Plus Minus Duet Puan Maharani - Andika Perkasa di Pilpres 2024

Jum'at, 11 Februari 2022 - 06:30 WIB
loading...
Plus Minus Duet Puan...
Ketua DPR Puan Maharani dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Foto/Dok.SINDOnews dan Istimewa
A A A
JAKARTA - Spekulasi mengenai pasangan capres - cawapres 2024 bermunculan, salah satunya duet Puan Maharani - Andika Perkasa. Keduanya memiliki jabatan penting saat ini.

Puan Maharani saat ini menjabat sebagai ketua DPR RI, sedangkan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Puan yang merupakan putri dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri ini pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Di PDIP, Puan Maharani menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan. Keduanya juga beberapa kali masuk survei. Di survei lembaga Riset Independen INDex Indonesia selama Agustus 2021 misalnya, Puan Maharani masuk lima besar tokoh populer yang dinilai berpotensi sebagai capres 2024.





Tingkat popularitas Puan Maharani di survei tersebut sebesar 88,9%. Selain itu, Puan juga masuk lima besar berpotensi mendapatkan dukungan untuk menjadi capres di Pilpres 2024 di survei Populi Center yang dilakukan pada 1 - 9 Desember 2021.

Plus Minus Duet Puan Maharani - Andika Perkasa di Pilpres 2024

Baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani yang terpasang di bagian depan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta, Senin (2/8/2021). Foto/SINDOnews/Dzikry Subhanie

Di survei Populi Center itu, Puan Maharani mendapatkan persentase dukungan masyarakat sebesar 17,5%. Nama Puan dan Andika juga masuk dalam survei lembaga KedaiKOPI yang dilakukan pada 17 - 24 Januari 2022 dengan 1201 responden secara wawancara tatap muka.

Di survei KedaiKOPI itu, tingkat popularitas Puan Maharani sebesar 69,4. Sedangkan di klaster TNI atau Polri, sebanyak 25,6 persen responden memilih Andika Perkasa sebagai capres.



Nama Andika juga muncul dalam survei lembaga Politika Research and Consulting (PRC) yang dilakukan pada 8 Oktober - 4 November 2021 dengan total responden sebanyak 1.220 orang yang tersebar di 34 provinsi. Elektabilitas Andika Perkasa di survei PRC itu yakni 0,7%.

Deklarasi mendukung kedua tokoh itu juga sudah bermunculan. Puan Maharani misalnya, dideklarasikan oleh Relawan Puan Maharani for Presiden 2024 atau RPM 2024 dan Generasi Muda Pejuang Nusantara atau Gema Puan.

Sedangkan Andika didorong oleh sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Barisan Rakyat Andika Presiden Indonesia (BARA API). BARA API melakukan deklarasi mendukung Andika menjadi presiden 2024-2029 di depan Halaman Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu 2 Februari 2022.

Plus Minus Duet Puan Maharani - Andika Perkasa di Pilpres 2024

Ketua DPR RI Puan Maharani ikut menanam padi saat kunjungan kerja ke DIY. Foto/Istimewa



Lalu bagaimana peluang duet Puan Maharani – Andika Perkasa? Apa saja plus minus duet Puan Maharani - Andika Perkasa?

“Duet Puan-Andika bisa saja terjadi jika ada parpol besar yang beminat melamar Andika. Namun saya melihat kalkulasi politik saat ini, belum terlihat akan ada kejutan sepeti itu. Tetapi bukan tidak mungkin,” kata Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab kepada SINDOnews, Kamis (10/2/2022).

Namun, menurut dia, jika duet Puan-Andika terjadi, maka akan ada perubahan konstalasi besar. Dia mengatakan, Partai Gerindra kemungkinan akan membentuk poros sendiri atau bergabung dengan poros lain karena selama ini PDIP dan Gerindra sudah terjalin komunikasi yang baik.

“Jika Puan-Andika, sentimen sipil-militer akan kentara, Puan bisa menjadi representasi pemilih perempuan dan milenial bahkan kaum ibu. Sementara Andika akan lebih bergeser pada sentimen tegas dan berwibawa,” ungkapnya.

Plus Minus Duet Puan Maharani - Andika Perkasa di Pilpres 2024

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam BARA API melakukan deklarasi mendukung Panglima TNI Andika Perkasa Jadi Presiden 2024 - 2029, di depan halaman Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (2/2/2022).



Minusnya, kata Fadhli, petinggi militer kerapkali tersandung kasus masa lalu. “Dan itu akan menjadi senjata empuk pihak lawan,” pungkasnya.

Pendapat berbeda disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin. Menurut Ujang, peluang duet Puan - Andika di Pilpres 2024 agak berat.

Karena, kata Ujang, elektabilitas Puan dan Andika rendah, sehingga sulit untuk bisa menang. “Plusnya Puan pemilik partai, sedangkan Andika Panglima TNI. Kekurangannya, elektabilitas keduanya masih rendah. Apalagi Andika akan pensiun di tahun ini. Jadi secara politik akan melemah,” pungkasnya.



Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah juga menilai lebih banyak hambatannya dibandingkan peluangnya. Dedi menilai Puan belum memiliki basis pendukung personal yang kuat, alias masih mengandalkan hibah suara PDIP.

“Sementara Andika Prakasa belum miliki keduanya, dukungan personal juga parpol, meskipun dari sisi kapasitas bisa saja Andika tokoh potensial karena dari latar belakang kepemimpinan di militer,” kata Dedi.

Namun, menurut Dedi, politik elektoral tidak cukup hanya modal kapasitas. Dia mengatakan bahwa jauh lebih penting soal peluang dipilih, baik oleh koalisi pengusung maupun publik.



“Puan sampai hari ini masih lebih mungkin bursa cawapres, meskipun PDIP punya hak mencalonkan sebagai capres. Demikian dengan Andika yang masih lebih mungkin sebagai cawapres, tetapi harus melalui dukungan parpol,” pungkas Dedi.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan bahwa politik itu soal kemungkinan, tergantung bagaimana PDIP sebagai partai penguasa dan pemenang pemilu mengajukan pasangan nantinya. “Kalau mau ideal tentu PDIP usung Ganjar sebagai capres. Jika muncul isu Puan-Andika tentu ini wacana baru yang tak pernah dibicarakan publik sebelumnya,” kata Adi Prayitno.

Selain itu, kata Adi, di simulasi survei belakangan ini juga belum ada yang melakukannya. “Tapi yang jelas, kalau capres dan cawapres yang elektabilitasnya rendah diusung maju agak berat perjuangannya,” katanya.

Dia menambahkan, Puan atau Andika juga tak terlalu muncul di radar survei. “Sepertinya Andika terlihat keberatan kalau posisinya sebagai Panglima TNI dikaitkan dengan pilpres,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2308 seconds (0.1#10.140)