Anggota DPR Ungkap Sisi Positif Pencabutan PPKM

Senin, 02 Januari 2023 - 20:28 WIB
loading...
Anggota DPR Ungkap Sisi Positif Pencabutan PPKM
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengungkapkan sisi positif keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan kebijakan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ). Kebijakan pemerintah itu diyakini bakal berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, ada hal lain yang juga bisa mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Mobilitas masyarakat praktis menjadi tanpa batasan khusus setelah PPKM dicabut. Sektor perjalanan, wisata, transportasi, hotel, makanan minuman, convention, dan exhibition kemungkinan akan semakin bangkit.

Ekonomi Indonesia juga sudah menunjukkan pergerakan positif pada 2022. Karena itu, dia meyakini ekonomi Indonesia bisa jadi tumbuh sebesar 5%, seperti target Bank Indonesia.



"Melihat pertumbuhan dan resiliensi ekonomi kita di tahun 2022, saya optimistis kita bisa mencapai target tersebut dengan catatan inflasi terkendali, penyebaran Covid-19 bisa ditekan dan kondisi politik stabil di tahun jelang pemilu ini," kata Eddy, Senin (2/1/2023).

Dia meminta pemerintah tetap menjalankan kebijakan vaksin dosis lengkap sampai booster secara masif sebagai upaya preventif. "Jangan sampai PPKM dicabut, booster juga ikut berhenti," kata Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Sementara itu, ekonom Universitas Indonesia, Berly Martawardaya mengingatkan masyarakat dan pemerintah agar tetap berhati-hati, karena saat ini penularan Covid-19 di China meroket. Dia menilai pemerintah bisa kembali memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat jika Covid-19 kembali naik di Indonesia.

Jika kasus Covid-19 kembali meningkat, pasti berpengaruh terhadap ekonomi. "Akhir November lalu, sebelum Covid-19 meroket di China, Indef proyeksikan pertumbuhan PDB 2023 Indonesia sebesar 4,8%. Kalau C19 parah berkepanjangan di China maka pertumbuhan Indonesia akan lebih rendah," kata Berly.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6065 seconds (0.1#10.140)