Harimau, Beruang hingga Binturong Berkeliaran, Warga Nagari di Sumbar Diimbau Berhati-hati
loading...
A
A
A
“Terkait penemuan jejak setelah dilakukan cek lokasi, dan ditemukan jejak berdiameter sekitar 13 cm di areal persawahan masyarakat. Dan sampai saat ini kondisi masyarakat masih aman terkendali, dan tidak ada korban baik dari hewan ternak maupun manusia,” kata Ardi.
baca juga: Turun dari Perahu, Warga Banyuasin Diserang Harimau Sumatera hingga Terluka Parah
Masih berdasarkan laporan tersebut, pada 17 November 2021, tim resort yang terdiri dari Martias, Firdaus, Irwan, Havis, dan Dika melakukan diskusi dengan pihak Nagari dan tokoh masyarakat terkait penemuan jejak tersebut.
Dari diskusi yang berkembang, pihak Nagari sangat antusias terkait permasalahan harimau Sumatera. Mereka berharap ada diskusi yang lebih mendalam. Sebab ada cerita yang sangat menarik masalah harimau di kalangan masyarakat, dan ini juga sesuai komitmen dengan kepala BKSDA untuk ada Tim Pagari (Patroli Anak Nagari) di daerah itu.
Petugas Damkar menyerahkan binturong kepada petugas BKSDA Sumbar. foto/ist
“Bahkan, Wali Nagari berusaha memasukkan dana Nagari 2022, untuk mendukung kelestarian dan harimau Sumatera. Untuk waktu dekat Wali Nagari bisa memfasilitasi pertemuan intensif terkait harimau Sumatera,” tukas Ardi.
baca juga: Melacak Jejak Harimau Jawa, Raja Rimba yang Menolak Punah (1)
Sementara itu, pada Kamis (18/11/2021), pihak Resort KSDA 50 kota menerima penyerahan 1 ekor binturong dari dinas pemadam kebakaran kota Payakumbuh. Binturong itu berasal dari masyarakat yang beralamat di kelurahan Balai Cancang, Payakumbuh.
Petugas BKSDA Sumbar memasang kamera trap untuk melacak keberadaan beruang. foto/ist
“Binturong tersebut berada dalam kamar mandi milik warga. Petugas resort yang menerima laporan dari damkar, langsung ke lokasi untuk serah terima satwa Antara bksda dan damkar. Posisi satwa sekarang masih di kantor resort,” pungkas Ardi.
baca juga: Turun dari Perahu, Warga Banyuasin Diserang Harimau Sumatera hingga Terluka Parah
Masih berdasarkan laporan tersebut, pada 17 November 2021, tim resort yang terdiri dari Martias, Firdaus, Irwan, Havis, dan Dika melakukan diskusi dengan pihak Nagari dan tokoh masyarakat terkait penemuan jejak tersebut.
Dari diskusi yang berkembang, pihak Nagari sangat antusias terkait permasalahan harimau Sumatera. Mereka berharap ada diskusi yang lebih mendalam. Sebab ada cerita yang sangat menarik masalah harimau di kalangan masyarakat, dan ini juga sesuai komitmen dengan kepala BKSDA untuk ada Tim Pagari (Patroli Anak Nagari) di daerah itu.
Petugas Damkar menyerahkan binturong kepada petugas BKSDA Sumbar. foto/ist
“Bahkan, Wali Nagari berusaha memasukkan dana Nagari 2022, untuk mendukung kelestarian dan harimau Sumatera. Untuk waktu dekat Wali Nagari bisa memfasilitasi pertemuan intensif terkait harimau Sumatera,” tukas Ardi.
baca juga: Melacak Jejak Harimau Jawa, Raja Rimba yang Menolak Punah (1)
Sementara itu, pada Kamis (18/11/2021), pihak Resort KSDA 50 kota menerima penyerahan 1 ekor binturong dari dinas pemadam kebakaran kota Payakumbuh. Binturong itu berasal dari masyarakat yang beralamat di kelurahan Balai Cancang, Payakumbuh.
Petugas BKSDA Sumbar memasang kamera trap untuk melacak keberadaan beruang. foto/ist
“Binturong tersebut berada dalam kamar mandi milik warga. Petugas resort yang menerima laporan dari damkar, langsung ke lokasi untuk serah terima satwa Antara bksda dan damkar. Posisi satwa sekarang masih di kantor resort,” pungkas Ardi.