Deretan Jenderal Bintang 5 di Dunia, 3 dari Indonesia
loading...
A
A
A
Foto: We Are The Mighty
Arnold merupakan salah satu pilot militer pertama yang pernah dilatih oleh Wright Brothers sendiri. Jika Billy Mitchell adalah Bapak Angkatan Udara, Arnold membantu membesarkannya. Dia mengambil sebuah organisasi kecil dan mengubahnya menjadi angkatan udara terbesar dan terkuat di dunia selama tahun-tahun Perang Dunia II. Dia lahir di Gladwyne, Pennsylvania pada 25 Juni 1886 dan meninggal di usia 63 tahun di Sonoma, California pada 15 Januari 1950.
8. Laksamana Armada William Halsey, Jr.
Dia memulai Perang Dunia II yang mengganggu pergerakan armada Jepang di Pasifik dengan kapal andalannya, Enterprise. Dia kemudian diangkat menjadi komandan semua pasukan Amerika Serikat di Pasifik Selatan dan komandan armada ketiga Angkatan Laut.
Foto: We Are The Mighty
Halsey mendapatkan pangkat tersebut setelah perang berakhir tetapi membawa Angkatan Laut pada pelayaran niat baik dari negara-negara sahabat. Pria yang akrab disapa Bull Halsey ini lahir pada 30 Oktober 1882 dan meninggal pada 16 Agustus 1959.
9. Jenderal Angkatan Darat Omar Nelson Bradley
Dia adalah jenderal bintang lima terakhir. Sejumlah jabatan pernah dia emban seperti Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat dan Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat. Dia bertempur bersama yang terbesar di Angkatan Darat Amerika Serikat di bawah komando Dwight Eisenhower. Dia unggul selama pendaratan D-Day dan kampanye Eropa berikutnya.
Foto: We Are The Mighty
Dia akhirnya memerintahkan 1,3 juta prajurit saat mereka menginvasi benteng Eropa majelis terbesar pasukan Amerika Serikat di bawah satu komandan. Pria kelahiran Clark, Missouri pada 12 Februari 1893 ini meninggal dunia di usia 88 tahun pada 8 April 1981 di New York. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Arlington.
10. Soedirman
Pada usia 31 tahun, Soedirman atau Sudirman sudah menjadi seorang jenderal. Pria kelahiran Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916 ini memulai karier militernya dengan menjadi tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor begitu tamat pendidikan. Sudirman langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya.
Dilansir dari laman resmi Perpustakaan Nasional perpusnas.go.id, Sudirman kemudian menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI) pada 2 November 1954. Dia mendapat pangkat jenderal pada 18 Desember 1945 melalui pelantikan presiden.