Susuri Perkampungan, Hetty Andika Perkasa Terharu Perjuangan Ahmadi
loading...
Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Hetty Andika Perkasa memberikan bantuan ke warga saat menyusui perkampungan. Foto/Dok. SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Hetty Andika Perkasa bersama anggotanya menyusuri perkampungan dengan membawa sejumlah paket bantuan sosial . Di tengah perjalanan, Hetty terharu.
Dia menemukan pria paruh baya, Ahmadi yang merawat anak perempuan, Fitri yang menderita hidrosefalus. Kesedihan itu berawal saat Ahmadi cerita bahwa Fitri yang menginjak usia 29 tahun adalah anak yatim dan juga tidak terurus oleh ibunya karena sakitnya itu. "Fitri itu mau dikasih ke orang sama emaknya, jadi saya bilang biarin saya yang urus," kata Ahmadi seperti dilansir dari laman Youtube TNI AD, Jumat (26/6/2020).
Ahmadi bercerita, Fitri sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Tetapi, perawatan itu tidak dilanjutkan karena kendala biaya. "Dari dulu kan pakai selang, sejak (dirawat) di rumah sakit. Tapi sekarang berhenti berobat karena terkendala biaya," ujarnya. (Baca juga: Terbaring Lumpuh 6 Tahun, Bocah Asal Lampung Ini Butuh Bantuan Kursi Roda)
Bahkan, Fitri terpaksa berhenti sekolah sejak lulus SD. Hal ini karema Fitri juga menderita katarak setelah perawatan hidrosefalus. "Pas jalan sudah stabil, tapi matanya boleh dikata nggak ngeliat, kurang terang," ungkapnya. (Baca juga: KPK Terima 118 Keluhan Melalui Aplikasi Bansos)
Dia meminta tim dokter dari TNI AD untuk membantu perawatan kesehatan Fitri. "Saya sebetulnya pingin peluk, tapi kan lagi corona nggak boleh ya. Tapi nanti kita periksa dari awal lagi (kondisi kesehatannya)," kata Hetty Andika.
Dia menemukan pria paruh baya, Ahmadi yang merawat anak perempuan, Fitri yang menderita hidrosefalus. Kesedihan itu berawal saat Ahmadi cerita bahwa Fitri yang menginjak usia 29 tahun adalah anak yatim dan juga tidak terurus oleh ibunya karena sakitnya itu. "Fitri itu mau dikasih ke orang sama emaknya, jadi saya bilang biarin saya yang urus," kata Ahmadi seperti dilansir dari laman Youtube TNI AD, Jumat (26/6/2020).
Ahmadi bercerita, Fitri sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Tetapi, perawatan itu tidak dilanjutkan karena kendala biaya. "Dari dulu kan pakai selang, sejak (dirawat) di rumah sakit. Tapi sekarang berhenti berobat karena terkendala biaya," ujarnya. (Baca juga: Terbaring Lumpuh 6 Tahun, Bocah Asal Lampung Ini Butuh Bantuan Kursi Roda)
Bahkan, Fitri terpaksa berhenti sekolah sejak lulus SD. Hal ini karema Fitri juga menderita katarak setelah perawatan hidrosefalus. "Pas jalan sudah stabil, tapi matanya boleh dikata nggak ngeliat, kurang terang," ungkapnya. (Baca juga: KPK Terima 118 Keluhan Melalui Aplikasi Bansos)
Dia meminta tim dokter dari TNI AD untuk membantu perawatan kesehatan Fitri. "Saya sebetulnya pingin peluk, tapi kan lagi corona nggak boleh ya. Tapi nanti kita periksa dari awal lagi (kondisi kesehatannya)," kata Hetty Andika.
(poe)
Explore More