Plus Minus Duet Anies Baswedan - Gus Yasin di Pilpres 2024

Kamis, 10 Februari 2022 - 06:35 WIB
loading...
Plus Minus Duet Anies...
Sosok Anies Baswedan berkibar di bursa capres 2024. Spekulasi nama calon pendampingnya pun bermunculan, salah satunya Taj Yasin Maimoen. Foto/Istimewa dan Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sosok Anies Baswedan berkibar di bursa capres 2024. Spekulasi nama calon pendampingnya pun bermunculan, salah satunya Taj Yasin Maimoen .

Taj Yasin Maimoen atau biasa disapa Gus Yasin ini merupakan putra mantan Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) almarhum Maimun Zubair atau Mbah Moen. Saat ini, Gus Yasin menjabat wakil gubernur Jawa Tengah.

Gus Yasin pernah mendeklarasikan diri maju menjadi calon ketua umum PPP pada Selasa (1/12/2020). Namun, Gus Yasin pada akhirnya tidak mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum partai berlambang kakbah itu saat Muktamar IX.



Nah, bagaimana peluang Gus Yasin mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024? Apa saja plus minusnya jika duet Anies Baswedan - Gus Yasin terealisasi?

“Berkaca pada Pilgub Jawa Tengah 2018, Gus Yasin menjadi vote getter yang cukup efektif dan terbukti telah memberi sumbangan suara cukup signifikan terhadap Ganjar Pranowo. Ganjar yang semula kabarnya tidak akan dicalonkan PDIP, karena menemukan Gus Yasin sebagai pasangannya, akhirnya dicalonkan,” kata Pengamat Politik Tony Rosyid kepada SINDOnews, Rabu (9/2/2022).

Dia mengatakan, untuk meraih suara Jawa Tengah (Jateng), juga tambahan untuk Jawa Timur (Jatim), Gus Yasin menjadi pilihan yang cukup baik untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan. “Anies kuat di Jawa Barat, sebagian Jatim, Sumatera dan Sulawesi, maka jika berpasangan dengan Gus Yasin yang kuat di Jateng, ini akan menjadi pasangan yang saling mengisi dan melengkapi,” kata Tony.



Tony menambahkan, selain lumayan kuat di Jateng, Gus Yasin adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU). “Gus Yasin putra Kiai kharismatik dan berpengaruh, yaitu K.H. Maemoen Zubair. Ini juga akan menjadi magnet bagi warga NU untuk ikut menambah suara,” ungkapnya.

Hanya saja, lanjut dia, Gus Yasin berasal dari PPP yang saat Pemilu 2019 hanya mendapatkan suara lima persen. “Ini tak mudah untuk meyakinkan partai-partai lain sesama pengusung Anies yang memiliki jumlah suara lebih besar dan kursi yang jauh lebih banyak di DPR,” pungkasnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam. “Wacana duet Anies Baswedan dengan Taj Yasin tentu menarik dan potensial. Ini karena Anies memiliki elektabilitas yang tinggi, sementara Taj Yasin merupakan wakil gubernur Jawa Tengah yang notabenenya adalah kader PPP selain kader Nahdatul Ulama,” kata Arif Nurul kepada SINDOnews secara terpisah.



Menurut dia, duet Anies - Taj Yasin potensial menarik warga NU. “Artinya secara ceruk pemilih, memperluas segmen sehingga meningkatkan probabilitas mendongkrak elektabilitas,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)