Zona Larangan Terbang Tidak Diterapkan, Kapan Perang Rusia vs Ukraina Berakhir?
loading...
A
A
A
John Mearsheimer, seorang ilmuwan politik dan hubungan internasional Amerika Serikat, pada 2014 berpendapat melalui artikelnya yang berjudul Why the Ukraine Crisis Is the West's Fault, bahwa krisis yang terjadi di Ukraina merupakan kesalahan pihak Barat yang tidak mendengar keinginan Rusia untuk tidak memperluas pengaruh NATO ke wilayah bekas Uni Soviet. Dalam hal ini tampaknya Ukraina tidak memiliki kebebasan untuk menentukan arah politiknya karena posisi geografis di antara pihak Barat dan Rusia.
Ukraina sendiri telah mengalami transisi perubahan haluan kebijakan politik berdasar pada pemimpinnya, baik pro-Rusia maupun pro-Barat. Menariknya, rakyat Ukraina memang lebih condong ke Barat daripada Rusia mengingat kondisi ekonomi yang ditawarkan oleh pihak Barat lebih menguntungkan daripada Rusia. Walaupun hanya berdasarkan satu aspek, bentuk kerja sama yang ditawarkan oleh UE dengan Ukraina cukup menjanjikan, seperti the Partnership and Cooperation Agreement pada 1994, lalu pada tahun 2004 Ukraina masuk dalam the European Neighborhood Program dan the Eastern Partnership pada tahun 2009, dan pada tahun 2014, The Association Agreement.
Solusi yang ditawarkan, masih dari Mearsheimer, adalah dengan tidak memprovokasi Rusia dengan tawaran-tawaran yang diberikan oleh Barat terhadap Ukraina, namun dengan menjadikan Ukraina sebagai buffer zone yang netral tidak memihak Barat maupun Rusia, layaknya posisi Austria pada saat perang dingin, sembari pihak Barat memperbaiki hubungannya dengan Rusia. Namun, dengan perang yang masih berkecamuk hingga saat ini dan memakan ribuan korban jiwa, apakah rakyat Ukraina bersedia untuk tidak semakin beralih ke pihak Barat?
Ukraina sendiri telah mengalami transisi perubahan haluan kebijakan politik berdasar pada pemimpinnya, baik pro-Rusia maupun pro-Barat. Menariknya, rakyat Ukraina memang lebih condong ke Barat daripada Rusia mengingat kondisi ekonomi yang ditawarkan oleh pihak Barat lebih menguntungkan daripada Rusia. Walaupun hanya berdasarkan satu aspek, bentuk kerja sama yang ditawarkan oleh UE dengan Ukraina cukup menjanjikan, seperti the Partnership and Cooperation Agreement pada 1994, lalu pada tahun 2004 Ukraina masuk dalam the European Neighborhood Program dan the Eastern Partnership pada tahun 2009, dan pada tahun 2014, The Association Agreement.
Solusi yang ditawarkan, masih dari Mearsheimer, adalah dengan tidak memprovokasi Rusia dengan tawaran-tawaran yang diberikan oleh Barat terhadap Ukraina, namun dengan menjadikan Ukraina sebagai buffer zone yang netral tidak memihak Barat maupun Rusia, layaknya posisi Austria pada saat perang dingin, sembari pihak Barat memperbaiki hubungannya dengan Rusia. Namun, dengan perang yang masih berkecamuk hingga saat ini dan memakan ribuan korban jiwa, apakah rakyat Ukraina bersedia untuk tidak semakin beralih ke pihak Barat?
(zik)