibril, Lia juga mengaku bisa memprediksi datangnya Hari Kiamat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat segera melarang ajaran Salamullah karena dinilai menyelewengkan kebenaran ajaran Islam. Lia cepat membalas dengan mengeluarkan Undang-Undang Jibril (Gabriel’s Edict) yang isinya "mengutuk" MUI dengan alasan lembaga tersebut berlaku tidak adil dan menghakimi mereka dengan sewenang-wenang.

Lain lagi dengan klaim kenabian yang diumbar Ahmad Musaddeq (Abdul Salam). Ia menasbihkan diri sebagai nabi terakhir setelah Nabi Muhammad SAW. Ajarannya diramu dengan menggabungkan ajaran Kristen dan Islam. Musaddeq bahkan berani menghapus nama Muhammad dari kalimat syahadat dan tidak mewajibkan salat lima waktu. Ia mendirikan perkumpulan al-Qiyadah al-Islamiyah yang merupakan cikal bakal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Gus Jari bin Supardi juga mengklaim sebagai nabi. Ia mengaku menerima wahyu saat menuntut ilmu di salah satu pesantren di Mojokerto. Seraya mengaku sebagai nabi terakhir dan tetap berpegang pada Alquran dan Hadis, ia menambahkan "wa Isa Habibullah" dalam kalimat syahadat. Absurditas klaim kenabian juga dipertontonkan Eyang Ended (Dedi Mulyana, pria asal Banten). Untuk bergabung dengan kelompoknya, ia mewajibkan calon pengikutnya menyetor Rp5 juta. Paham Eyang Ended membolehkan hubungan asusila pria-wanita di kalangan kelompoknya.

Klaim kenabian juga dideklarasikan Abdul Muhjib. Ia menghapus nama Muhammad dari kalimat syahadat dan mengaku bisa memasukkan siapa saja yang percaya kepadanya ke surga asal terlebih dahulu membayar Rp2 juta. Selanjutnya absurditas klaim kenabian juga disuarakan Cecep Solihin dan Sutarmin. Sutarmin mengaku sebagai penerus "nabi" pendahulunya, Rochmad, yang menghapus nama Muhammad dari kalimat syahadat dan mengajarkan tata cara salat sangat menyimpang dari ajaran agama Islam.

Menurut akidah Islam yang otentik dan benar, tidak ada lagi wahyu dan nabi (baru) setelah Nabi Muhammad. Klaim kenabian oleh siapa pun merupakan perbuatan sangat ridiculous , absurd, nonsense, dan pasti merupakan penistaan agama.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5998 seconds (0.1#10.140)