Riwayat Karier Try Sutrisno, Mantan Panglima TNI yang Jadi Wapres Era Soeharto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno merupakan salah seorang tokoh militer Indonesia yang sukses. Saat masih aktif, ia pernah menduduki sejumlah jabatan penting, termasuk Panglima TNI periode 1988-1993.
Try merupakan anak ketiga dari pasangan Soebandi dan Mardiyah. Try lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 15 November 1935.
Melihat ke belakang, Try telah memiliki perjalanan karier yang gemilang. Tak hanya di militer, Try bahkan sempat naik ke pemerintahan sebagai Wakil Presiden (Wapres) RI di era Soeharto.
Sekitar 1959, Try lulus dari pendidikan. Ia pun dilantik dari Atekad menjadi perwira muda dengan pangkat Letda Czi (Letnan Dua Corps Zeni).
Sebelum itu, Try sebenarnya sudah berkesempatan untuk terjun langsung dalam operasi militer. Pada 1957, dia ikut berperang melawan Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera.
Pada 1962, Try mengenal Soeharto saat Operasi Pembebasan Irian Barat. Waktu itu, Soeharto masih berpangkat Mayor Jenderal dan sedang ditugaskan Presiden Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala.
Seiring waktu, karier militer Try Sutrisno beranjak naik. Tak hanya dilihat dari pangkat, hal ini dibuktikan dengan sederet jabatan strategis yang dipercayakan kepadanya.
Pada periode 1974-1978, Try sempat menjadi ajudan Presiden Soeharto. Setelahnya, ia menduduki sejumlah jabatan penting, seperti Kasdam XVI/Udayana dan Pangdam IV/Sriwijaya.
Try merupakan anak ketiga dari pasangan Soebandi dan Mardiyah. Try lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 15 November 1935.
Melihat ke belakang, Try telah memiliki perjalanan karier yang gemilang. Tak hanya di militer, Try bahkan sempat naik ke pemerintahan sebagai Wakil Presiden (Wapres) RI di era Soeharto.
Riwayat Karier Try Sutrisno
Try Sutrisno menapaki awal kariernya sebagai tentara. Hal ini bermula ketika dirinya diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) pada 1956.Sekitar 1959, Try lulus dari pendidikan. Ia pun dilantik dari Atekad menjadi perwira muda dengan pangkat Letda Czi (Letnan Dua Corps Zeni).
Sebelum itu, Try sebenarnya sudah berkesempatan untuk terjun langsung dalam operasi militer. Pada 1957, dia ikut berperang melawan Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera.
Pada 1962, Try mengenal Soeharto saat Operasi Pembebasan Irian Barat. Waktu itu, Soeharto masih berpangkat Mayor Jenderal dan sedang ditugaskan Presiden Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala.
Seiring waktu, karier militer Try Sutrisno beranjak naik. Tak hanya dilihat dari pangkat, hal ini dibuktikan dengan sederet jabatan strategis yang dipercayakan kepadanya.
Pada periode 1974-1978, Try sempat menjadi ajudan Presiden Soeharto. Setelahnya, ia menduduki sejumlah jabatan penting, seperti Kasdam XVI/Udayana dan Pangdam IV/Sriwijaya.