Lapor Kenaikan Suara PKB ke Jokowi, Gus Halim: Banyak Pecah Telur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyambangi Istana Kepresidenan, Senin (18/3/2024). Kedua petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga melaporkan kenaikan suara PKB pada Pemilu 2024.
Awalnya, kata Gus Halim, dirinya bersama Ida melaporkan kegiatan sebagai menteri kabinet kepada Jokowi. "Saya bersama Bu Ida sengaja memohon waktu ke Pak Presiden untuk kegiatan laporan berkala. Jadi biasanya nggak bareng sih, biasanya laporan berkala itu sendiri-sendiri," ujar Gus Halim di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Gus Halim menambahkan, dirinya melaporkan semua yang kinerja yang dilakukan dan capaian-capaian RPJMN. "Bu Ida juga melaporkan hal yang sama," ujarnya.
Seusai melaporkan kinerja kedua kementerian, Gus Halim dan Ida pun melaporkan mengenai kenaikan hasil suara PKB pada Pemilu 2024. Keduanya juga berterima kasih kepada Jokowi karena diperbolehkan untuk nyaleg di masing-masing daerah pemilihan (dapil). Halim maju di Dapil Jawa Timur VIII, sedangan Ida di Dapil DKI Jakarta II.
"Sekaligus juga tadi kita melaporkan ke Pak Presiden karena tadi laporan terkait dengan pileg. Artinya kita juga melaporkan terkait perolehan suara PKB secara nasional. Alhamdulillah naik cukup signifikan dan banyak pecah telur," jelasnya.
Gus Halim menjelaskan bahwa pecah telur yang dimaksud yakni PKB mendapatkam penambahan kursi DPR RI secara nasional tidak hanya di Pulau Jawa. PKB, katanya, pecah telur di beberapa daerah antara lain DKI Jakarta I, DKI Jakarta II, NTB I, dan Sulawesi Tengah.
"Jadi ini bagian dari yang kita laporkan ke Pak Presiden dan sekaligus kita ingin mendapatkan arahan untuk perkembangan dan pengabdian kita," jelasnya.
Gus Halim dan Ida juga menyinggung soal formula pemilu yang paling bagus untuk Indonesia di masa-masa yang akan datang.
"Itu yang sempet kita singgung dikit diskusinya meski itu bukan ranahnya kita sebagai menteri. Kehadiran saya dan Bu Ida bukan sebagai pengurus DPP, tapi sebagai menteri. Tapi karena memang kita orang kader partai jadi akhirnya diskusi juga terkait dengan dinamika Pileg 2024 dan yang akan datang," katanya.
Lihat Juga: Desakan Usut Dugaan Korupsi Jokowi, Relawan Gibran: Sekelompok Orang Tak Mengakui Karya Presiden
Awalnya, kata Gus Halim, dirinya bersama Ida melaporkan kegiatan sebagai menteri kabinet kepada Jokowi. "Saya bersama Bu Ida sengaja memohon waktu ke Pak Presiden untuk kegiatan laporan berkala. Jadi biasanya nggak bareng sih, biasanya laporan berkala itu sendiri-sendiri," ujar Gus Halim di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Gus Halim menambahkan, dirinya melaporkan semua yang kinerja yang dilakukan dan capaian-capaian RPJMN. "Bu Ida juga melaporkan hal yang sama," ujarnya.
Seusai melaporkan kinerja kedua kementerian, Gus Halim dan Ida pun melaporkan mengenai kenaikan hasil suara PKB pada Pemilu 2024. Keduanya juga berterima kasih kepada Jokowi karena diperbolehkan untuk nyaleg di masing-masing daerah pemilihan (dapil). Halim maju di Dapil Jawa Timur VIII, sedangan Ida di Dapil DKI Jakarta II.
"Sekaligus juga tadi kita melaporkan ke Pak Presiden karena tadi laporan terkait dengan pileg. Artinya kita juga melaporkan terkait perolehan suara PKB secara nasional. Alhamdulillah naik cukup signifikan dan banyak pecah telur," jelasnya.
Gus Halim menjelaskan bahwa pecah telur yang dimaksud yakni PKB mendapatkam penambahan kursi DPR RI secara nasional tidak hanya di Pulau Jawa. PKB, katanya, pecah telur di beberapa daerah antara lain DKI Jakarta I, DKI Jakarta II, NTB I, dan Sulawesi Tengah.
"Jadi ini bagian dari yang kita laporkan ke Pak Presiden dan sekaligus kita ingin mendapatkan arahan untuk perkembangan dan pengabdian kita," jelasnya.
Gus Halim dan Ida juga menyinggung soal formula pemilu yang paling bagus untuk Indonesia di masa-masa yang akan datang.
"Itu yang sempet kita singgung dikit diskusinya meski itu bukan ranahnya kita sebagai menteri. Kehadiran saya dan Bu Ida bukan sebagai pengurus DPP, tapi sebagai menteri. Tapi karena memang kita orang kader partai jadi akhirnya diskusi juga terkait dengan dinamika Pileg 2024 dan yang akan datang," katanya.
Lihat Juga: Desakan Usut Dugaan Korupsi Jokowi, Relawan Gibran: Sekelompok Orang Tak Mengakui Karya Presiden
(zik)