Ancaman Virus Covid-19 Delta Sangat Mengkhawatirkan, Baca Terus News RCTI+

Selasa, 06 Juli 2021 - 13:32 WIB
loading...
A A A
Malaysia sudah lockdown nasional beberapa hari lalu. Kasus Covid di Malaysia cukup menyeramkan penyebarannya. Beberapa pekan lalu, kasus harian di Malaysia dilaporkan masih cukup tinggi, mencapai 5.586 kasus dengan kematian 60 orang. Adapun, Singapura punya kebijakan cukup menarik terkait serangan Corona ini. Pemerintah Singapura telah memperlakukan Covid sebagai endemik sama seperti halnya influenza atau cacar. Jadi warganya diminta bersahabat dan hidup berdampingan dengan virus tersebut. Singapura menilai Covid-19 tidak akan lenyap dari muka bumi. Tentunya kebijakan menuju New Normal ini juga diikuti berbagai langkah lainnya untuk menekan penyebaran Covid-19. Singapura termasuk negara dengan ketahanan Covid-19 tertinggi di dunia setelah Selandia Baru.

Bagaimana dengan Indonesia? Pasca Idul Fitri lalu, penyebaran Covid 19 kembali melonjak bahkan angkanya melebihi capaian tertinggi awal masa pandemi. Pemerintah pun langsung menyimpulkan warga yang nekad mudik lebaran kemarin sebagai biang keladi. Namun terakhir pemerintah menyatakan bahwa penyebab merebaknya kembali virus corona selain mudik lebaran juga akibat kehadiran virus Delta. Virus asal India ini menyebar dengan sangat cepat hingga daerah-daerah.

Kasus Covid hampir setiap hari mencacatkan rekor baru. Data Worldometers per 1 Juli 2021 menyebut Indonesia masuk urutan lima besar dunia untuk negara dengan jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi sebanyak 24.836 jiwa. Empat rekor kasus harian tertinggi dipegang Brasil, India, Kolombia, dan Inggris. Juga data 1 Juli lalu, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.203.108. Dari jumlah itu, yang meninggal sebanyak 58.995 jiwa dan 1.890.287 jiwa pasien sembuh.

Kalau kita membuka whatsapp atau medsos kebanyakan isinya teman atau saudara yang mengumumkan isolasi mandiri atau masuk karantina di Wisma Atlet. Grup whatsapp juga dipenuhi ucapan bela sungkawa orang yang meninggal karena Covid. Sungguh mengerikan. Yang mencengangkan lagi tingkat keterisian Wisma Atlet maupun rumah sakit juga sudah hampir penuh baik di DKI Jakarta maupun di daerah. Mencari kamar untuk berobat Covid di rumah sakit saat ini sangat susah. Antreannya panjang. Yang tak punya pilihan, mereka pun rela ditempatkan di gang atau tempat parkir rumah sakit dengan perlengkapan seadanya. Bahkan ada darurat yg sampai dia terbaring di bak sebuah mobil pikap. IGD penuh, ruang khusus penderita Covid juga full. Kini pemerintah menggunakan asrama haji sebagai tempat karantina pasien Covid.

Berita-berita mengerikan tentang Covid tersebut tidak juga membuat sejumlah kalangan untuk waspada. Masih banyak kita lihat warga yang tak bermasker berkeliaran di jalan maupun lokasi umum. Masyarakat juga banyak yang nongkrong di Kafe sambil bersenda gurau dengan teman temannya. Jalanan masih juga ramai, apalagi di akhir pekan.

Untungnya, pemerintah segera mengambil langkah taktis dengan menerapkan PPKM Darurat selama 18 hari mulai 3 hingga 20 Juli mendatang. Seiring dengan itu, pemerintah juga terus menggenjot vaksinasi. Kalau sebelumnya hanya kalangan terbatas manula dan dewasa, kini anak berusia 12 tahun ke atas sudah diperbolehkan divaksin. Targetnya pun dinaikkan. Presiden Joko Widodo meminta agar target penyuntikan vaksin Covid ditingkatkan dari 1 juta per hari sampai akhir Juli menjadi 2 juta per hari mulai Agustus mendatang.

Co-Managing Director RCTI+ Valencia Tanoesoedibjo mendukung langkah pemerintah dalam dengan menerapkan PPKM darurat. "Lewat News RCTI+, kami ingin memberikan literasi yang baik tentang bahaya Covid 19 kepada masyarakat. Informasi akurat yang disajikan di News RCTI+ sekaligus untuk melawan banyaknya hoaks yang beredar," jelas Valencia. Dia mengharapkan masyarakat mencari informasi di media yang kredibel termasuk melalui News RCTI+. Banyak informasi yang belum diverifikasi kebenarannya beredar di media sosial. Dikhawatirkan masyarakat akan menjadi korban hoaks jika menelan mentah-mentah informasi dari media sosial. "Disinilah peran media seperti halnya news agregator di News RCTI+ untuk melawan maraknya hoaks terkait Covid 19," jelasnya.

Misalnya hoaks tentang ajakan agar tidak ikut program vaksin karena dianggap tidak ada manfaatnya atau membahayakan. Padahal faktanya vaksin Covid sangat penting untuk melawan serangan virus Covid. Setidaknya vaksin bisa mengurangi dampak buruk jika terserang Covid. Hal itu yang membuat sejumlah kalangan enggan untuk ikut program vaksinasi.

"Hoaks itu nyata dan harus dilawan dengan memberikan informasi yang aktual dan faktual. Kalau dibiarkan hoaks justru bisa menjadi kebenaran di masyarakat. Padahal berita hoaks sangat merugikan dan membahayakan," tambah Valencia.

News RCTI+ tak hanya mengupdate perkembangan terbaru soal virus Covid 19. Banyak berita terkait Covid yang penting dan perlu diketahui masyarakat. Mulai dari kebijakan pemerintah, tips menghindari covid, bagaimana olahraga di tengah pandemi, vitamin dan makanaan apa yang bisa meningkatkan imun tubuh. News RCTI+ juga banyak mengulas berita tentang tokoh atau selebriti yang terserang Covid dan lainnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2052 seconds (0.1#10.140)