Kemendes PDTT Tekan Kemiskinan Keluarga di Indonesia Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang digulirkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan warga desa di Indonesia Timur.
Program yang didanai oleh kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) telah menyentuh 1.110 desa dan memberikan manfaat bagi lebih 149.850 rumah tangga di 25 kabupaten dari 9 provinsi.
“Program strategis ini memiliki fokus utama yaitu mengurangi kemiskinan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan di pedesaan khususnya di wilayah Indonesia bagian timur,” kata Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Paiman Raharjo, Senin (30/9/2024).
Menurut Paiman, fokus utama TEKAD memberdayakan masyarakat desa untuk mengelola potensi lokal dan dana desa secara optimal demi menciptakan mata pencaharian yang berkelanjutan. Melalui peningkatan kapasitas masyarakat, program TEKAD juga mendukung pengembangan inisiatif ekonomi yang inklusif dan berbasis bukti.
“Esensi dari program untuk mewujudkan masyarakat desa yang mampu berkontribusi dalam mempercepat pembangunan ekonomi di desa dengan pendekatan berbasis potensi lokal menciptakan dan memperluas akses ekonomi yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat di wilayah Indonesia Timur,” ungkapnya.
Dia berharap program TEKAD dapat terus berlanjut dan direplikasi di wilayah lain. Komitmen untuk memperkuat keberlanjutan program ini akan menjadi kunci dalam mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan yang merata di seluruh pelosok desa di Indonesia Timur.
Program TEKAD menyasar 25 kabupaten di 9 provinsi yakni Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat Daya dan Papua Barat. Program ini membangun ekonomi di pedesaan yang didukung dengan beragamnya potensi unggulan dan sumber daya alam yang cukup menjanjikan.
Program yang didanai oleh kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) telah menyentuh 1.110 desa dan memberikan manfaat bagi lebih 149.850 rumah tangga di 25 kabupaten dari 9 provinsi.
“Program strategis ini memiliki fokus utama yaitu mengurangi kemiskinan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan di pedesaan khususnya di wilayah Indonesia bagian timur,” kata Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Paiman Raharjo, Senin (30/9/2024).
Menurut Paiman, fokus utama TEKAD memberdayakan masyarakat desa untuk mengelola potensi lokal dan dana desa secara optimal demi menciptakan mata pencaharian yang berkelanjutan. Melalui peningkatan kapasitas masyarakat, program TEKAD juga mendukung pengembangan inisiatif ekonomi yang inklusif dan berbasis bukti.
“Esensi dari program untuk mewujudkan masyarakat desa yang mampu berkontribusi dalam mempercepat pembangunan ekonomi di desa dengan pendekatan berbasis potensi lokal menciptakan dan memperluas akses ekonomi yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat di wilayah Indonesia Timur,” ungkapnya.
Dia berharap program TEKAD dapat terus berlanjut dan direplikasi di wilayah lain. Komitmen untuk memperkuat keberlanjutan program ini akan menjadi kunci dalam mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan yang merata di seluruh pelosok desa di Indonesia Timur.
Program TEKAD menyasar 25 kabupaten di 9 provinsi yakni Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat Daya dan Papua Barat. Program ini membangun ekonomi di pedesaan yang didukung dengan beragamnya potensi unggulan dan sumber daya alam yang cukup menjanjikan.
(jon)