Pentingnya Komunikasi Kesehatan dalam Membangun Kualitas Hidup di Era Pandemik
loading...
A
A
A
Tujuan Komunikasi Kesehatan Komunikasi kesehatan mempunyai tujuan strategis dan tujuan praktis. Tujuan strategis mengandung pengertian bahwa program-program yang dirancang antara lain berfungsi untuk meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber kepada pihak lain secara berangkai (hunting), memberikan informasi akurat untuk memungkinkan pengambilan keputusan (enable informed decision making), memperkenalkan perilaku hidup sehat (promote healthy behavior), mendukung pertukaran informasi pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan (promote peer information exchange and emotional support), memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri (promote self care) serta memenuhi permintaan layanan kesehatan (manage demand for health service) (Liliweri, 2007).
Sementara itu tujuan praktis komunikasi kesehatan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan (Kahler Communications, 2003). Tujuan tersebut antara lain dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dari para komunikatornya. Yaitu bagaimana agar mereka mengetahui prinsip-prinsip komunikasi, bagaimana menjadi komunikator yang memiliki etos, patos, logos, dan kredibilitas; dapat menyusun pesan verbal dan nonverbal dalam komunikasi kesehatan serta dapat memilih media yang sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.
Para komunikator kesehatan dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi, baik dalam pidato, diskusi, menyelesaikan konflik dan sebagainya. Selain itu, komunikator diharapkan dapat membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi. Ia harus mampu berkomunikasi secara menyenangkan, mampu berempati dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Peran komunikator dalam komunikasi kesehatan sumber,pengirim, atau pihak yang mengambil prakarsa untuk berkomunikasi dengan pihak lain disebut dengan komunikator.
Peranan komunikator dalam proses komunikasi kesehatan sangatlah besar karena ia menetapkan peranan dari seluruh unsur proses komunikasi. Seorang komunikator kesehatan yang ingin agar warga masyarakat sadar dan mau mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, mandi dan mencuci peralatan masak dengan menggunakan air bersih serta tidak membuang sampah sembarangan, harus mampu mengembangkan diri sebagai penyebar pesan dan memanipulasi pesan.
Selain itu, komunikator juga harus dapat memilih media yang tepat, menganalisis audiens dan memiliki kemampuan persuasif yang baik. Persuasif memang harus dilakukan oleh mereka yang berkecimpung di bidang kesehatan. Tanpa hal tersebut, maka sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Disinilah komunikasi dalam bentuk verbal maupun nonverbal sangat dominan.
Sebagai contoh adalah keramahan yang ditunjukkan oleh para dokter, perawat, maupun bidan melalui sikap, tindakan, raut wajah, maupun tutur katanya terhadap pasien. Senyum ramah merupakan salah satu cara untuk melayani pasien. Ada anekdot yang mengatakan bahwa pasien akan cepat sembuh bila dokter atau perawatnya ramah. Sugesti tersebut merupakan salah satu cara melakukan persuasi terhadap pasien.
Masa Depan Komunikasi Kesehatan. Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat membawa akibat hadirnya saluran unik dimana komunikasi kesehatan dapat dilakukan dengan baik. Hal ini memungkinkan orang dengan mudah mendapatkan berbagai informasi yang diinginkan. Beberapa aplikasi yang mengintegrasikan fungsi-fungsi komunikasi kesehatan tersebut di antaranya adalah adanya jaringan informasi kesehatan melalui internet (health web sites), kelompok diskusi kesehatan (online chat groups), kelompok pengakses berita layanan kesehatan (listservs and new-groups), warnet (stand-alone kiosk), aplikasi CD-ROM kesehatan, dan sebagainya.
Sementara itu, perkembangan komunikasi kesehatan untuk ke depannya bisa saja meliputi layanan seperti Telehealth, yaitu aplikasi telekomunikasi dan teknologi komputer untuk memperluas spektrum informasi mengenai kesehatan masyarakat dan obat-obatan; Interactive health communication, yaitu interaksi antara individu dengan konsumen, pasien, pemberi layanan kesehatan; Consumer health informatics, yaitu interaktif komunikasi kesehatan yang difokuskan pada konsumen dan Telemedicine, yaitu aplikasi telekomunikasi dengan teknologi komputer yang secara khusus melayani klinik.
Adanya berbagai saluran informasi tersebut merupakan suatu wujud konkrit dari tahapan kemajuan komunikasi kesehatan. Saluran informasi yang beraneka ragam tadi jelas akan sangat memudahkan para pasien atau mereka yang membutuhkan informasi kesehatan. Inilah manfaat dari ilmu yang terus dikembangkan, sehingga dapat terus mengikuti perkembangan masyarakat dan mampu menyelesaikan kasus-kasus yang bermunculan khususnya di bidang kesehatan.
Sementara itu tujuan praktis komunikasi kesehatan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan (Kahler Communications, 2003). Tujuan tersebut antara lain dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dari para komunikatornya. Yaitu bagaimana agar mereka mengetahui prinsip-prinsip komunikasi, bagaimana menjadi komunikator yang memiliki etos, patos, logos, dan kredibilitas; dapat menyusun pesan verbal dan nonverbal dalam komunikasi kesehatan serta dapat memilih media yang sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.
Para komunikator kesehatan dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi, baik dalam pidato, diskusi, menyelesaikan konflik dan sebagainya. Selain itu, komunikator diharapkan dapat membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi. Ia harus mampu berkomunikasi secara menyenangkan, mampu berempati dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Peran komunikator dalam komunikasi kesehatan sumber,pengirim, atau pihak yang mengambil prakarsa untuk berkomunikasi dengan pihak lain disebut dengan komunikator.
Peranan komunikator dalam proses komunikasi kesehatan sangatlah besar karena ia menetapkan peranan dari seluruh unsur proses komunikasi. Seorang komunikator kesehatan yang ingin agar warga masyarakat sadar dan mau mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, mandi dan mencuci peralatan masak dengan menggunakan air bersih serta tidak membuang sampah sembarangan, harus mampu mengembangkan diri sebagai penyebar pesan dan memanipulasi pesan.
Selain itu, komunikator juga harus dapat memilih media yang tepat, menganalisis audiens dan memiliki kemampuan persuasif yang baik. Persuasif memang harus dilakukan oleh mereka yang berkecimpung di bidang kesehatan. Tanpa hal tersebut, maka sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Disinilah komunikasi dalam bentuk verbal maupun nonverbal sangat dominan.
Sebagai contoh adalah keramahan yang ditunjukkan oleh para dokter, perawat, maupun bidan melalui sikap, tindakan, raut wajah, maupun tutur katanya terhadap pasien. Senyum ramah merupakan salah satu cara untuk melayani pasien. Ada anekdot yang mengatakan bahwa pasien akan cepat sembuh bila dokter atau perawatnya ramah. Sugesti tersebut merupakan salah satu cara melakukan persuasi terhadap pasien.
Masa Depan Komunikasi Kesehatan. Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat membawa akibat hadirnya saluran unik dimana komunikasi kesehatan dapat dilakukan dengan baik. Hal ini memungkinkan orang dengan mudah mendapatkan berbagai informasi yang diinginkan. Beberapa aplikasi yang mengintegrasikan fungsi-fungsi komunikasi kesehatan tersebut di antaranya adalah adanya jaringan informasi kesehatan melalui internet (health web sites), kelompok diskusi kesehatan (online chat groups), kelompok pengakses berita layanan kesehatan (listservs and new-groups), warnet (stand-alone kiosk), aplikasi CD-ROM kesehatan, dan sebagainya.
Sementara itu, perkembangan komunikasi kesehatan untuk ke depannya bisa saja meliputi layanan seperti Telehealth, yaitu aplikasi telekomunikasi dan teknologi komputer untuk memperluas spektrum informasi mengenai kesehatan masyarakat dan obat-obatan; Interactive health communication, yaitu interaksi antara individu dengan konsumen, pasien, pemberi layanan kesehatan; Consumer health informatics, yaitu interaktif komunikasi kesehatan yang difokuskan pada konsumen dan Telemedicine, yaitu aplikasi telekomunikasi dengan teknologi komputer yang secara khusus melayani klinik.
Adanya berbagai saluran informasi tersebut merupakan suatu wujud konkrit dari tahapan kemajuan komunikasi kesehatan. Saluran informasi yang beraneka ragam tadi jelas akan sangat memudahkan para pasien atau mereka yang membutuhkan informasi kesehatan. Inilah manfaat dari ilmu yang terus dikembangkan, sehingga dapat terus mengikuti perkembangan masyarakat dan mampu menyelesaikan kasus-kasus yang bermunculan khususnya di bidang kesehatan.
(mpw)