Jadi Ujung Tombak Ketenagakerjaan, Kemnaker: Kinerja Pengantar Kerja Harus Maksimal
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan bahwa Pejabat Fungsional Pengantar Kerja merupakan ujung tombak pelayanan penempatan tenaga kerja dalam mempertemukan pencari dan pemberi kerja. Untuk itu, Pengantar Kerja diminta memaksimalkan kinerjanya.
"Saya minta ke depannya itu, kinerja teman-teman Pengantar Kerja ini lebih maksimal. Apalagi ini ada Ikaperjasi (Ikatan Pengantar Kerja Seluruh Indonesia) yang bisa memberikan masukan-masukan yang khususnya berkaitan dengan Pengantar Kerja," ucap Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker Suhartono.
Dirjen Suhartono menyampaikan hal tersebut saat menutup Forum Koordinasi Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Seluruh Indonesia Tahun 2021 di Yogyakarta, Kamis (28/10/2021).
Dirjen Binaperta dan PKK pun secara langsung meminta Ikaperjasi agar menjadi mitra Kemnaker untuk memperkuat peran dan fungsi Pengantar Kerja dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya. "Saya mempunyai harapan yang besar terhadap organisasi profesi Ikaperjasi untuk peningkatan profesionalisme dan kompetensi Pengantar Kerja dalam memberikan layanan antar kerja," ujarnya.
Menurutnya, Pengantar Kerja yang berada di daerah lebih mengetahui daripada yang di pusat terkait persoalan ketenagakerjaan. Mereka sehari-hari berhadapan dengan para pencari kerja dan informasi lowongan ketenagakerjaan.
"Orang begitu keluar dari dunia pendidikan, sudah harus berhadapan dengan Pengantar Kerja. Orang yang bekerja, kemudian terkena PHK, akan berhadapan dengan Pengantar Kerja," katanya.
Namun demikian, ia mengakui bahwa hingga kini jumlah Pengantar Kerja masih sedikit. Bahkan terdapat suatu kabupaten tidak ada Pengantar Kerja sama sekali. Padahal, katanya, di kabupaten tersebut banyak terdapat lembaga pendidikan dan industri.
"Makanya saya selalu sampaikan kepada teman-teman bahwa ahlinya itu ada di daerah, bukan di pusat karena Pengantar Kerja di daerah yang tahu persis setiap hari, setiap saat yang selalu berhadapan denan pencari kerja, selalu berhadapan dengan lowongan pekerjaan," tuturnya. CM
"Saya minta ke depannya itu, kinerja teman-teman Pengantar Kerja ini lebih maksimal. Apalagi ini ada Ikaperjasi (Ikatan Pengantar Kerja Seluruh Indonesia) yang bisa memberikan masukan-masukan yang khususnya berkaitan dengan Pengantar Kerja," ucap Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker Suhartono.
Dirjen Suhartono menyampaikan hal tersebut saat menutup Forum Koordinasi Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Seluruh Indonesia Tahun 2021 di Yogyakarta, Kamis (28/10/2021).
Dirjen Binaperta dan PKK pun secara langsung meminta Ikaperjasi agar menjadi mitra Kemnaker untuk memperkuat peran dan fungsi Pengantar Kerja dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya. "Saya mempunyai harapan yang besar terhadap organisasi profesi Ikaperjasi untuk peningkatan profesionalisme dan kompetensi Pengantar Kerja dalam memberikan layanan antar kerja," ujarnya.
Menurutnya, Pengantar Kerja yang berada di daerah lebih mengetahui daripada yang di pusat terkait persoalan ketenagakerjaan. Mereka sehari-hari berhadapan dengan para pencari kerja dan informasi lowongan ketenagakerjaan.
"Orang begitu keluar dari dunia pendidikan, sudah harus berhadapan dengan Pengantar Kerja. Orang yang bekerja, kemudian terkena PHK, akan berhadapan dengan Pengantar Kerja," katanya.
Namun demikian, ia mengakui bahwa hingga kini jumlah Pengantar Kerja masih sedikit. Bahkan terdapat suatu kabupaten tidak ada Pengantar Kerja sama sekali. Padahal, katanya, di kabupaten tersebut banyak terdapat lembaga pendidikan dan industri.
"Makanya saya selalu sampaikan kepada teman-teman bahwa ahlinya itu ada di daerah, bukan di pusat karena Pengantar Kerja di daerah yang tahu persis setiap hari, setiap saat yang selalu berhadapan denan pencari kerja, selalu berhadapan dengan lowongan pekerjaan," tuturnya. CM
(ars)