Biarpun Sudah 6 Pekan, Epidemiolog Sebut Perpanjangan PPKM Masih Diperlukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) sudah berjalan enam minggu sejak 12 Juli 2021 lalu yang dimulai dengan PPKM Darurat. Kemudian, disesuaikan dengan PPKM berlevel untuk menentukan status wilayah hingga 16 Agustus 2021. Lalu, apakah PPKM level 4 akan kembali diperpanjang lagi?
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan perpanjangan PPKM masih diperlukan. Pasalnya, kebijakan ini menjadi salah satu skenario untuk pengendalian kasus Covid-19 di Tanah Air.
“Dari data epidemiologi memang penambahan masa perpanjangan pengetatan ini memang diperlukan karena terbukti bahwa PPKM ini berhasil mencegah terjadinya skenario terburuk. Itu kemudian terbukti membawa kasus kematian yang 5.000 kemudian kasus yang lebih dari 200 ribu atau bahkan 500 ribu tidak terjadi,” ungkap Dicky dalam keterangannya, Senin (16/8/2021).
Dicky juga menyebutkan bahwa pengendalian kasus dengan PPKM sudah mulai menunjukkan hasil. “Situasi sudah mulai terkendali namun kita harus menjamin bahwa pengendalian ini tidak punya efek pingpong yang akan berbalik ya. Dan pengorbanan kita satu bulan lebih jangan sampai sia-sia gitu ya,” paparnya.
Baca juga:
Namun, kata Dicky, meskipun telah berhasil menurunkan kasus Covid-19 meskipun secara data masih ada potensi infeksi yang tidak terdeteksi di tengah masyarakat. Bahkan, katanya, ada lebih dari 1 juta infeksi yang belum terdeteksi.
“Tapi bahwa PPKM ini berhasil menemukan kasus infeksi yang banyak juga belum, karena ada potensi kasus yang tidak terdeteksi 1 jutaan saya hitung dalam masa PPKM ini yang hatinya itu juga menjadi masih berpotensi menyebabkan virus,” katanya.
Oleh karena itu, Dicky meminta agar 3T yakni testing tracing dan treatment,5M, juga vaksinasi terus digencarkan. “Kita juga harus pastikan ada tiga hal yang diperkuatnya yaitu 3T, 5M dan vaksinasi. nah inilah yang akan menjadi strategi berkelanjutan,” tegasnya.
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan perpanjangan PPKM masih diperlukan. Pasalnya, kebijakan ini menjadi salah satu skenario untuk pengendalian kasus Covid-19 di Tanah Air.
“Dari data epidemiologi memang penambahan masa perpanjangan pengetatan ini memang diperlukan karena terbukti bahwa PPKM ini berhasil mencegah terjadinya skenario terburuk. Itu kemudian terbukti membawa kasus kematian yang 5.000 kemudian kasus yang lebih dari 200 ribu atau bahkan 500 ribu tidak terjadi,” ungkap Dicky dalam keterangannya, Senin (16/8/2021).
Dicky juga menyebutkan bahwa pengendalian kasus dengan PPKM sudah mulai menunjukkan hasil. “Situasi sudah mulai terkendali namun kita harus menjamin bahwa pengendalian ini tidak punya efek pingpong yang akan berbalik ya. Dan pengorbanan kita satu bulan lebih jangan sampai sia-sia gitu ya,” paparnya.
Baca juga:
Namun, kata Dicky, meskipun telah berhasil menurunkan kasus Covid-19 meskipun secara data masih ada potensi infeksi yang tidak terdeteksi di tengah masyarakat. Bahkan, katanya, ada lebih dari 1 juta infeksi yang belum terdeteksi.
“Tapi bahwa PPKM ini berhasil menemukan kasus infeksi yang banyak juga belum, karena ada potensi kasus yang tidak terdeteksi 1 jutaan saya hitung dalam masa PPKM ini yang hatinya itu juga menjadi masih berpotensi menyebabkan virus,” katanya.
Oleh karena itu, Dicky meminta agar 3T yakni testing tracing dan treatment,5M, juga vaksinasi terus digencarkan. “Kita juga harus pastikan ada tiga hal yang diperkuatnya yaitu 3T, 5M dan vaksinasi. nah inilah yang akan menjadi strategi berkelanjutan,” tegasnya.
(muh)