Kurikulum dan Kompetensi Global
loading...
A
A
A
Bimo Joga Sasongko
Lulusan FH Pforzheim Jerman. Pendiri Euro Management Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar episode ke-19 bertajuk “Rapor Pendidikan Indonesia” menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka hadir untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia.
Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan berdampak pada terciptanya generasi adaptif yang mampu bertahan menghadapi perubahan zaman dengan kekuatan mereka sendiri.
Pada era sekarang ini pertukaran dan pengiriman pelajar dan mahasiswa keluar negeri semakin banyak dilakukan oleh semua bangsa. Seperti, program the Road of Eurasian Civilization, di mana mahasiswa didorong untuk bepergian ke luar negeri dan mempelajari pengetahuan, orang, dan budaya baru di belahan dunia lain.
Dalam hal ini Indonesia saat ini juga menerima tamu dari negara lain. Implikasinya kurikulum dan sistem pembelajaran kita mesti adaptif dengan perkembangan dunia dan kompetensi global.
Dewan Pembina PGRI Dudung Nurullah Koswara menyampaikan, implementasi Kurikulum Merdeka memberikan perubahan besar terhadap guru dan siswa. Dengan mengedepankan proses pembelajaran yang esensial dan minat bakat, proses ini akan menjadi sebuah interaksi yang sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif.
Dampak yang terjadi dengan Implementasi Kurikulum Merdeka membuat proses pembelajaran di ruang kelas terasa lebih merdeka dan sesuai dengan perkembangan Iptek.
Kurikulum Merdeka mesti bersinergi dengan pengembangan kompetensi guru dan platform Merdeka Mengajar.
Dengan adanya program Guru Penggerak dan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kemendikbudristek menunjukkan komitmennya untuk bersama-sama mendampingi para guru agar menjadi guru yang lebih kompeten serta dapat berkembang terus ke depannya.
Visi pendidikan yang perlu disepakati bersama yakni pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik menjadi manusia merdeka, mandiri, dengan karakter dan kompetensi yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila.
Lulusan FH Pforzheim Jerman. Pendiri Euro Management Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar episode ke-19 bertajuk “Rapor Pendidikan Indonesia” menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka hadir untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia.
Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan berdampak pada terciptanya generasi adaptif yang mampu bertahan menghadapi perubahan zaman dengan kekuatan mereka sendiri.
Pada era sekarang ini pertukaran dan pengiriman pelajar dan mahasiswa keluar negeri semakin banyak dilakukan oleh semua bangsa. Seperti, program the Road of Eurasian Civilization, di mana mahasiswa didorong untuk bepergian ke luar negeri dan mempelajari pengetahuan, orang, dan budaya baru di belahan dunia lain.
Dalam hal ini Indonesia saat ini juga menerima tamu dari negara lain. Implikasinya kurikulum dan sistem pembelajaran kita mesti adaptif dengan perkembangan dunia dan kompetensi global.
Dewan Pembina PGRI Dudung Nurullah Koswara menyampaikan, implementasi Kurikulum Merdeka memberikan perubahan besar terhadap guru dan siswa. Dengan mengedepankan proses pembelajaran yang esensial dan minat bakat, proses ini akan menjadi sebuah interaksi yang sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif.
Dampak yang terjadi dengan Implementasi Kurikulum Merdeka membuat proses pembelajaran di ruang kelas terasa lebih merdeka dan sesuai dengan perkembangan Iptek.
Kurikulum Merdeka mesti bersinergi dengan pengembangan kompetensi guru dan platform Merdeka Mengajar.
Dengan adanya program Guru Penggerak dan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kemendikbudristek menunjukkan komitmennya untuk bersama-sama mendampingi para guru agar menjadi guru yang lebih kompeten serta dapat berkembang terus ke depannya.
Visi pendidikan yang perlu disepakati bersama yakni pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik menjadi manusia merdeka, mandiri, dengan karakter dan kompetensi yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila.