Lazisnu PBNU Salurkan Bantuan Recovery 9 Ponpes Terdampak Gempa Cianjur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lazisnu PBNU bersama asosiasi pondok pesantren Nahdlatul Ulama atau Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Cianjur menyalurkan bantuan bagi pesantren terdampak gempa. Bantuan disalurkan sebagai bagian upaya membantu pemulihan setelah gempa mengguncang Cianjur pada November 2022.
"Bantuan recovery ini diharapkan dapat mendukung perbaikan sarana dan prasarana yang rusak, serta menopang kegiatan belajar mengajar di Ponpes yang terkena dampak gempa," kata Sekretaris LAZISNU PBNU, Moesafa dalam keterangan tertulis, Selasa (20/6/2023).
Sembilan pondok pesantren penerima bantuan adalah Ponpes Miftahul Ridwan Alwafa, Ponpes Nidzomul Huda An-Nawawi, . Ponpes Darul I'tibariyah Al-Istilaal, Ponpes Al-I’thisom Choblong, Ponpes Darurrohman. Kemudian Ponpes Miftahul Hidayah Ar-Ruhiyyah, Ponpes Attaqribiyah, Ponpes Darul Falah, dan Yayasan Baitul Huda. Masing-masing ponpes tersebut menerima bantuan dana renovasi pesantren dengan nominal masing-masing senilai Rp40 juta.
Moesafa memaparkan bantuan tersebut merupakan tindak lanjut Program NU Peduli Gempa Cianjur tahap kedua, yang kali ini diberikan kepada 9 pondok pesantren dan telah diverifikasi bersama oleh NU Care-Lazisnu PBNU dan RMI NU Kabupaten Cianjur.
Moesafa mengakui masih banyak ponpes yang belum mendapatkan bantuan. Upaya kolaboratif dengan pemerintah setempat dan berbagai pihak sedang dilakukan NU Care-Lazisnu, untuk memastikan bantuan dapat menjangkau seluruh Ponpes terdampak gempa.
"Dan Lazisnu akan terus berupaya mencari solusi agar bantuan dapat menyentuh seluruh Ponpes di Cianjur yang terdampak gempa. Kami juga mengajak kepada masyarakat dan pihak terkait untuk bergabung dalam upaya ini, guna memberikan dampak positif yang lebih besar bagi pemulihan Ponpes dan para santri yang terdampak gempa di Cianjur," kata Moesafa.
Senada, Direktur Eksekutif NU Care-Lazisnu PBNU Qohari Kholil menyampaikan, meskipun bantuan yang diberikan belum mencakup seluruh Ponpes terdampak gempa, pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
"Saat ini telah disalurkan bantuan renovasi bagi sembilan ponpes, sebesar Rp40 juta untuk masing-masing pesantren. Meski jumlah ini masih terbatas, Lazisnu terus berusaha memberikan bantuan yang diperlukan. Kami pun berharap agar pemerintah dapat memperhatikan kondisi Ponpes yang terdampak gempa," ucap Qohari.
Sementara itu, Ketua RMI NU Cianjur Endang Badruzzaman menyambut gembira bantuan yang diberikan kepada sembilan pesantren terdampak gempa. Dirinya menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan tersebut dan bertanggung jawab dalam proses renovasi pesantren.
"Kerja sama antara RMI NU Kabupaten Cianjur dan Lazisnu serta berbagai pihak terkait diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan dalam pemulihan pasca gempa di Cianjur. Saat ini menurut data RMI NU, terdapat 165 pondok pesantren yang terdampak gempa dan masih belum mendapat perhatian dari pemerintah," kata Endang.
Endang menuturkan bahwa dampak gempa bumi bagi Ponpes di Cianjur beragam, mulai dari kerusakan sedang hingga rusak berat.
"Oleh karena itu, perbaikan pesantren menjadi hal yang sangat penting dalam rangka pemulihan. Selain itu kami juga berharap selain fokus pada program pemulihan fisik, ada bantuan yang diberikan untuk menumbuhkan UMKM di Cianjur," katanya.
"Bantuan recovery ini diharapkan dapat mendukung perbaikan sarana dan prasarana yang rusak, serta menopang kegiatan belajar mengajar di Ponpes yang terkena dampak gempa," kata Sekretaris LAZISNU PBNU, Moesafa dalam keterangan tertulis, Selasa (20/6/2023).
Sembilan pondok pesantren penerima bantuan adalah Ponpes Miftahul Ridwan Alwafa, Ponpes Nidzomul Huda An-Nawawi, . Ponpes Darul I'tibariyah Al-Istilaal, Ponpes Al-I’thisom Choblong, Ponpes Darurrohman. Kemudian Ponpes Miftahul Hidayah Ar-Ruhiyyah, Ponpes Attaqribiyah, Ponpes Darul Falah, dan Yayasan Baitul Huda. Masing-masing ponpes tersebut menerima bantuan dana renovasi pesantren dengan nominal masing-masing senilai Rp40 juta.
Moesafa memaparkan bantuan tersebut merupakan tindak lanjut Program NU Peduli Gempa Cianjur tahap kedua, yang kali ini diberikan kepada 9 pondok pesantren dan telah diverifikasi bersama oleh NU Care-Lazisnu PBNU dan RMI NU Kabupaten Cianjur.
Moesafa mengakui masih banyak ponpes yang belum mendapatkan bantuan. Upaya kolaboratif dengan pemerintah setempat dan berbagai pihak sedang dilakukan NU Care-Lazisnu, untuk memastikan bantuan dapat menjangkau seluruh Ponpes terdampak gempa.
"Dan Lazisnu akan terus berupaya mencari solusi agar bantuan dapat menyentuh seluruh Ponpes di Cianjur yang terdampak gempa. Kami juga mengajak kepada masyarakat dan pihak terkait untuk bergabung dalam upaya ini, guna memberikan dampak positif yang lebih besar bagi pemulihan Ponpes dan para santri yang terdampak gempa di Cianjur," kata Moesafa.
Senada, Direktur Eksekutif NU Care-Lazisnu PBNU Qohari Kholil menyampaikan, meskipun bantuan yang diberikan belum mencakup seluruh Ponpes terdampak gempa, pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
"Saat ini telah disalurkan bantuan renovasi bagi sembilan ponpes, sebesar Rp40 juta untuk masing-masing pesantren. Meski jumlah ini masih terbatas, Lazisnu terus berusaha memberikan bantuan yang diperlukan. Kami pun berharap agar pemerintah dapat memperhatikan kondisi Ponpes yang terdampak gempa," ucap Qohari.
Sementara itu, Ketua RMI NU Cianjur Endang Badruzzaman menyambut gembira bantuan yang diberikan kepada sembilan pesantren terdampak gempa. Dirinya menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan tersebut dan bertanggung jawab dalam proses renovasi pesantren.
"Kerja sama antara RMI NU Kabupaten Cianjur dan Lazisnu serta berbagai pihak terkait diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan dalam pemulihan pasca gempa di Cianjur. Saat ini menurut data RMI NU, terdapat 165 pondok pesantren yang terdampak gempa dan masih belum mendapat perhatian dari pemerintah," kata Endang.
Endang menuturkan bahwa dampak gempa bumi bagi Ponpes di Cianjur beragam, mulai dari kerusakan sedang hingga rusak berat.
"Oleh karena itu, perbaikan pesantren menjadi hal yang sangat penting dalam rangka pemulihan. Selain itu kami juga berharap selain fokus pada program pemulihan fisik, ada bantuan yang diberikan untuk menumbuhkan UMKM di Cianjur," katanya.
(muh)